"jahil dikit kagak apa lah"

4.2K 336 1
                                    

Jam menunjukan pukul 18:20 yang berarti sebentar lagi jam makan malam segera di mulai.

Para nyonya yang sedang di sibu-kan di dapur untuk memasak hidangan yang lezat untuk keluarga mereka.

Di sisi lain sang MC kita sedang duduk di anak tangga paling atas ia akan merencanakan balas dendam ia meletakan DOT yang tadi ia sedot di sebelah kanan dan akan mulai berteriak.

"DEDDY TOLONG LIAN "

"AAAAAAAA "

"Jahil dikit kagak ada masalah kan hihiihi."apa Lian tak tahu jahil nya itu akan  berujung masalah untuknya.

Sang Deddy yang sedang tertidur pulas tersentak kaget dan setelah sadar siapa pemilik suara yang berteriak segera ia berlari keluar kamar mencari keberadaan sang anak.

Di sisi Lian setelah ia berteriak ia merosot di sisi tangga dan mendarat dengan mulus di ujung bawah tangga, segera ia Melihat siluet sang Deddy ia merebahkan tubuhnya di lantai dekat tangga dan pura pura pingsan.

Seluruh penghuni mansion yang mendengar teriakan cempreng Lian buru buru keluar dari kamar dan bergegas melihat anak/cucu/ adik mereka tergeletak di ujung tangga,sontak jantung mereka seakan meledak saat Meliah itu.

"ADEK/BEBY"

Dengan perasaan resah gelisah mereka berlari dari lantai dua menuju lantai satu tanpa menengok lift yang mereka punya.

Para nyonya yang di dapur segera Melihat apa yang terjadi di ruang tengah kenapa berisik sekali pikir mereka.

Damian, Anton,Aska dan opa mendekat ke arah Lian yang sedang terkapar,sedikit lagi mereka akan sampai lantai bawah ketika Damian akan menyentuh sang anak tiba tiba Lian menggulingkan tubuhnya menjauh dari sang Deddy.

Gerakan Lian membuat mereka berhenti mencerna apa yang baru saja terjadi,
Berbeda dengan mereka kini Lian tengah tertawa terbahak bahak dengan tangan kanan menunjuk para orang dewasa itu dan tangan satunya lagi memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

"Hahahahhah lucu,lihat wajah mereka hahahah sekarang gantian Lian yang tertawa makanya jangan jahil ke Lian nanti Lian bales yang lebih jahil hahahahah."

Para lelaki kini melihat Lian yang sedan tertawa terbahak membuat mereka ingin membuang anak piyik itu ke kandang buaya,Lian mempermainkan perasa mereka.

"Beby apakah lucu melakukan  perbuatan berbahaya seperti itu apa lucu menertawai orang yang kamu jahili?dan apa maksud mu membuat drama ini balas dendam karena tadi siang kami menertawai mu? dengan perbuatan mu seperti itu membahayakan Abang dan opa mau Beby  mereka berlari dari tangga atas sampai bawah demi khawatir dengan keadaan mu,tapi kamu malah membuat drama seperti ini?."

"Maaf Deddy Lian Hanya kesal saat di tertawa kan",jujur itu buat gw keinget ke samuel yang tertawa di belakang dramanya. lian menundukkan kepalanya memegang DOT yang ia bawa dari tadi.

"Tapi bukan dengan kamu melakukan drama murahan ini liyan apa kamu ingin salah satu dari kita ada yang jatuh dan masuk rumah sakit,jangan ulangi lagi Lian kamu paham ,PAHAM TIDAK"bentak Damian di Akhir kata membuat mereka tersentak kaget Damian mengulangi kesalahan yang sama dengan bungsu mereka.

Lian yang kaget akan bentakan Deddy segera memegang dada kirinya.

"Iya Deddy Lian gak akan ulangi lagi,Lian Pamit dulu."dengan mata berkaca kaca dan jantung yang berdegup kencang napas Lian mulai me-berat sudah di bilang bukan Lian tak boleh kaget

"Renungan lagi perbuatan mu itu Lian dan buang DOT tak berguna itu kau sudah besar jangan minum susu mengunakan benda itu lagi apa kah kau tak malu"sunguh sakit hati Lian jika ia harus kehilangan emas 10 kg atau DOT ia akan memilih kehilangan emas dari pada DOT itu karena saat dulu ia sedih, senang dan marah Lian yang berjiwa anta akan mengigit ujung plastik DOT itu untuk melampiaskan perasaannya.

Lian segera berlari memasuki lift untuk menuju kamarnya ia tak punya mood untuk makan ia hanya butuh obat dan DOT nya untuk menghilangkan rasa sakit di dada kirinya.

Setelah Lian memasuki lift tiba tiba hening melanda ruang tengah yang megah itu,tak berlangsung lama suara lembut memecah keheningan yang membuat Damian terdiam membisu.

"Mas apa kamu sadar kamu baru me-bentak anak ku, kau tahu kamu mengatakan anak ku tak punya malu dan bukan kah wajar jika anak seusia Lian jahil dan bikin emosi,Lian sedang mencari jati dirinya dan jika ia kekanak-kanakan makah wajar mas,lian koma 3 tahun dan melewatkan mas kecilnya apa kah kau lupa."

"Tapi Van Lian juga butuh di didik keras supaya tak jadi anak nakal."bela Damian

"Jika kau lupa mas yang kamu sebut didik dengan keras itu membuat kedua anak ku susah mengeluarkan ekspresi wajahnya dan ku perjelas jika kau lupa Lian memiliki jantung lemah Jika kamu masih melakukan didikan mu yang keras demi kebaikan makah siapkan peri mati untuk Putra bungsu mu itu.

Setelah Vania meyelesaikan kata katanya segera ia pergi menyusul sang anak yang ia yakini sedang menangis di kamarnya.

T
B
C
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_--_--_-_-_--_-_-_-_-_-_-_-_-

"Kekuatan Sang Figuran" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang