Chapter 2

126 12 0
                                    



Kini Li ming sedang dalam perjalanan menuju ke kedai milik paman Jim. Pasar pagi ini sangat ramai. Hingga dia agak berdesakkan dengan orang-orang.

Tiba-tiba Li ming merasa ada tarikan pelan di jubahnya. Saat ia menoleh rupanya seorang anak kecil yang membawa keranjang berisi bunga mawar.

"Kakak. Apa kakak mau membeli bunga ini." Li ming tersenyum. Lalu membawa anak kecil itu sedikit menepi agar terhindar dari keramaian. Li ming berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak itu.

"Berapa harga satu tangkai mawar ini?"

"Satu keping koin. Apa kakak mau?" Li ming mengeluarkan koinnya sebanyak lima keping. Lalu memberikannya kepada anak itu.

"Aku mau satu." Dia meraih satu tangkai mawar.

"Kak, tapi ini kelebihan."

"Tidak apa. Sisanya simpanlah untukmu. Kakak pergi dulu." Li ming mengusap surai anak itu pelan, lalu berjalan menjauh.

"Kakak terima kasih." Anak itu melambai ke arah Li ming. Dia membalas lambaian itu sambil tersenyum.

Ternyata kegiatan itu tak luput dari pandangan seseorang yang sedang berdiri di depan sebuah toko, sambil memeluk sekantong belanjaan. Terlihat senyuman mengembang di wajahnya.



"Iya. Toko pernak-pernik itu kan. Seingatku pria itu namanya Heart." Terdengar suara dua orang yang tengah berbisik di salah satu bangku yang tersedia di kedai paman Jim. Li ming menoleh sekilas ke arah mereka.

Dia melangkah masuk ke dalam kedai dan hendak menemui paman Jim di dalam sebuah ruangan kerja atau bisa dibilang kamar.

"Kau datang lagi hari ini?" Ucap Paman Jim saat melihat Li ming membuka pintu kamarnya.

Tak ada jawaban dari Li ming. Dia melepas topi yang ia kenakan lalu berbaring di kasur yang berada di pojok kamar.

Paman Jim kembali mengerjakan kegiatan awalnya. Menulis sesuatu di atas meja kerja. Sejenak tak ada obrolan diantara mereka. Li ming sedang berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Apa paman kenal seseorang bernama Heart?" Li ming membuka obrolan. Paman Jim nampak terdiam sejenak sebelum akhirnya membalikkan kursinya dan menatap ke arah Li ming.

"Kau kenal dia?" Ucap paman Jim yang entah kenapa nada bicara nya terdengar serius.

"Paman kenapa balik bertanya. Jawablah pertanyaan ku dulu."

"Sudahlah jawab saja dulu." Li ming mendengus

"Aku tadi mendengar orang lain berbicara tentang dia." Jawab Li ming sambil memutar bola matanya. Gaya tubuh paman Jim terlihat tidak seserius sebelumnya.

"Aku hanya kaget kau bisa tau tentang dia. Kau tau. Tak banyak yang tau soal Heart."

"Kenapa?"

"Dia jarang keluar atau bahkan menampakkan diri. Sehari-harinya dia hanya diam di rumah sembari terkadang menjaga toko pernak-pernik nya."

Li ming mengangguk bersamaan dengan mulutnya yang membulat sempurna.

Niat ingin menggali informasi lebih dalam soal heart. Tapi ia urungkan. Akan gawat jika pamannya penasaran. Bisa-bisa perasaan Li ming juga ikut terbongkar.

"Heart. Kah?" Gumamnya pelan.

...

Gun melangkah ke area universitas. Kini dia sudah mulai memasuki kegiatan sebagai mahasiswa baru. Banyak mahasiswa lain yang berlalu lalang. Tapi fokusnya saat ini adalah bertemu dengan temannya semasa kecil.

Under the Moonlight [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang