Di bagian wilayah lain di negara penuh hukum yang dimana hiu Priuk keramaian kota Bandung,para orang sibuk dengan urusan masing masing.
Sedangkan di mansion mewah tapi sepi terdapat sepasang suami istri tengah bersitegang karena sang kepala keluarga ingin mengadopsi seorang anak tanpa persetujuan sang istri.
"Mas kau tahu kan keluarga kita tak pernah suka orang baru yang tak di kenal tapi kenapa kau membawa seorang anak yang tak tahu asal usulnya,apa kau lupa peraturan di keluarga kita."ucap sang istri
"Tidak Vani aku tak lupa ,tapi aku perlu anak itu untuk melupakan dia. aku rindu dia van aku ingin memeluknya,aku ingin mendengar rengekan nya,jadi aku perlu anak itu untuk melupakan dia."ucap sang suami.
"Aku juga rindu mas,tapi anak yang kamu bawa pasti nanti kamu abaikan,jadi kembalikan dia ke asalnya."
"Gak Van aku coba,anak itu pengganti dia van"
"Mas dia belum mati mas kenapa kau bicara seolah Solah dia gak bakal balik lagi."
"Terserah aku bakal kekeh pada keputusan ku Van bahkan tanpa ijin mu atau anak anak"setelah sang suami mengatakan keputusannya segera keluar dari kamar dan membanting pintu membuat sang isteri ingin menangis.
Setelah berita kritis-nya orang yang berharga bagi mereka membuat orang yang mendengarnya hidup bak di dunia tanpa warna.
Sang istri yang masi menangis perihal keputusan sang suami di hentikan oleh dering telepon, segera ia hapus air matanya,tertera nama mama di ponsel itu minta video call.
"Mama? Ada apa tumben video call?"tanyanya entak pada siapa.
"Hal-"
"Mommy"
Deg
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di posis lain Lian sedang menunggu sosok yang akan menjawab panggilan teleponnya.
"Hal-"
"Mommy"
"Mommy kenapa gak temani Lian saat Lian bobok, trus pas lian Bagun Lian gak lihat mommy di samping Lian,mommy gak sayang Lian lagi ya~"ucap sendunya ( baca: pura pura)
"Li...Lian ,ini lian-nya mommy,Lian sayang sudah sadar,Lian-nya mommy kapan sadar,"
"Um~Lian udah sadar kemarin malam, mommy tahu waktu Lian tidur Lian mimpi mommy menangis terus,terus Deddy bawa anak lain pas Lian gak ada di sisi mommy"tahu dari mana mommy Vani menangis?tahu dari IPO kalok mommy nangis gara gara Deddy dam.
"Hey anak mommy kenapa sedih masak baru sadar udah sedih "
"Habis mommy gak di sini aku udah bangun dari bobok panjang masak mommy gak di sebelah Lian trus kata oma mommy capek ya bolak Bali ke indo ke jepang"
"Iya sayang,mommy kan harus jaga Abang sama Deddy Lian,Lian gimana masih sakit di dada kirinya engak?."tanya sang mommy
"Udah engak mommy tapi kata dokter Lian harus istirahat banyak banyak trus gak boleh kecapean,sama gak boleh di kagetin "ucap Lian
"Yah harus dong sayang, udah ya main hp nya Lian harus istirahat nanti bisa kumpul lagi sama mommy kalok Lian dah pulang dari rumah sakit."dengan segera Lian mendengar perintah sang mommy Lian memberikan hp oma ke oma nya,biar di lanjutkan sama si Oma.
"Yah udah lian bobok lagi nanti sore kita pulang."ucap sang Oma.
"Um"Lian hanya menganggukkan kepalanya dan segera merebahkan tubuhnya.
"Gimana mah apa Lian udah gak ada keluhan soal jantung barunya lagi apa perlu kita cari jantung yang cocok untuk Lian lagi mah." Pertanyaan Berutu mommy Lian,
"Kita gak tahu kedepannya Van tapi kita harus tetep menjaga kesehatan Lian , bagaimana tentang anak yang di bawa sama Damian?."
"Anak perempuan itu sudah tinggal di sini dua hari yang lalu mah dan selama itu dia selalu mencari perhatian ke anak anak dan mas dam sendiri tapi anak anak selalu acuh dan mas dam yang membawa anak itu malah tak memperdulikan Anak itu,oyah mah Lian kapan pulang nya?"
"Secepatnya kalok kondisi Lian sudah membaik dan kuat untuk bisa melakukan perjalanan jarak jauh pasti kita akan pulang ke Indonesia."
omah memberi saran lagian lian baru bangun dari koma 3 tahun dah mau terbang ke indo aja bisa gepor lian."soal anak perempuan itu kamu harus tetep waspada kita tidak tahu dia ancaman atau bukan"lanjut sang Oma."Baiklah mah Vani tutup kalok omah dan opa mau pulang kabari Vani biar Vani suruh pembantu bersihin kamar omah opa dan Lian ."
"Yah sudah kau istirahat pasi capek mengurusi putra ku yang keras kepala itu kamu sabar saja menghadapi Damian ya Van."
"Iya mah Vani akan sabar sebisa Vani yah udah ya mah Vani tutup teleponnya."
Tut Tut
Suara sambung telepon terputus sang Oma kembali menatap sang suami dan cucu tercintanya yang sedang tertidur gemes sekali si anak bontot ini rasanya pengen di cekik,tapi kasian nanti langsung epilog nih cerita.
Kembali ke anak bujang sang MC eh sekarang bukan anak bujang tapi bocil kematian.
Sang bocil yang sedang tidur atau pura pura tidur sedang berbicara dengan sistem tersayang kan ia kepo hadia apa yang ia dapet .
[Selamat tuan anda mendapatkan......
Bersambung....
______________________________________Dah pendek aja baru mau PKL,Naya
Harus kompeten jadi anak SMK iya gak.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kekuatan Sang Figuran"
FantasyNaya pusing mau deskripsi gimana tapi intinya Seorang pemuda bernama anta yang belum pernah bahagia di kehidupan pertama bertransmisi eh salah bertransmigrasi ke adik protagonis pria di sebuah novel yang mana akan mati karena sang protagonis wanita...