Penjara Bawah Tanah

593 128 104
                                    

annyeong kiyoverse....

semoga kedepannya lagi bisa tetep rutin ya updatenya. aku rasa cerita ini masih sepi. but no problem aku emang mau nyoba genre yg beda hihihi

 but no problem aku emang mau nyoba genre yg beda hihihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mari kita luluhkan hati Kaisar yg batu ini
happy Reading
.

.

.

.

"Baik. Aku akan membunuhnya."

Samuel tersenyum congkak, memalingkan wajahnya sebentar lalu kembali menatap Jeka dengan tatapan mata tajam. "Apa aku bisa mempercayaimu?"

"Kau lihat? Aku sudah meletakkan pedangku. Kau juga sepertinya sudah menghabisi prajurit ku. Aku juga tidak membutuhkan wanita ini tapi aku lebih membutuhkan kakak mu." Jeka melangkah satu langkah lebih dekat. Dari jarak yang dekat ini ia bisa melihat darah pada leher Anna. "Berikan wanita ini padaku."

"Aku ingin melihat mu membunuhnya di depan mataku."

"Baiklah."

Begitu mudahnya Samuel mempercayai Jeka. Laki-laki berparas tampan berperawakan tinggi sama dengan Jeka itu lantas menjauhkan Anna lalu mendorongnya kasar ke depan sampai tubuh Anna jatuh dan bersimpuh di antara keduanya. Jeka memandang sekilas ke bawah melihat Anna yang nampak kacau dan ketakutan menunduk di bawahnya.

"Ambil ini." Samuel melempar pedangnya pada Jeka dan Jeka menangkapnya. "Lakukanlah."

Jeka menyeringai, mengangkat pedangnya dan tatapannya sudah tertuju pada leher Anna. Di bawah sana Anna sudah siap jika ending cerita dipercepat sekarang. Meski misinya gagal, ya anggap saja ia masuk ke dunia fiksi ini membawa misi merubah ending gagal, setidaknya setelah di penggal dia akan kembali ke dunia nyata. Pedang Jeka mulai bergerak, Anna memejamkan matanya tapi pada detik kemudian dia malah mendengar suara pekikan Samuel. Sontak Anna mendongakkan kepalanya, menoleh kebelakang, pedang itu mengarah pada lengah Samuel.

"Huh?"

Jeka menariknya lantas membawanya berdiri di belakang laki-laki itu. Jeka membawa tangannya agar memeluk pinggangnya sebagai tumpuan agar tidka jatuh sedangkan laki-laki itu masih menodongkan pedangnya pada Samuel. Selain itu para prajurit Jeka sudah datang mengepung Samuel.

"Kau memang laki-laki yang tidak bisa dipercaya." Ujar Samuel memandang Jeka bengis.

Jeka mengubah sorot matanya tajam. Tangannya erat memegang tangan Swan agar perempuan itu tidak tumbang. "Kau membuat malu kakak mu. Kau pikir aku akan melunak padamu meski kau adik Selova? Tidak. Keadilan merata di wilayah ku."

"Bajingan kau Jeka!" Teriak Samuel keras.

"Bawa dia ke penjara bawah tanah."

-

Rewrite Destiny [M] II JKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang