CYBERLOCK CITY -BLUE LOCK- [END]✓

MISSION: TRAITOR

"putaran kedua tidak sesuai yang kukira"

Suara teduh mengambil alih sudut ruangan, tepat dimana hanya ada Chigiri Hyoma dan Kunigami Rensuke yang tengah sibuk dengan beberapa bongkahan besi dan cip

Putaran kedua ditunda, entah apa alasannya.

Chigiri bernafas lega, melepas kacamata pelindung yang ia pakai dan beralih pada kunigami.

"Kurasa begitu, tapi bukankah aneh jika putaran kedua ditunda begitu saja?" Chigiri masuk kedalam percakapan.

Mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi hingga putaran kedua harus ditunda hari ini. Kurona juga tidak datang untuk mengisi kelas Tech.

Tentu saja itu membuat bingung. Ditambah para agen muda yang lain dan mentor tak terlihat.

Markas terlihat sangat sepi.

Dan sejak tadi pagi mereka sama sekali belum bertemu dengan Bachira Meguru--agen Investigation yang kemarin malam terciduk keluar bersama Rin Itoshi

Ini sangat mencurigakan tentunya. Jikalau pun ada masalah, para agen muda pasti akan membuat sesuai kemampuan mereka.

Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan.

"Kemana Isagi?" Kunigami bertanya, ia sedikit menoleh pada pintu keluar. Ruangan kelas divisi battle berhadapan dengan ruangan kelas Tech.

Harusnya Isagi Yoichi ada disana.

Chigiri menggeleng sebagai jawaban, ia kemudian berbicara, "ada yang aneh. Dan itu terjadi sejak kemarin malam"

Apa yang sebenarnya terjadi? Agen muda berhak tau!

"Ini tempatnya

Langit berwarna hitam, cahaya rembulan menyinari, kesepian tanpa bintang gemerlap di langit.

Gemuruh petir terdengar, tanda bahwa hujan akan datang tak lama lagi.

Bachira Meguru menajamkan pandangan, sedikit menghela nafas kasar yang tak tertangkap mata oleh Rin Itoshi disampingnya.

Jalan Blackstreet 69, tepat setelah perempatan itu ada sebuah rumah sakit tak terpakai yang hangus terbakar 2 tahun lalu.

"Menurutmu, disini tidak mungkin ada makhluk mistis, 'kan?" Tanya bachira sedikit gelalapan.

Melihatnya, Rin sedikit tersenyum jahil. "Kenapa? Kau takut?"tanyanya yang kemudian dibalas lekukan alis tajam oleh sang lawan bicara. Setelahnya keadaan kembali hening, tak ada sejilid pun niat untuk melangkah masuk kedalam sana.