2

189 53 12
                                    

"Kak!

Kak Nay!" Mendengar Namanya dipanggil,sang gadis dengan gigi kelinci itu perlahan membuka matanya.

"Kenapa Chaeng?" Ucapnya dengan suara parau.

"Yakk,Yakk jauhkan monster itu dariku" Ucap Chaeyoung saat seekor anjing Pomeranian mendekat kearahnya.Ia bukannya takut pada hewan itu,ia hanya merasa tak nyaman apabila kaki atau tangannya dijilat.

"Syutt,Jangan berteriak Chaeng.
Hei,kemarilah" ucap Nayeon.

Anak anjing itupun menurut dan mendudukan dirinya dipangkuan Nayeon.


"Sepertinya kamu harus memiliki nama.
hmmm Gery,Zero,Piko? Chaeng menurutmu nama apa yang cocok untuk anjing lucu ini?" Tanya Nayeon sembari mengelus bulu halus anjing itu.
Mereka menemukannya di depan café sendirian,akhirnya Nayeon memutuskan untuk membawanya masuk meskipun harus berseteru sebentar dengan Chaeyoung yang notabene nya tak menyukai makluk berbulu itu.

Chaeyoung yang melihatnya bukannya gemas justru bergidik.
Ia tak menyukai anjing.

Dengan wajah yang terlihat ilfiel dia juga memikirkan sebuah nama yang cocok.

"Bagaimana dengan Kookue?" Usul Chaeyoung.

"Menarik.Apakah kau menyukainya?" Tanya Nayeon yang membuat anak anjing itu menggonggong.

"Baiklah,Nama mu Kookue" Ucap Nayeon yang membuat anak anjing itu bergerak memutarinya.






"Psst,psst kak Nay!" Panggil Chaeyoung.

"Ada apa?" Tanya Nayeon was-was saat menyadari raut wajah Chaeyoung yang terlihat tegang.

"Aku mendengar ada pergerakan diluar" Ucap Chaeyoung.

"Bagaimana ini?" Ucap Nayeon yang mulai panik.

"Kita harus memeriksanya Chaeng" ucap Nayeon yang langsung mendapat penolakan dari Chaeyoung.

"Kak udah paling benar kita ngumpet disini" ucap Chaeyoung.

"Chaeng dengar.
Kalau diluar itu ternyata manusia atau hewan yang sudah terinfeksi,kita dalam bahaya.
Tapi kalau diluar itu manusia,kita bisa meminta pertolongan kan."Ucap Nayeon.

Setelah berdebat dengan pikirannya,akhirnya Chaeyoung setuju untuk memeriksa suara grasak-grusuk apa yang mereka dengar.


Chaeyoung memandang Nayeon seakan-akan menyuruh untuk segera membuka pintu dan memeriksa keluar.
Nayeon yang melihat tatapan Chaeyeong kepadanya pun bertanya

"Kenapa?" Tanya Nayeon dengan ekspresi wajah pura-pura bingung.

"Buka pintunya Kak Nay" Ucap Chaeyoung.

"oke,gw yang buka pintu tapi lo yang gendong Kookue" ucap Nayeon seraya mengelus Kookue yang berada di pelukannya.

"Aish,,,Gw aja yang buka pintu" Ucap Chaeyoung pasrah,sembari mendekat ke arah pintu.

Pintu ruangan pegawai terbuka secara perlahan dari dalam.
Nayeon dan Chaeyoung hanya sempat berlari dan bersembunyi di ruangan ini saat ketika peristiwa mengerikan itu dimulai.

Chaeyoung sedikit menyergitkan keningya saat mendapati dua orang yang sedang mengamati café ini.

Cheyoung pun kembali menutup pintu ruang pegawai sepelan mungkin.

R A B I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang