Rewrite Destiny [M] II JK

Kelinci, Merpati, dan Panah

Annyeong kiyoverse....

Kita kembali ketemu sama Pangeran Jeka yg tampan dan mempesona. Masih ada yg stay sama pangeran Jeka atau udah pindah ke Hendrik ni kiyoverse?
🤭

.

.

.

"Kemarikan tangan mu."

Jeka menarik pelan tangan Anna lantas membawa perempuan itu duduk di sofa. Sejatinya Anna menahan-nahan amarahnya supaya tidak meledak malam ini. Lukanya juga terasa semakin menyakitkan. Setidaknya penyebab lukanya semakin parah mau bertanggung jawab itu tidak apa-apa. Jeka duduk kembali setelah mengambil kain bersih lalu membersihkan darah di sekitar luka Anna pelan-pelan. Anna menahan ringisannya agar tidak di dengar oleh Jeka.

"Tutup matamu sekarang." Pinta Jeka masih dalam proses mengobati tangan Anna.

"Ke-kenapa? Kau mau melakukan apa sampai aku harus tutup mata?" Tanya Anna panik takut Jeka melakukan sesuatu yang bisa membahayakan nyawa. Jeka kan tidak segan-segan bisa melukainya lagi.

Ekspresi wajah Jeka sama seperti biasanya. Datar dan dingin. Tidak menghiraukan lawannya yang panik. "Lakukan saja biar cepat." Sahutnya terdengar malas.

Ragu-ragu sekali Anna memberanikan diri memejamkan matanya. Anna juga tidak benar-benar menutup matanya, dia mengintip sedikit apa yang akan dilakukan Jeka setelah dia menutup mata. Dan ternyata Jeka mendekatkan wajahnya ke tangan Anna yang terluka kemudian menjulurkan lidahnya keluar menjilat luka Anna yang sudah di bersihkan tadi. Hal itu sukses membuat Anna melotot kaget tak menyangka dengan apa yang ada di depannya.

"Ke-kenapa? Jilat? Kau gila?" Cerca Anna menarik paksa tangannya dari Jeka akan tetapi Jeka menahan tangan Anna kuat sampai lidahnya itu berhenti di ujung luka Anna.

Nafas Anna memburu tidak karuan. Tidak hanya itu saja, jantung mungilnya rasanya sudah mau copot saja. Tapi sepertinya hanya Anna saja yang panik sendiri. Ming yang juga masih ada di dalam bersamanya tampak biasa-biasa saja. Apa ini kemampuan yang dimaksud oleh Ibu Suri? Tapi ini sangat tidak masuk akal!

"Sudah. Kau boleh pergi." Kata Jeka santai setelah membuat kekacauan dalam raga Anna.

Anna semakin membelalak kaget melihat telapak tangannya bersih tanpa ada bekas luka sedikitpun. Benar-benar mulus tanpa bekas. Selama membaca novel Ethereal Anna tidak pernah tahu kalau Jeka diceritakan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang dengan air liurnya. Ini memang tidak diceritakan atau memang Anna yang lupa?