Tanpa mempedulikan Nayeon yang nampak ragu, Chaeyoung dengan segera mencoba membuka pintu besar perpustakaan itu. Ia tampak tak berhasil membukanya. Rupanya pintu kokoh tersebut dalam keadaan terkunci.
"Hey!! Kalian didalam?" ucap Chaeyoung pelan diiringi dengan ketukan. Ia masih terus mencoba untuk membuka pintu tersebut.
Nayeon?
Gadis itu masih nampak sibuk dengan pikirannya yang kemungkinan negatif.Chaeyoung mundur sedikit dengan kewaspadaan tinggi saat mendengar suara samar dari balik pintu besar itu.
Tak lama, pintu perpustakaan itu perlahan terbuka dan langsung disambut helaan nafas lega baik Chaeyoung maupun seseorang dibalik pintu itu, lebih tepatnya di dalam ruangan itu.
Nayeon terus bersyukur saat melihat kedua rekan yang sempat mereka tinggalkan tadi tak mengalami nasib yang buruk. Ia sempat berpikir negatif saat melihat bekas pertempuran tepat didepan pintu masuk perpustakaan.
Rupanya itu semua karena kelima rekannya telah sampai terlebih dahulu di tempat ini dan kebetulan, saat itu Momo dan Sana memang nampak kesulitan menghalau para mahluk rabies itu.
Dengan kata lain, kelima rekannya tiba di waktu yang tepat.Kelima rekannya pun sempat berfikir yang tidak-tidak saat mereka telah berada disana namun tak mendapati Nayeon dan Chaeyoung yang notabene nya telah pergi terlebih dahulu.
Sekarang, kesembilan gadis-gadis itu nampak sibuk dengan isi kepala mereka masing-masing sehingga suasana diruangan yang penuh akan buku-buku itu tampak sunyi.
Ahhh ralat, sebenarnya tidak sepenuhnya sunyi.Masih ada suara Momo yang sedang menikmati snack bar untuk mengganjal perutnya yang ia peroleh dari Jihyo serta suara nafas teratur dari Dahyun yang menandakan sang empunya sudah tertidur lelap.
Suasana yang sunyi membuat pergerakan kecil dapat terdengar dengan jelas.
Suara langkah kaki yang berupaya diredam juga tetap saja terdengar jelas. Sang empunya hanya bisa tertawa canggung saat menyadari upayanya untuk tak terdeteksi sama sekali tak berhasil. Akhirnya ia melangkahkan kakinya dengan biasa ke arah pojok ruangan yang terdapat seseorang disana. Tujuannya adalah untuk menghampiri seorang gadis lain yang sedari tadi tak mengeluarkan suara apapun.
Nayeon mendudukan dirinya disamping gadis itu, namun gadis yang sedari ada disana langsung bergeser sedikit menjauh dan memberi jarak antara dirinya dan Nayeon.
Tapi yang namanya Nayeon tentus aja tak mengambil hati.
Ia justru mendekat dan memperhatikan luka di pelipis gadis itu dengan seksama.
"Lo ngapain sih?" Gerutu gadis itu yang dibalas senyuman saja oleh Nayeon.
"Setelah ini, lo harus jauh lebih hati-hati.
Keberadaan luka kecil pun bisa sangat berbahaya" Ucap Nayeon lalu menjauhkan sedikit tubuhnya dari gadis itu yang tak lain adalah Sana, musuh bebuyutannya. Itu tak sepenuhnya benar, hanya ucapan jengah Momo saat bosan mendengar Nayeon dan Sana beradu argumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A B I E S
FantasyRabies merupakan penyakit paling mematikan di dunia dengan tingkat kematian 99,9 %. Namun Rabies saat ini bukanlah rabies biasa,rabies ini berbeda.Hewan ataupun manusia sudah dipastikan tak bernyawa setelah kurang dari dua menit setelah terinfeksi...