lima

1K 103 8
                                    

Maaf banyak typo

****

Hari sudah gelap, saat Arez tiba dalam kamar neneknya.

Neneknya sedang makan, di suap oleh perawat Neli. Tapi, setelah melihat keberadaannya, Nenek ingin di suap olehnya.

Arez lakukan dengan lembut, menyuap sampai makanan sehat itu habis, lalu dengan lembut memberi neneknya minum, lalu buah untuk pencuci mulut.

Nenek dan cucu itu mengobrol hangat. Tapi, dalam obrolan, Maya banyak meminta maaf pada Arez , karena dia sudah merepotkan cucunya, sudah membuat cucunya libur kuliah selama 1 bulan penuh.

Percayalah, permintaan maaf Maya tentang di atas, tidak tulus sama sekali. Dia juga yang terpeleset dalam kamar mandi, bahkan bisa pulang dua hari setelah di rawat. Tapi, wanita itu tak mau.

Terpeleset dalam kamar mandi, memunculkan ide menakjubkan dalam kepalanya.

Dengan dia yang sakit, Arez bisa dia tarik dari Bandung. Arez bisa dia jauhkan dari perempuan macam Rara.

Maya, sangat bingung. Kenapa  Adnan dan Ajeng melepas anak mereka untuk kuliah di luar kota, cukup Neymar  yang karena pendidikkan meninggalkan mereka selama bertahun-tahun nyaris tidak pulang setiap tahunnya, pulang paling 1 kali 3 tahun atau 1 kali dua tahun. Dan yang paling bikin Maya kesal, tidak habis pikir, dan bingung. Kenapa Adnan dan Ajeng, mengijinkan dan membiarkan anak mereka Arez tinggal serumah dengan Rara.

Rara dan Arez kuliah di tempat dan kota yang sama saja, Maya tak suka. Apalagi kedua orang itu, tinggal serumah fuck you.

Arez harus melindungi dirinya dari Rara. Puji syukur, Arez mengatakan dia bersih dari Rara. Nggak tergoda sedikitpun.

Jadi, cucunya Arez masih perjaka. Maya sangat lega

"Nenek, tidur saja, ya? Nenek melamun, jangan banyak pikiran."seram melihat neneknya yang hanya diam dengan pikiran yang terlihat menerawang sedari tadi. Arez bangun dari dudukkannyam akan membantu neneknya berbaring.

"Iya, nenek tidur aja. Selamat malam cucuku, nenek sayang Arez."ujar Maya lembut, mendapat anggukan hangat dari Arez.

"Arez sayang nenek juga, "balas Arez lembut. Lalu pria itu, membantu lembut neneknya berbaring menarik selimut  sampai di atas dada. Agar nenek tidak kedinginan.

Melihat nenek yang sudah  tutup mata, Arez kembali duduk. Pria itu mengambil lembut tangan neneknya untuk dia elus. Seperti kebiasaan yang dia lakukan sebulan ini,  hal ini ampuh, membuat nenek merasa tenang dan tidurnya lelap.

Di saat dia merasa neneknya sudah tidur lelap, Arez pelan-pelan melepaskan tangan neneknya. Arez juga melangkah menuju sofa ingin duduk atau berbaring di sana.

Huuhhhh

Hembusaan nafas panjang, keluar dengan kasar dari mulutnya di saat pantatnya duduk di atas tempat yang empuk dan lembut.

Punggungnya menempel dengan sandaran sofa sepenuhnya. Lalu kedua tangannya, pria itu letakkan di atas keningnya.

"Beraninya dia, meminta aku untuk menikahinya, di saat orang penting dalam hidupku tengah sakit,"gumam Arez nyaris tidak ada suara. Laki-laki itu tidak habis pikir dengan Rara. Tidak ada angin, tidak ada hujan, dia meminta nikah.

Enak saja. Apalagi kata wanita itu, dia tidak hamil.

Huh, sungguh, Ares lega mengetahui Rara nggak hamil kali ini.

Lihat lah, betapa baik Tuhan padanya.
Tuhan mengabulkan doanya 1 bulan yang lalu, karena Tuhan tau isi hatinya. Apabila Rara hamil sekali lagi, dengan kondisi dia yang sudah .... maka menggugurkan, akan jadi pilihan pertama Arez. Agar dia tdak jadi pembunuh lagi, Tuhan dengan baik hati, membuat Rara tidak hamil, membuat sprmanya payah kali ini.

Arez yang tidak  kejar atau tahan Rata tadi. Sengaja laki-laki itu lakukan. Dia masih bisa berbicara dari hati ke hati dengan Rara. Bisa besok, lusa atau bulan depan. Toh, rumah mereka dekat. Rara tidak akan kemana-mana. Paling wanita itu kembali ke Bandung.

Arez akan Mencabut ucapannya yang akan menikahi Rara. Walau sudah sayang, dia sudah tidak bisa menikahi Rara lagi, demi Tuhan. Andai Rara tidak mengatakan atau belum memberitahu tentang dia hamil atau tidak. Arez akan mengejar Rara dan membawanya ke dokter. Agar dia bisa lega. Selama sebulan dia cemas, tapi rasa cemasnya luruh di saat dari mulut Rara yang lugu, tidak pernah bohong, mengatakan dia tidak hamil kali ini.

Ya, besok, kalau ada waktu, dia akan menarik ucapannya pada Rara. Sekali lagi, dia tidak bisa menikahi Rara. Rara jangan berharap padanya lagi.

Rara cari pria lain yang masih bebas dan mencintainya. Walau, sungguh, di sudut hati Arez yang lain, ada perasaan tak rela dan tak suka.

Rasa sayang dan patuh pada neneknya, lebih besar dari siapapun, apalagi hanya pada Rara.

Tbc

Arez tulul :) hihihi ntar nangis kejer

Another BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang