Sekarang Lian kini sedang duduk di lantai bersandarkan dinding,
Jantung kirinya masih berdetak kencang perasaan sesak masih menggerogoti hatinya."Cih sialan perasaan Lian yang asli masih ada."gumang Lian
[Itu wajar tuan,dan apakah jantung mu sakit tapi sistem penahan sakitnya masih aktif?.]
"Tidak sakit,tapi masih berdegup kencang."sahut Lian
[Itu wajar tuan itu pertanda jantung anda sedang tak baik baik saja,tuan apakah kau yakin ingin menjatuhkan FL dengan masalah ini.]
"Yah aku yakin PO pasti dia sedang merencanakan untuk mempengaruhi Deddy untuk membenci ku."
[Baiklah,tuan kenapa kau buru buru ingin meyelesaikan misi utama apakah kau tak ingin menikmati kehangatan keluarga Lian asli tuan.]
"Aku tak butuh PO ini bukan keluarga ku aku hanya ingin segera bertemu mommy asli ku aku capek pura pura kuat."
[Baiklah tuan saya haya ikut rencana tuan saja, oh ya tuan mommy sang pemilik tubuh sedang menuju kamar anda,]
"Hmm makasih "
[Kalok begitu saya permisi tuan]
Segera Lian merebahkan tubuhnya di keramik lantai yang dingin,ia mulai berusaha mengeluarkan air mata buayanya dan meringkuk memegang jantung kirinya.
Celek (suar pintu di buka)
"Lian sayang,ini mommy kamu di mana Lian."
Perlahan sang mommy semakin masuk ke kamar Lian yang gelap,terdengarlah suara Isak tangis kecil di pojok ruangan.
Sang mommy yang turang Melihat keberadaan sang anak mulai mencari saklar lampu.
Ckil
"Astaga Lian,Lian lihat mommy sayang di mana yang sakit,"
"Hiks "
Setelah Vania menghidupkan lampu ia Meliah anak bungsunya meringkuk di sudut kamar Dengan memegang jantungnya jangan lupa air matanya yang sudah membasahi pipi tembam nya.
Lian masih terisak mengeluarkan airmata nya,sang mommy yang tak mendapatkan jawaban dari lian sudah tahu di mana bagian Lian yang sakit,pasti jantung.(selamat ada mendapatkan 1 juta rupiah prok prok prok)-autor
"Hiks sayang tunggu sebentar kita akan ke rumah sakit."
Vania segera meraih hp genggam nya dang menelepon Anton.
"Hollo mom kenap-"
"Ton cepat ke kamar Lian hiks Lian harus segera di bawa rumah sakit."
"Apa,okey mommy tunggu Anton segera ke atas."
Skip rumah sakit
Kini keluarga Mahendra sedang menunggu di depan UGD mereka dengan cemas akan kesehatan sang permata Mereka,belum ada 1 hari Lian di Indonesia Lian kini sudah masuk rumah sakit lagi.
"Dam jika Beby Lian keadaannya memburuk makah akan ku pastikan kau tak akan bertemu dengan nya lagi,persetan dengan kau adalah anak ku "ucap opa dengan perasaan kesal.
Giman gak kesal 3 tahun ia menunggu Lian sadar,pas sadar malah di masukan lagi ke rumah sakit.
"Tapi opa itu bukan sepenuhnya ke salah Deddy ,Lian juga salah ia malah mendrama dan membuat Deddy marah."oh kita melupakan sang FL a.k.a ana yang kini tengah Mecari muka di hadapan Damian.
"Diam lah kau,dari tadi kau menjelekkan Lian apa kah kau ingin merebut posisi Lian dari keluarga Mahendra makah langkahi dulu mayat ku."sentak Aska yang sudah geram dengan ana yang dari tadi meyebutkan kesalahan Lian ke Deddy nya.
Flashback sebelum Lian dibawa ke rumah sakit.
"Apakah aku keterlaluan membentak lian." Lirih Damian
"Kau pikir gimana,kau me-bentak Lian dan mengatainya tak punya malu karena masih pakai DOT,kau pikir gimana perasaan Lian,bukan kah wajar umur Lian membuat kejahilan,itu masih mending jika kau Meliah Anton dulu seumuran Lian baru kamu me-bentak dia tak punya malu."
Sentak Oma yang sudah kepala jenkel ingin sekali ia kuliti anak nya itu.*Sedikit info Anton dulu seumuran Lian membakar kantor Damian karena ingin Meliah pemadam kebakaran sungguhan.*
"Tapi oma Lian kan memang salah makah ia pantas di bentak lagian lian sudah besar kok masih pakek DOT."kini ana yang berbicara membela Damian.
"Diam kau anak pungut kau bukan bagian keluarga Mahendra jangan ikut campur."timpal Oma.
"Tapi aku anak Deddy juga oma,dan memang benar kan Lian tak punya malu karena masih pakai DOT nanti ia mencoreng nama baik Mahendra."
Ucap ana tak terima."Diam kau bodoh aku tak butuh pembelaan mu,dan kamu bukan anak ku aku hanya punya anak 3 kau hanya orang luar yang ku per boleh tinggal di rumah Mahendra."bentak Damian
"Tapi-"ucapan ana terhenti karena suara dering hp Anton.
"Hollo mom kenap-"
"Ton cepat ke kamar Lian hiks Lian harus segera di bawa rumah sakit"
"Apa,okey mommy tunggu Anton segera ke atas"
Flashback end
"Hiks hiks Giman mah kalok Lian kenapa kenapa lagi."Isak Vania
"Sttt kita berdoa aja yang terbaik ya nak."tenang sang Oma
Cklek
Ruangan UGD terbuka keluarlah sang dokter yang sedang mengelap peluh keringat nya, belum ia menghembuskan nafas tenang ia sudah di cecer pertanyaan dari keluarga Pasian.
"Dok Giman anak ku anak ku baik baik saja kan."Taya Damian memegang pundak lebar sang dokter.
"Maaf."
T
B
C
-_-_--_-_-_--_-_-_-_--_-_--_-_--_-_-_--_-_-_-_--Sampek sini dulu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kekuatan Sang Figuran"
FantasyNaya pusing mau deskripsi gimana tapi intinya Seorang pemuda bernama anta yang belum pernah bahagia di kehidupan pertama bertransmisi eh salah bertransmigrasi ke adik protagonis pria di sebuah novel yang mana akan mati karena sang protagonis wanita...