"perkara obat"

3.8K 295 7
                                    

Sudah semingu lian di rawat di rumah sakit dan semingu juga Lian lengket dengan papa dudanya.

Tak ingin kalah dua curut papa duda juga sering mengajak Lian bermain, jangan lupa para Abang Lian yang selalu berada di sisi Lian karena tak mau dua sepupu dari adik Deddy mereka merebut adik manis mereka.

Katakan padanya bahwa mereka sudah seperti anak kecil,yang tidak mau kalah satu sama lain.

Jika ada yang tanya dimana Damian dan yang lain?.

Jawaban, kalau sang mommy selalu ada di sekitar Lian,Oma dan opa sudah kembali ke jepang karena ada masalah di perusahaan.

Damian?Deddy 3 anak itu sedang terpontang panting karena apa, satu sisi ia ingin berbaikan dengan Lian tapi Damian selalu sibuk akan pekerjaan nya di kantor,kenapa tidak di bawa di ruma sakit saja pekerjaan nya?.

Karena ini bukan pekerjaan di kantor biasa tapi di kantor dunia bawah,gimana gak pontang panting coba.

Kasian sekali Deddy satu ini.

........

Matahari sudah bertengger apik di atas langit,jam makan siang juga akan di mulai,Lian yang sudah duduk anteng di kasur rumah sakit dengan meja kecil di depannya dengan makanan yang di siapkan oleh sang mommy tercinta.

"Mom susu Lian mana kok cuma nasi sama sop doang."pasalnya setiap Lian makan atau tidur pasti ada susu di dalam DOT untuk Lian.

"Nanti pas udah kamu minum obat, nanti alasan lagi gak minum obat,yang udah ngantuk lah ,udah minum susu jadi gak ngaruh lah dan banyak lagi."tutur mommy

"Yah~"

"Jangan banyak mengeluh,ayo mommy suapin.""Aaaaa buka mulut Lian pesawat datang."

Setelah Lian sudah habis makan kini ruang rawat yang cukup luas tengah ribut karena Lian tak ingin minum obat yang sudah di siapkan dokter.

"Ayo sayang biar cepat sembuh terus pulang jadi nurut ya."bujuk sang mommy.

"Dak mau pahit,lian dah nurut sama mommy seminggu ini tapi lian kenapa gak pulang pulang,lian mau pulang mommy."Lian memelas ia ingin pulang tapi juga gak mau minum obat.

"Iya Lian boleh pulang tapi harus sembuh dulu makanya minum obatnya biar cepat pulang."tutur mommy.

Kenapa hanya mommy nya saja yang membujuk diman yang lain?,pasalnya keluarga yang lain mempunyai kesibukan sendiri dah hanya mommy saja yang punya waktu luang.

"Sayang ayo biar cepat sembuh,hmm."

"Tapi pahit mom hiks,"kalok sudah mulai nangis bakal susuh nya poll.

Cklek

Suara pintu terbuka terlihat sang suami yang masih memakai pakaian kas kantor dengan jas yang sudah ada di lengan kekar nya dan dasi yang sudah berantakan.

"Loh mas sudah pulang ?."ucap Vani,
Lian?, Ia masih bersembunyi di balik selimut tebalnya, sebenarnya ia sudah tahu jika Deddy akan ke ruang rawatnya,tapi lian hanya acuh.

[Tuan anda memiliki misi baru]

Lihat sistem muncul kembali setelah semingu ini tak memberi misi.

Apa~lian

[Berbaikan dengan ayah sang pemilik tubuh  dan membuat sang FL marah.]

[Hadiah kecerdasan instan

*Hukuman koma 3 hari]

Wau hukuman nya gak main main ya Bun ~lian

"Ada apa Van kenapa Lian sembunyi di selimut seperti itu."ucap Damian melihat sang anak meringkuk sembunyi di balik selimutnya.

"Hhh~ anak mu mas susuh kalok di suruh minum obat."keluh Vani.

"Biar aku aja kamu makan pasti kamu belum makan siang kan."

"Hmm makasih mas tapi jangan tinggikan nada bicaramu Lian masih takut di bentak oleh mu."

"Aku usahakan sayang,cup~."Damian mengecup dahi sang istri dengan lembut dan segera merebahkan tubuh bongsornya di samping Lian.

Lian yang merasakan keberadaan orang lain segera meyebutkan kepalanya keluar dari selumut,dan itu terlihat imut di mata Damian.

Perlahan Damian mengelus Surai rambut putih sang anak dengan lembut ia sunguh sangat menyesal saat ia me-bentak sang anak dengan kasar.

"Deddy,"lirih Lian .

"Hmm,anak Deddy kenapa gak minum obat,hmm."ucap lembut Damian ,ia tak ingin melukai hati sang anak bungsunya lagi,ia akan jaga sepenuh hati pertama kecilnya ini.

Memang damian haya pernah me-bentak Lian dua kali itu pun secara tidak sadar,yang pertama saat anta belum memasuki raga Lian dan yang kedua tahulah kapan.

"Obat pahit Ded Lian gak suka"seutas senyum di bibir Damian,Lian mengatakan keluhannya  membuat hati Damian berbunga bunga.

"Kalok obat gak pahit berarti bukan obat dong Beby."tutur lembut sang Deddy.

"Eh iya,tapi tetep aja Lian gak suka."

Damian terkekeh geli lucu sekali bayi nya ini.

"Tapi kan pahit itu demi Lian sembuh kalok manis nanti Lian gak jadi sembuh,coba kenapa permen itu manis tapi bikin sakit gigi, ice cream manis tapi bikin Beby demam."jelas Damian.

"Iya ya kenapa Deddy?,"

"Karena pamit obat  itu biar Lian cepat sembuh ,yang manis manis malah bikin lian sakit."bujuk Deddy.

"Um Lian mau minum obat."

"Baiklah ,aaa buka mulut Lian."segera Lian menelan pil obat dengan bantuan air putih.

"Uwwkk pahit Deddy hiks."rengek Lian.

"Ini minum susu lian terus bobok siang."damian memasuki silikon bot ke mulut kecil Lian dan di terima baik oleh Lian, Damian membaringkan tubuh Lian untuk segera tidur tak lupa menepuk nepuk bokong Lian supaya cepat tidur.

"Deddy."

"Hmm?."

"Tapi susu itu manis tapi gak bikin lian sakit jadi Lian boleh minum susu sesuka Lian."Damian terkekeh anak yang satu ini sunguh maniak susu.

"Hmm terserah Beby."

Beberapa menit kemudian tak ada suara apa pun hanya ada nafas yang teratur yang berasal dari Lian.

Damian yang melihat Lian tertidur dengan pulas tapi masih menghisap DOT itu dengan kuat menjadi gemas sendiri.

Betapa bodo ia saat mengatakan Lian memalukan saat ia masih pakai DOT.

[Ting

misi selesai 

Selamat hadiah menyusul.]

Suara mekanik itu Lian abaikan karena ia sudah terlanjur mengantuk.

_-_-_-_-_--_-_-_---_--__--_-_-_-_-_-_--_-_-_--_-

Sorry ya baru up

Lagi sibuk banget

Maaf kalok banyak yang typo


"Kekuatan Sang Figuran" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang