1. Hidup Hersa Hampa Tanpa Bunda

3 0 0
                                    

Satu tahun setelah kematian Bunda Serni keadaan rumah jauh berbeda benar' sunyi bahkan tak ada suara tawa lagi. Salah satuny suara tawa Hersa, Hersa juga menajdi pendiam berbeda saat masih ada sang Bunda di rumah.
Kini Hersa turun dari tangga yang sudah menggunakan seragam sekolah menuju ke meja makan untuk sarapan bersama ayah dan kedua abang nya.

Kini Hersa menuruni tangga untuk menuju meja makan, tampilannya sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya.

" Hersa.. Kamu makan di sekolah aja ya, ayah kasih uang lebih buat kamu soal nya selai roti kita cuma cukup buat abang' kamu sama ayah " ayah yang sekilas melihat Hersa dan mencakup roti yang ada di depan nya.

" Tapi yah Hersa gakpapa kok makan pake roti aja gak usah di kasih selai Hersa udah kenyang yang penting Hersa bisa sarapan bareng ayah sama abang' Hersa di sini " Hersa masih dengan senyuman tipis nya dengan tatapan yang tertuju pada sang ayah.

Abang' Hersa sama sekali tak memperdulikan Hersa sama sekali mereka hanya sibuk mengoles selai pada roti mereka masing'

" Roti nya juga gak cukup mau di bawa sama bang Jendral buat ke kampus. " singkat ayah.

Hersa tanpa berbasa basi langsung pergi ke sekolah tanpa berpamitan dengan ayah maupun abang' nya. Hersa bingung lagi pula keluarga mereka ini kan untuk masalah keuangan gak akan kurang, tapi kenapa cuma buat selai roti dan roti saja sampai membuat hari Hersa sakit.

Di sekolah Hersa langsung duduk di bangku nya dengan raut wajah yang kesal, suasana hati Hersa di pagi ini benar' kacau rasanya Hersa sudah mulai muak dengan orang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekolah Hersa langsung duduk di bangku nya dengan raut wajah yang kesal, suasana hati Hersa di pagi ini benar' kacau rasanya Hersa sudah mulai muak dengan orang rumah. Sebenar nya setelah satu tahun bunda Serni tiada Hersa sudah mulai jarang di perhatikan oleh sang ayah, yang ada Hersa selalu di marahi saat malam hari karan nilai nya yang semakin lama semakin turun.

Pulang sekolah Hersa tak langsung pulang ke rumah, dia akan pergi ke suatu tempat yang membuat diri nya merasa aman, apa lagi jika bukan melihat senja di pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah Hersa tak langsung pulang ke rumah, dia akan pergi ke suatu tempat yang membuat diri nya merasa aman, apa lagi jika bukan melihat senja di pantai.

Hersa tau senja itu hanya sebentar tapi senja bener' membantu Hersa untuk memenang kan pikiran nya. Bunda Serni pernah berkata pada nya.

" Senja itu indah walaupun hanya sebentar. Sama seperti kebahagiaan, namun beda nya senja berjanji esok dia akan kembali sedangkan kebahagiaan dia tidak bisa berjanji jika esok akan datang kembali "

Hersa selalu mengingat perkataan bunda nya, itu juga alasan kenapa Hersa sangat mencintai senja, Hersa rela kena marah oleh ayah karan pulang tak tepat waktu untuk melihat keindahan senja.

" Bunda... Hersa kangen sama bunda. Hersa kangen pergi ke pantai sama bunda cuma untuk melihat senja. " ucap Hersa dengan suara kecil yang hanya bisa di denger oleh telinga nya sendiri sambil menutup kedua mata nya.

Hersa menutup kedua mata nya. Membiarkan angin pantai yang meniup sejuk ke arah nya dengan cahaya senja yang membuat hati Hersa tentram.

Setelah ini Hersa akan mendapat kan pukulan dari ayah untuk menghilangkan keindahan senja yang baru saja Hersa nikmati.

PLAK!!

" ANAK SIALAN, SUDAH BERAPA KALI KU KATAKAN PADAMU PULANG LAH SEKOLAH TEPAT WAKTU BODOH!! " Amarah Jordan memuncak tapi Hersa sudah tak perlu heran ini sudah menjadi makan malam Hersa setiap hari nya.

PLAK!!

" MASUK KAMAR MU, BELAJAR DAN PERBAIKI NILAI BUSUK MU ITU. " satu tamparan mendarat lagi di pipi Hersa.

" JIKA BESOK KAU BELUM MENDAPATKAN NILAI YANG MEMUASKAN, LIHAT APA YANG AKAN KU LAKUKAN PADAMU " sambung Jordan.

Tak ada perlawanan kata dari Hersa, Hersa hanya mengikuti perintah sang ayah dan langsung masuk ke kamar nya. Di dalam kamar Hersa menangis membelakangi pintu kamar.

Selama satu tahun Hersa sudah terbiasa dengan hal ini namun Hersa juga akan menangis setelah masuk ke kamar nya.

" Bunda Hersa mau ikut bunda pulang "

" Hersa boleh nyerah gak bun? "

Hiks..
Hiks..

" Hidup hersa hampa tanpa bunda "

Hiks..

Hanya hisakan yang terdengar dan hati kecil Hersa yang berbicara.

__________________

Hersa Awira Abimanyu" Bunda dunia jahat sama Hersa "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hersa Awira Abimanyu
" Bunda dunia jahat sama Hersa "

Hersa Awira Abimanyu" Bunda dunia jahat sama Hersa "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jordan Abimanyu
// Ayahnya Hersa //

________________________________

Gaess menurut kalian cerita nya gimana?, ngebosenin gak?!! author lagi berusaha keras nih kalo ada yang mau kasih keritik langsung komen aja ya 😭😭😭

Jangan lupa vote ya biar aku makin semangat update nya.
Makasihhh ❤❤❤

Should You Give Up? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang