Chapter 8

63 8 1
                                    





Pria kecil dibalik tudung nya berlari dengan sisa tenaga yang ia miliki. Mata nya masih sembab dan merah. Jantung nya berpacu, keringat mengucur di pelipis nya.

Di belakang terdenger dua orang berkuda mengejarnya. Dia berlari kembali ke kerajaan. Persetan dengan rencana kabur nya. Kini keselamatan hidupnya lebih penting.

"Berhenti!" Teriak dari salah seorang yang mengejar.

Li ming berlari sambil memperhatikan sekitar. Berharap menemukan tempat persembunyian yang aman.

Jarak nya dengan kerajaan masih lumayan jauh, jika terus seperti ini. Kemungkinan besar dia akan benar-benar tertangkap.

Hup~ sebuah tangan tiba-tiba menarik tubuh Li ming menuju celah kecil diantara dua bangunan disana. Sangat kecil hingga tubuh kecil nya terhimpit oleh dinding dan tubuh dari orang yang menariknya.

Mulut Li ming ditutup rapat menggunakan telapak tangan oleh pria dihadapannya. Li ming berusaha mengenali orang itu. Namun karena minim nya pencahayaan dan kain kusam yang menutupi setengah wajah, membuat Li ming tidak bisa melihat tampang dari pria ini.

Pria yang lebih tinggi dari nya itu terlihat memantau keadaan dengan sangat seksama. Dia memperhatikan sekitar dengan hati-hati untuk memastikan bahwa mereka sudah lolos dari kejaran prajurit. Yang Li ming yakini mereka adalah prajurit dari musuh kerajaan.

Ini semua terjadi karena kelalaian nya. Akibat dari kabar yang ia dengar tentang paman Jim, dia berjalan dengan gontai dan tak tentu arah. Dia juga tak berhati-hati seperti sebelumnya. Membuat nya secara tak sengaja berpapasan dengan prajurit musuh yang tengah berkeliling.

Lamunan Li ming terhenti saat tangan yang tadi menahan mulut nya, kini menggenggam tangan nya erat dan menuntun nya keluar dari tempat persembunyian.

Li ming berusaha mencuri-curi pandang agar bisa melihat wajah orang asing ini.

"Hei. Kau mau membawa ku kemana?" Bukan jawaban yang ia dapat. Orang itu terus fokus berjalan tanpa menoleh ke arah Li ming sama sekali. Hal itu membuat Li ming sedikit mendengus sebal.

Arah ini.. Ini adalah jalan menuju kerajaan. Li ming terdiam untuk mencerna. Bagaimana orang ini tau jika dia berasal dari kerajaan.

Mata Li ming teralih fokus oleh pantulan cahaya dari gelang yang tersemat di pergelangan yang menggenggam nya. Itu gelang yang indah dengan liontin kuning, meski agak terlihat pucat tapi gelang itu terlihat sangat cantik.

Saat mulut Li ming hendak terbuka, mengeluarkan pertanyaan. Orang ini langsung mendorong pelan tubuh Li ming memasuki gerbang belakang, jalur kabur nya tadi.

Pria itu juga langsung menutup gerbang itu. Saat Li ming berbalik, pria itu sudah melangkah pergi. Dia memang berjalan namun dengan langkah yang cepat.

"Hei, kau. Terima kasih." Li ming berusaha mengatur suaranya agar Sampai kepada pria itu, walau tidak terlalu keras. Dia tetap harus waspada sebelum dirinya benar-benar tiba kembali di kamar.

...

Matahari sudah perlahan turun di ufuk barat. Setelah menyelesaikan kelas nya hari ini Gun memutuskan untuk segera pulang.

Hari ini dia akan menghadiri acara dari kolega ayah nya. Dia perlu bersiap untuk itu. Dia juga masih belum menentukan baju apa yang akan ia pakai nanti malam.

Karena dari kemarin ia terlalu sibuk menghabiskan waktu bersama Por dan Dunk. Mereka juga sibuk mencari momen yang pas untuk membuat kedua temannya itu berbaikan.

Memang pertengkaran mereka pasti membutuhkan cukup waktu untuk disembuhkan. Tapi, apa salah nya membuat rencana terlebih dahulu.

Gun melangkahkan kaki nya menuju kamar. Tak berselang lama dia juga langsung membersihkan dirinya.

Under the Moonlight [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang