Sudah jam pelajaran ke dua Hersa di reftop, dia hanya membaca' buku dan mendengarkan musik tapi entah kenpa rasa nya Hersa kebelet sekali untuk membuang air kecil dan mau tak mau dia harus turun untuk menuju ke kamar mandi walupun harus berjaga' jangan sampai ada yang tau kalau hari ini di bolos.
Hersa sudah ada di tangga lantai dua agar tidak kelamaan dia akan menggunakan kamar mandi kelas sebelas saja agar tidak kelamaan.
Saat Hersa sudah selesai membuang air kecil dia mencuci tangan nya di wastafel kaget nya saat Hersa berkaca hidung nya mengeluarkan darah, jelas Hersa panik tapi Hersa akan tetap tenang dia langsung buru' mencuci wajah nya dan pergi ke raftop sebelum ada yang melihat nya.
" Ck. Sebenarnya apa yang terjadi dengan tubuh ku tak seperti biasanya seperti ini, ahh tapi sudahlah " gumam Hersa yang berjalan menuju raftop.
" Hersa, Hersa, Hersa!!! "
Deg!
" anjirr siapa itu weh " ucap Hersa dengan mata yang melotot
Dari kejauhan tiba' ada gadis yang memeluk nya begitu saja.. itu Primilly gadis yang dia temui saat di pantai. Tapi kenapa dia lari' dan berteriak saat jam pelajaran seperti ini.
" Hersa ayo lari, cepat " Primilly menarik tangan Hersa begitu saja mau tidak mau Hersa akan ikut dengan gadis itu.
" kita harus bersembunyi cepat ikut aku " sambung Primilly.
Hersa melihat ke arah sekeliling dia melihat tempat yang sepertinya aman untuk bersembunyi yaitu di bawah tangga, dengarkan menurut Hersa itu aman.
" Kesini " Hersa yang menarik tangan Primilly paksa.
Di bawah tangga yang gelap Hersa dan Primilly hanya mengintip sekitar, tapi sebentar kenapa Hersa ikut' dia kan gak tau sebenarnya gadis ini bersembunyi dari siapa ahh tolol nya.
" Kau sembunyi dari siapa? " tanya Hersa yang memukul pelan kepala Primilly.
" Aduh, santai bang.. saat mau ke kamar mandi aku di kejar sama brandalan sekolah yang selalu saja meminta uang ku " jelas Primilly yang masih melihat ke arah sekitar.
Karna menurut mereka sudah aman mereka pun keluar dari bawah tangga, tapi sial nya tiba' saja tiga laki' yang bertubuh tinggi menemukan mereka, ha mereka lah berandalan yang dj maksud Primilly.
" Kena kalian.. hey berikan uang mu gadis cantik " ucap salah satu dari mereka dengan senyuman yang meremehkan.
Primilly sudah mengambil uang dari saku seragam nya saat Primilly ingin memberikan uang itu pada mereka tiba' saja Hersa mencegah Primilly.
" Gak usah.. " ucap Hersa yang mencengkram pergelangan tangan Primilly.
Lucu nya Hersa dan Primilly menatap wajah satu sama lain menggemaskan tapi itu gak lama tiba' saja tiga berandalan itu hampir saja meninju wajah Hersa tapi tangan Hersa lebih cepat untuk menahan tinjuan itu dan mendorong salah satu dari mereka.
" Cepat lari ke lantai bawah " Primilly yang menggenggam tangan Hersa untuk berlari bersembunyi bersama.
Primilly dan Hersa sudah di lantai bawah dan tidak sengaja bertemu dengan Waidan juga Kevin , mampus habislah riwayat Hersa setelah ini apa yang akan dia katakan pada ke dua teman kelas nya itu jika dia tak ikut jam pelajaran.
" Loh, loh seko ndi wae koe Sa?, wes rak melebu kelas malah melayu' karo cah wedok " ucap Waidan yang terkejut.
Primilly yang di samping Hersa juga terkejut dan baru menyadari dengan luka' bau busuk yang ada di tubuh Hersa.
" Iyoloh Sa, koe di gole'i mau karo pak Jaehyun. Lek awak mu nopo koyo ngono? " tanya Kevin.
Sial tiga berandalan sekolah itu menemukan Hersa dan Primilly dan mau tidak mau Hersa harus melawan nya tapi Hersa yakin dia tak akan sendiri di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should You Give Up?
Fantasy" Mati Karna Minum obat, atau Mati karna kurang tidur aku hanya punya dua pilihan itu "