3

2K 240 2
                                    

Sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan
Tidak ada sangkut pautnya dengan rl idol terkait

Sorry for typo
enjoy this




Moonbuck Coffee

Siang hari memang jam jamnya sibuk untuk si anak Bandung aka Raya , sedari tadi ia sibuk membuat pesanan pelanggan

Disela kesibukannya Raya sesekali melirik Lisa , kawannya itu nampak sedang tidak baik baik saja

"Ini pesanannya  , terimakasih sudah datang yah"

Raya memberikan pesanan untuk customer terakhir sebelum breaktime

"Kenapa lagi maneh ?"

Di jam istirahat Raya akhirnya menghampiri Lisa

"Ray"

"Naon?"

Lisa menyandarkan kepalanya di bahu Raya

"Aing putus sama si Ratu"

"Heh , kenapa ?"

"Dia selingkuh , bangsat emang"

"Wow, maneh tau darimana ?"

"Semalam aing ketemu dia , terus pinjem hpnya dia kan, ada chat masuk dari selingkuhannya, pantesan tiap aing chat lama banget responnya,  selingkuh ternyata sialan'

"Cup cup cup  , udahlah , jangan terlalu dipikirin tukang selingkuh gitu" Raya menepuk nepuk bahu sahabatnya

"Padahal aing udah beli 2 tiket buat nonton sama dia Ray , terus aing nonton sama siapa dong" ucap Lisa sambil memandang lurus ke depan , sedetik kemudian ia menoleh pada sahabatnya

"Sama maneh ajalah , yuk ? Aing yang tanggung akomodasinya'

Raya terlihat mempertimbangkan

Kesian juga ie budak galau

"Yaudah, tapi maneh yang ijin ke si bos yah"

"Sip, huhuhu Ray maneh emang bestie terbaik lah' Lisa memeluk sahabatnya itu

"Iya iya , udah jangan galau lagi kaya manusia aja'

"Menurut maneh aing naon emang?'

"Setan"

"Bangsat sia Raya"

Raya malah tertawa melihat sahabatnya yang kesal





"Nih, gue beliin ls , outfit , buat lo ke gbk nanti"

Rachel menatap malas Jane yang tiba tiba masuk ke kamarnya sambil membawa beberapa paperbag berwarna hitam pink

"Perasaan kemarin gue udah nolak ajakan lo Jane' ucap Rachel

"Ayolah Hel, lo ga kasian apa sama gue ? Lo temen gue bukan sih ?" Jane memelas

"Iya iya , ga usah melas gitu mual gue liatnya'

"Sialan, tapi gapapa, yang penting lo temenin gue ngonser"

Rachel geleng-geleng kepala

"Taro aja di meja , terus lo balik, gue mau lanjut tidur" Rachel menarik selimutnya kembali

Jane mendekat bahkan menindih tubuh sahabatnya

"Lo semalam ga ngapa ngapainkan sama si Jeffrey"

Rachel kembali membuka matanya

"Maksud lo ?"

"Yahhh, semalam kan lo balik sama dia , terus hari ini keliatan lemes banget"

"Gue ngantuk karena balik dari club gue langsung nugas"

"Emang keren bestie gue , abis mabok langsung nugas"

"Semalam gue ga mabok yah"

"Syukurlah,  pokoknya kalo lo mabok jangan berduaan sama si Jeffrey"

"Emang kenapa ?"

"Gue takut lo sama dia dari bestie jadi fwb"

"Ngaco lo" akhirnya Rachel bangun dari rebahannya

"Lo tau gue ga doyan batangan" lanjutnya sambil mengikat rambut

"Kalo lagi mabok dan nafsu ga ada yang tau" ucap Jane yang kini duduk di samping Rachel

"Maka dari itu , gausah iyain lagi kalo dia minta ditemenin ngdj"

"Susah juga , dia kan temen kita dari sma Hel"

"Hahhh , itu dia , susahnya temenan sama cowok tuh gitu , pasti salah satunya nyimpen rasa dan bikin rumit pertemanan"

"Ga akan rumit kalo lo ga lesbi" celetuk Jane , Rachel tersenyum manis

"Gue yakin Lo mikir yang sama kaya gue kalo si jeffrey sukanya sama lo' ucap Rachel sambil beranjak dari kasurnya

"Yahhhh, untungnya si jeff ga suka gue" ucap Jane sambil menyusul Rachel

Jane hanya mampir memberikan baju pada Rachel , setelah Jane pamit pulang Rachel menghampiri kedua orang tuanya di ruang tengah

"Vasha" panggil Daddynya

"Yes, Dad"

"Daddy mau bicara serius sama kamu"

Rachel melirik mommynya , sang mommy hanya mengedikan bahu

"Kuliah kamu, gimana?" Tanya sang Daddy

"Ga gimana gimana Dad, lancar kok"

"Daddy tau kamu pandai, dalam segala hal' ucap Daddy Raffles

"Tapi Daddy gamau kamu pandai minum minum,  stop pergi pergian ke club"

"Dad , I just..."

"Having fun ? Daddy minta hilangkan kebiasaan buruk kamu itu" potong Tuan Raffles

"Kamu satu satunya anak Daddy , yang akan meneruskan perusahaan Daddy, mulai belajar bisnis , jangan hanya tau senang senang' Tuan Raffles bangun dari duduknya

"Jangan malu maluin nama Raffles" setelah mengucapkan itu Tuan Raffles pergi begitu saja

"Mom , Daddy kenapa?' Heran Rachel

"Daddy menjalankan tugasnya sebagai ayah,  benar kata Daddy , u harus kurangin pergi ke club malam dan mabuk mabukan,  fokus kuliah vasha"

"I gak pernah bolos kuliah mom, nilai  juga ga pernah jelek,  ga boleh kalau I senang senang sebentar'

"What ever , Mommy gamau denger, turutin aja maunya Daddy u , atau semua fasilitas U diambil "

What the fuck Rachel mengumpat dalam hati


















Bersambung

Jatuh Suka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang