4. Panic

502 84 2
                                    


Setelah diperiksa oleh Gyumin ternyata sopir bus itu masih hidup dan harus dilarikan ke rumah sakit. Denyut nadi nya masih ada meski samar.

"Weh. Cepet telpon ambulans. Udah sekarat ini!" Perintah Gyumin. Lex yang mendengar itu langsung mengeluarkan handphone nya.

"Emang dia kenapa Gyu?" Tanya Hyunsik penasaran.

"Dari bentuknya sih overdosis kayaknya bang" jawab Gyumin.

"Lah jadi ini kita naik bus yang sopirnya ngobat?" Kaget Sing tuh. Untung aja tangan sopirnya megang rem coba kalo nggak. Yang sekarat bukan sopirnya doang. Mereka juga.

Setelah beberapa saat mencoba Lex baru menyadari kalau tidak ada sinyal di handphonenya.

" Duh. Hp gue nggak ada sinyal nih. Coba kalian yang telpon" Lex mengedarkan pandangannya ke pada semua orang yang ada di bus itu.

Mereka semua segera mengecek handphone masing masing dan terkejut melihat tidak satupun dari mereka yang handphonenya memiliki sinyal.

"Waduh. Gimana nih?" Ucap Beomsoo yang keburu panik.

"Gaes. Coba liat keluar deh" ucap Leo pelan.

Mereka semua langsung mengalihkan pandangan kearah luar jendela bus. Lagi lagi mereka dikejutkan dengan apa yang mereka lihat. Bagaimana tidak? Kini disekeliling mereka hanya terdapat hutan belantara. Tidak ada satu kendaraan pun yang berlalu lalang.

"Buset. Kita dimana nih? Kayaknya jalan ke ibukota nggak gini gini amat" Hyunsik benar benar syok melihat itu. Seingatnya jalan menuju tidak sesepi ini. Mereka bahkan belum masuk tol kayaknya.

"Terus gimana nih bang? Sinyal nggak ada. Orang yang mau di mintain tolong pun nggak ada" ucap Davin yang juga mulai panik.

"Gyu. Lo punya peralatan nggak buat kasih pertolongan pertama ke pak sopir ini" Zayyan sebenarnya juga panik. Tapi dia masih ingat ada sopir yang butuh bantuan. Lagian nanti kalau supirnya sudah bangun kan mereka juga jadi aman.

"Duh Zay. Gue cuman bawa p3k doang. Itupun isinya cuman minyak angin sama perban. Nggak ada buat penanganan overdosis gini" jelas Gyumin.

Zayyan yang tadi berusaha tenang sekarang benar benar panik.

Lex yang melihat teman-temannya yang sudah mulai rusuh pun mencoba untuk berpikir apa yang harus mereka lakukan.

"Emhh. Gimana kalau kita coba cari sinyal di luar dulu. Siapa tahu nanti dapat" ucap Lex.

Mereka pun menyetujui saran dari Lex dan bergegas akan turun dari bus.

"Gyu lo bisa kan jagain supirnya dulu sementara kita keluar?" Lex menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Gyumin. Yang lain ketika mendengar hal itupun ikut menghentikan langkah mereka.

"Yah. Sendiri nih? Males ahh." Jawab Gyumin. Ya siapa yang nggak takut ditinggal sendirian sama orang yang lagi sekarat. Biarpun dia calon dokter kan tetap aja ngeri.

"Haihh. Yaudah biar gue yang temenin. Kalian pergi aja" ucap Hyunsik. Aslinya mah dia males aja keluar. Kalo nemenin Gyumin kan cuma tinggal duduk doang.

Setelah ditinggal pergi, Gyumin mencoba menekan nekan dada sopir itu yang sudah ia baringkan dilantai bus itu. Sambil sesekali mengecek napas dan detak nadi pak sopir.

"Duh bang. Denyutnya makin putus putus nih. Napasnya juga udah mulai hilang. Bener bener musti dibawa ke rs ini" Oke, Gyumin benar benar panik. Dia nggak pernah ngalamin ini sebelumnya. Dia tuh masih mahasiswa. Koas aja belum. Biasanya dia praktek itu cuman pakai boneka. Bukan orang beneran gini.

"Haihh. Bentar gue panggil yang lain dulu siapa tahu udah ada yang dapat sinyal" ucap Hyunsik sambil bersiap turun dari bus.

"BANG! BANG! BANG HYUNSIK!" Gyumin berteriak dengan panik.

Hyunsik yang baru saja menurunkan sebelah kakinya langsung berbalik ke arah Gyumin.

Ck. Napa lagi tu bocah. Batin Hyunsik

"Kenapa Min?" Tanya Hyunsik saat sudah berada tepat dibelakang Gyumin.

Gyumin yang mendengar kedatangan Hyunsik segera menoleh ke belakang. Wajahnya terlihat basah dan matanya berlinang air mata.

"Lah Gyu. Lo kenapa?" Hyunsik jelas panik liat Gyumin yang lagi nangis itu. Bukannya jawab tangisnya malah makin kejer.

"Bang... Hiks sop-sop nya huwaaa.." Gyumin berniat menjelaskan tapi karena sesegukan omongannya jadi tidak jelas.

"Sop? Sop apa? Sop ayam? Sop ikan? Jawab dong. Laper lo?" Si Hyunsik orang lagi nangis malah ngelawak.

"Bukan gitu anying hiks. Sopirnya udah meninggal hik gimana nih bang" jawab Gyumin yang udah tenang tapi juga emosi gara gara Hyunsik.

"Oh meninggal. HAH?! SERIUS LU MIN? JAN BECANDA DONG!?" Hyunsik kaget dengernya.

Sementara itu disisi lain terlihat trio ZaLeSing sedang berjalan ke arah selatan jalan. Memang tadi setelah turun dari bus mereka membagi kelompok.

Wain, Beomsoo, dan Davin kearah utara. Sedangkan Zayyan, Leo dan sing ke arah selatan. Dan Lex hanya disekitar bus. Takutnya nanti Gyumin atau Hyunsik butuh sesuatu.

"Bang Zay. Lo udah lama kah temenan sama bang Gyumin?" Leo yang sedari tadi diam mencoba untuk akrab dengan Zayyan.

"Dih. Kepo banget lo kek dora. Nggak usah di ladenin bang Zay. Tu bocah kalo gabut emang suka nanya hal random kayak gitu" Sing dengan tidak sadar dirinya malah mengatai Leo.

"Yeuu. Gue kan nanya bang Zay. Ngapa lu yang nyaut" balas Leo. Kalo aja ada Davin di sini Leo bakal suruh dia buat geplak kepalanya Sing. Soalnya gitu gitu Davin lebih tinggi dari Sing.

"Halah. Lo tuh sokap banget jadi orang" Sing memandang sinis kearah pemuda yang lebih muda beberapa bulan darinya itu.

"Udah deh. Kalian tuh jangan ribut mulu. Pusing pala gue. Sinyal nya dah dapet belum?"

Serius dari tadi Zayyan tuh udah capek banget dengerin mereka berantem. Mending mah baku hantam jelas mereka yang bakal sakit. Lah ini adu mulut ya telinga dia yang jadi korban.

"Belum nih bang"

Leo menoleh kebelakang dan menyadari bahwa mereka sudah berjalan agak jauh. Ia lalu mengalihkan pandangan kepada dua abangnya.

"Bang mending kita balik dulu deh. Udah aga jauh nih. Kalo diterusin trus nyasar kan nggak lucu" ucap Leo.

"Ya iyalah ga lucu. Kan yang luku luku itu cuman gue" Sing dengan narsisnya berpose sambil menekan lesung pipinya.

Leo hanya manatap malas kelakuan Sing itu.

"Ah udah lah. Mending kita balik. Tanya Lex dulu mau ngapain lagi. Udah se jauh ini masih belum nemu sinyal" ucap Zayyan. Ia lalu berbalik dan mulai berjalan kembali ke arah bus. Sing dan Leo yang melihat itu memilih untuk mengikuti.

Tiba-tiba dari kejauhan mereka melihat Hyunsik keluar dari bus dengan tergesa-gesa. Dan berlari ke arah Lex yang kebetulan masih berada disekitar bus.

"Weh. Bang kenapa tuh?" Tanya Sing.

"Ga tau. Yok lah kesana" ucap Zayyan. Ia mulai berlari kearah Hyunsik dan Lex. Duo bokem di belakangnya pun ikut berlari juga.



To be continue→→→→


Please give vote and comments
👇👇


W: 9/7/23


FANTASIA ISLAND || XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang