SATU

1.1K 99 2
                                    

Maaf banyak typo

Ebook another baby sudah redy di playbook. Bisa beli dan baca dengan cepat di sana... :)

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sebuah kamar yang hanya di terangi oleh lampu temaram, terlihat sangat berantakkan. Seprei terlepas dari ranjang, selimut, tercampak begitu saja di atas lantai. Bantal, guling, dua buah boneka ukuran sedang juga, ikut tercampak di atas lantai.

Puluhan lembar kertas, sisa bungkus snack bahkan snack yang masih ada isinya dan belum di buka, tercampak dengan mengenaskan juga di atas lantai.

Terus, di tengah kamar yang super berantakkan itu, ada sebuah tubuh lemah, mungil, yang duduk di atas kedua kakinya yang tertekuk, kepalanya menunduk dalam. Wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya yang kusut dan berantakkan.

Wanita bertubuh mungil itu, duduk dengan putus asa, duduk dengan rasa sakit, baik di hati dan di fisiknya. Wajahnya yang pucat, walau dia baru saja selesai mandi, terlihat kusut dan basah. Bukan... bukan karena perempuan bertubuh mungil itu baru selesai mandi atau tidak mengeringkan dengan benar seluruh badan terutama wajahnya.

Wajahnya basah--- sekali lagi, bukan sisa air mandinya, tapi basah oleh air mata yang tidak berhenti keluar dari kedua matanya.

Yang bahkan detik ini, percayalah.... air mata semakin mengalir deras di sana. Di saat satu demi satu, ingatan buruknya, menghantui kepalanya bagai kaset rusak saat ini.

Terutama ingatan, bagaimana bodohnya dia dulu--- bahkan betapa bodoh dia hingga saat ini, seakan mengejek tanpa hati dirinya, berbisik di telinganya, berbisik di kedua matanya, seakan ingin mereply, membuat dia menonton ulang segalanya, dan hal ini, akan membuat dia semakin tersiksa bahkan ingin menghilang dari dunia ini. Dunia yang penuh kesakitan, kepedihan untuk orang lain dan dirinya rasakan. karena kebodohannya, keluguannya dan kenaifannya pada seorang laki-laki yang kalau dia pikir saat ini---- laki-laki yang membuat dia menjadi perempuan tolol dan naif seperti binatang, bahkan sifat dan tingkahnya melebihi binatang.

Yang merugukan dirinya dan orang lain.

Hal apa yang membuat dia rugi? Banyak. Bahkan wanita itu rasanya nggak sanggup untuk menghitung dan menyebutnya satu persatu.

Tapi, di tengah perasaan dan jiwanya yang sedang terguncang hebat saat ini, dia dengan lemah, jijik kan menceritakannya.

Kebodohannya yang pertama, bagaimana--- bagaimana bisa dulu----bahkan lebih mirisnya, hingga saat ini, dia suka pada laki-laki bajingan itu.

Ah, tidak. Perempuan yang sedang lemah itu, ingin meralat. Sudah tidak ada rasa suka dan sakit, dia sudah kebal, dia sudah mati rasa saat ini.

Kebodohan yang kedua, bagaimana bisa, dia mengudang seorang laki-laki yang membencinya untuk menemaninya nonton 3 tahun yang lalu. Karena... karena kebodohannya yang ini, tidak ada rasa malunya memaksa seorang pria yang membencinya untuk menemani dia nonton--- harga dirinya harus di ambil paksa darinya. Sudah tidak ada yang tersisa. Dia sudah jadi wanita kotor, dan hal ini membuat hati dia tertancap dalam pada laki-laki itu.

Kebodohan yang ketiga, ini yang paling bodoh, naif bahkan tolol----. 3 tahun yang lalu, di malam dia memulai lembaran baru hidupnya, mulai membuka hidupnya yang tertutup pada laki-laki untuk mulai terbuka pada laki-laki selain laki-laki yang dia gilai....

Dia amat menyesal. Sudah mempercayai, sudah memaafkan dan yang utama memberi kesempatan pada Arez.

Ya, laki-laki yang di maksud adalah Arez. Dan perempuan bertubuh mungil dan lemah adalah Rara

Rara yang detik ini, sudah menangis hebat, tangisan yang di tahannya sedari tadi, sudah pecah.

Mau di jerit, mau dia jungkir balik di dalam kamarnya---- tidak akan ada orang yang mendengarnya. Tidak ada mama apalagi papa... sejak tamat SMA---- dia tinggal di luar kota--- untuk kuliah. Untuk kuliah di luar kota, adalah hal besar yang Rara sesali juga dalam hidupnya.

Andai.... andai dia mendengar nasehat mamanya agar kuliah di jakarta saja, di kampus yang dekat dengan rumah pasti dia---ah sial, dia malah lebih mendengar ucapan Arez.

Arez yang memboyong dia ke tempat tinggal ini. Mereka tinggal bersama. Seakan-akan mereka adalah suami istri. Membuat dia semakin hina dan bodoh.

Ya, bodoh. Bayangkan. Selama 3 tahun. Sekali lagi, selama 3 tahun panjang. Hubungan yang terjalin dengan Arez. Bukan seperti hubungan percintaan anak SMA atau kuliah. Tapi, hubungannya dengan Arez sangat menjijilkan dan liar.

3 tahun, mereka bagai suami istri. Arezzz, sudah seperti suaminya. Dia seperti istri Arez yang taat, karena semua titah dan ucapan Arez dia dengar, dia lakukan atau turuti.

Arez ingin ber*inta di toilet sekolah, Rara iyakan. Rara berikan tubuhnya

Arez ingin ber*inta dalam mobil, Rara berikan tubuhnya tanpa penolakan.

Lagi, Arez ingin berc*nta setiap hari, Rara berikan lagi dengan mudah--- pernah menolak, tapi berakhir Arez ngambek dan mendiamkannya. Mau tak mau, misal Rara sedang tidak enak badan atau sakit. Rara harus tetap menuruti mau Arez. Walau menahan sakit.

Dan yang paling menjijikkan. Di saat Arezt menitah dengan penuh paksaan, ancaman. Rara melakukannya lagi dengan perasaan hancur, merasa berasalah dan dosa.

"Arez, aku hamil." Aku Rara keadannya.

"Aku tidak peduli, gugurkan. Kita masih sekolah dan aku belum siap nikah."

Demi Tuhan, sebanyak 2 kali. Dia terlebih Arez sudah merenggut paksa dua nyawa yang merupakan darah daging mereka.

"Hiks. Maafkan mama, maafkan mama. Ampuni dosa ku ya Allah. Ampuni dosaku yang sudah membunuh dua anak kandungku sendiri dalam waktu 3 tahun yang sudah lewat."raung Rara lepas; suaranya sangat pilu, gemetar; penuh rasa sakit dan sesal.

Sadar, tangisannya, raungannya tidak akan membuat semuanya kembali seperti mula.

Wanita muda itu, terlihat bangkit dri dudukkannya. Berdiri dengan terhuyung, berkali-kali hampir jatuh, tapi dia masih bisa menahan keseimbangan tubuhnya.

Kakinya yang keram, wanita muda itu abaikan. Dengan langkah gemetar. Dia mendekati dua wadah.... dua wadah yang berisi dua janin berumur 2 bukan dan 3 bulan yang sudah ares gugur paksa dalam rahimnya 3 bulan dan 2 tahun yang lalu. Wadah itu, Rara simpan di atas nakas samping tempat tidur tanpa mau niat menguburkannya.

Dengan tangan gemetar; Rara mengambil salah satu anaknya. Memeluknya erat di depan dada. Dengan air mata yang kembali tumpah dengan deras.

"Agar kalian tidak terlalu malu di surga, memiliki ibu yang bobrok, mama janji anak-anak. Mama janji. Setelah ayah kalian pulang kuliah. Mama akan meminta papa kalian untuk segera menikahi mama. Dan apabila papa kalian menolakkali ini. Maka mama, akan pergi kali ini. Pergi untuk selama-lamanya dari hidup papamu bahkan dari hidup kedua orang tua mama. Nenek dan kakek kalian. Membuat diri mama seakan mama sudah mati, lalu mama hidup dengan penuh rasa sesal sudah melenyapkan kalian, sudah berlaku bodoh selama ini, mama akan tinggal di negara entah berantah, bahkan dengan identitas dan wajah baru. Wajah yang ada di wajah mama saat ini, bahkan akan mama lenyapkan. Agar satu orang pun, tidak ada yang berhasil menemukan mama yang hidupnya sangat hina selama ini,"

Tbc

Another BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang