Hukuman dan Keadilan

606 127 51
                                    

annyeong kiyoverse...
ketemu lagi sama Jeka dan Anna. dah lama banget ya mungkin kalian sampe dah lupa alur wkwkwkwkwk

tapi tenang aja sekarang udah up setiap hari sabtu menemani malam minggu kalian



happy reading
.

.

.

Latihan berlangsung sampai hari menjelang sore dan Anna masih berada di barak militer sampai semua pasukan bubar untuk beristitrahat. Jeka mengambil lap basah untuk mengelap wajah dan lengannya. Ketika lap basah itu mengenai bagian luka pada lengannya, ia menahan rintihannya. Luka ini dia dapatkan ketika berlatih pedang dengan Panglima perang barunya. Yaitu Veen.

Anna melirik sekilas yang sedang Jeka lakukan. Dia menahan diri untuk tidak membantu laki-laki kasar itu. Tapi rasanya sulit seakan ada sesuatu yang mendorongnya untuk membantu Jeka. Dan kini berakhir dengan Anna menyeret kakinya paksa mendekati Jeka lantas merampas paksa lap basah yang ada di tangan Jeka.

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya Jeka geram.

"Jika kau menggunakan ini, lukanya akan infeksi."

Jeka menatap Anna nanar. "Kau tahu apa? Aku selalu menggunakan ini saat perang."

"Itu cara salah. Pantas saja bekas luka masih membekas. Di masa depan dan ketika zaman sudah modern, tidak ada orang yang mengobati luka se parah ini hanya menggunakan lap basah." Jelas Anna.

"Kau lupa aku punya sesuatu untuk menyembuhkan luka ku."

"Air liur mu?"

"Hm."

Anna sedikit bergidik. Dia jadi ingat ketika dia makan apel beracun dan Jeka mengobatinya dengan air liurnya. Sangat berpengaruh sih tapi tetap saja itu adalah air liur. Hari mulai gelap, matahari sudah sepenuhnya tenggelam menyisakan cahaya kuning kemarahan yang cantik meski hanya sedikit terlihat dari barak militer karena dindingnya yang tinggi dan kokoh.

Anna berlari kecil mengikuti Jeka yang akan beranjak keluar dari barak militer. "Tunggu aku." Panggilnya dan sekarang menyamakan langkahnya dengan langkah panjangnya Jeka. "Apa kau mengobati orang-orang dengan air liur mu juga?"

"Tidak."

"Jadi hanya aku saja?"

Tiba-tiba saja Jeka menghentikan langkahnya lalu menghadapkan badannya ke arah Anna. "Kau jangan bilang siapa-siapa tentang hal itu."

Rewrite Destiny [M] II JKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang