1.Meet

1.3K 119 2
                                    


Play Special Love for better experience 💚






Seorang pemuda berwajah sangar saat ini tengah memasukkan baju - bajunya kedalam koper. Rencananya siang ini ia akan kembali ke ibukota setelah seminggu berada di kampung halamannya.

" Wain, masih lama kah? Busnya berangkat jam 9 loh" ujar sang ibu yang kini berada di depan kamarnya.

" Iyaa. Ini udah kok" balasnya. Meskipun terlihat sangar Wain adalah pemuda berhati lembut.

Wain segera meraih tas dan kopernya dan mendekat kearah ibunya berniat untuk bersalaman.

"Kamu yakin mau naik bus? Kenapa nggak pesawat aja sih? Kan bisa lebih cepat sampai?" Agaknya sang ibu kurang menyetujui keputusan Wain.

"Nggak papa kok bu. Aku mau sekalian refreshing. Lagian kuliah mulanya masih satu minggu lagi" ucap Wain meyakinkan.

"Lagian kan aku sama Beomsoo juga" tambahnya lagi dan kali ini dengan membawa nama sepupunya yang juga akan ikut pergi bersama.

Singkatnya Wain dan Beomsoo adalah sepupu dan juga sahabat dekat. Sedari dulu mereka selalu berada di sekolah yang sama. Hingga saat inipun berkuliah di tempat yang sama pula.

Jadi tidak mengherankan jika salah satu dari mereka tidak mendapatkan izin untuk melakukan sesuatu maka mereka akan membawa nama yang satunya.

"Huft... Ya sudah tapi tetap berhati-hati dan langsung kabari ibu kalau sudah sampai ya?"

"Baik bu"

Wain lalu melangkah keluar rumah. Di halaman depan terlihat ayahnya tengah berbincang dengan seorang pemuda tampan berambut gondrong. Yang tak lain adalah Beomsoo.

Wahh. Dah nyampe aja tu anak. Batin Wain.

"Yo bro. What's up?" Sapa Beomsoo ketika melihat Wain berjalan kearahnya sambil menenteng koper.

"Yo!" Balas Wain singkat.

"Haha. Ayo semangat Wain. Kita akan memulai petualangan uang menyenangkan." ujar Beomsoo bersemangat. Tidak biasanya dia seperti ini.

Beomsoo adalah seorang introvert. Dia akan sangat canggung ketika bertemu orang lain. Hanya saja mungkin ini adalah kesempatan sekali seumur hidupnya.

Memiliki orang tua yang strict membuat dia tidak mudah bergerak kemanapun. Karena Wain berhasil meminta izin kepada orang tuanya dia jadi bisa pergi jauh dengan menggunakan bus.

Bukankah itu menyenangkan?

Yah, walaupun akan sedikit menakutkan bertemu orang baru setidaknya dengan Wain dia akan aman .

"Halah. Petualangan katanya. Kalian tinggal duduk diam sat set nyampe" ucap ayah Wain membuyarkan khayalan Beomsoo.

"Yahh. Om nggak papa lah sesekali"

"Yaudah ayo naik. Ayah anter ke terminal. Jam berapa ini?" ucap ayah Wain dengan diakhiri gumaman.

Setelah berpamitan dengan ibu Wain mereka langsung berangkat menuju terminal.

Sesampainya disana ayah Wain memberi wejangan dan mengatakan bus tujuan mereka berwarna hijau putih. Beliau tidak sempat menemani karena harus langsung berangkat kerja.

"Wain tadi ayah lo bilang warna hijau putih kan?" tanya Beomsoo memastikan.

"Hm. Yo i" balas Wain.

"Tapi ini ada dua yang hijau putih. Hijau muda sama hijau tua. Yang mana nih?" ucap Beomsoo yang mulai panik.

"Santai elah. Kan bisa tanya orang" balas ngab Iwan sambil celingukan mencari seseorang yang mungkin untuk ditanyai.

Tapi melihat orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka membuat Wain agak segan untuk bertanya.

"Eh eh Wain. Bus yang putih hijau muda udah penuh tu" ucap Beomsoo sambil menepuk-nepuk pundak Wain dengan tidak santai.

"Auhh. Santai dong Beom!" Ujar Wain kesakitan.

"Yah yahh udah jalan" kata Beomsoo lesu.

"Ya kan kita nggak tau itu busnya apa bukan, santai aja. Bus jurusan itu kan nggak cuman satu" balas Wain.

Tak lama kemudian seorang perempuan melintas dihadapan mereka berdua.

"Misi mba. Bus hijau putih yang baru berangkat itu tujuannya sama kah sama yang hijau putih disana?" tanya Wain kepada perempuan itu.

Perempuan yang dihentikan oleh Wain itu terlihat terkejut dan takut melihat dua pemuda didepannya. Yang satu bertampang sangar dan satunya berambut gondrong.

Meskipun mereka tampan tapi tetap sajakan? Menakutkan.

Dan apa tadi katanya? Hijau putih yang baru berangkat dengan hijau putih disana apakah bertujuan sama? Pertanyaan apa itu? Bukankah warnanya sama? Mengingat di terminal ini tiap bus akan diwarnai sesuai tujuannya.

"I iya mas sama" jawab perempuan itu. Tanpa melihat arah yang tunjuk oleh Wain. Dan langsung bergegas pergi dari sana.

"Lah? Dia kenapa?" tanya Beomsoo keheranan.

"Dah lah. Kuy kesana. Ntar kepenuhan lagi" ajak Wain sambil menyeret Beomsoo dan juga kopernya.

Sesampainya di samping kiri bus mereka melihat pintu bus yang tertutup rapat. Dan tidak ada seorang pun yang terlihat di sekitar sana.

"Ketuk aja kali ya?" tanya Beomsoo.

"Yaudah coba deh" balas Wain sambil mengarahkan dagunya ke pintu bus.

"Lah kok gue?" Beomsoo memandang sendu ke Wain.

"Haish ck" akhirnya Wain yang mengetuk jendela bus itu.

Tack..tack

Tidak lama setelahnya seorang pemuda berwajah imut membuka pintu bus dari dalam.

"Ah. Kalian penumpang juga ya?" Ujar pemuda itu.

"Ya. Penumpang juga? Kenapa lo yang buka pintu? Bukan sopirnya?" Ujar Wain kaget.

"Oh itu kalian mengetuk jendela seatku" ucapnya samb tersenyum. Dan mengajak mereka masuk.

"Btw kalian sudah beli tiket?" Tanya pemuda itu lagi. Yang sekarang mereka ketahui bernama Gyumin.

"Oh belum. Apakah harus booking tiket dulu?" Tanya Wain penasaran.

"Ah tidak perlu. Langsung saja beli di depan sana. Supirnya yang menjual" balas Gyumin formal.

Sementara Beomsoo masih terpaku melihat desain bus yang aneh menurutnya. Dan ternyata tidak hanya Gyumin yang ada di dalam bus itu.

Ada sekitar 6 orang lagi yang tengah duduk menyebar di dalam bus itu. Mereka terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri. Beberapa ada yang sedang tidur dan ada juga yang sedang bermain hp.

"Woy! Lo ngapain? Ayok!" Wain tiba-tiba sudah berada di belakangnya dan mengajak pergi.

"Huh? Kemana?" Beomsoo kebingungan.

"Ya beli tiket lah" balas Wain dengan tatapan datar. Lalu lagi lagi menyeret Beomsoo untuk ikut dengannya.

" Kalian tenang saja koper kalian aman bersamaku" ucap Gyumin. Dan entah sejak kapan dia memegang koper milik Wain dan Beomsoo.

" Huh? Kenapa lo percaya banget sama dia? Ntar koper kita di bawa pergi gimana?" Tanya Beomsoo. Setelah mereka berjalan agak jauh dari bus.

"Ga bakal elah. Lu ga liat badannya yang kecil gitu? Sekali gue nyap juga penyet tu bocah" ucap Wain songong.

Beomsoo hanya bisa memberi tatapan sinis kepada sepupunya itu.

See u to the next part....

Please give vote and comments
👇👇👇

W: 6/7/23

FANTASIA ISLAND || XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang