13

1.8K 228 14
                                    

Sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan
Tidak ada sangkut pautnya dengan rl idol terkait

Sorry for typo
enjoy this story










Seorang gadis masih terlelap dalam tidurnya , waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi namun sang gadis belum ada tanda tanda untuk membuka matanya

Ceklek

Seseorang membuka pintu dan masuk ke kamarnya , tersenyum saat melihat sang penghuni masih terlelap , orang itupun berjalan dan duduk di pinggir ranjang

"Honey , bangun nak , udah siang" ucapnya sambil membelai kepala sang gadis

"Jane , bangun sayang, udah siang"

Gadis yang tertidur itu Jane , dan ia mulai membuka mata saat mendengar suara lembut Ibunya

"Mommy ?" Paraunya

"Yes , sweetheart ,  mommy here"

Jane merubah posisinya untuk bangun dan memeluk sang Mommy

"Hows your sleep ?" Tanya sang Mommy sambil membelai rambut Jane

"Not good but not bad"

Sang mommy terkekeh

"Mommy kapan pulang ?" Tanya Jane

"Semalam"

"With my Dad ?"

"Ehem"

"Oh" jane menyamankan pelukannya

"I Miss u, so much"

Cup

"Miss U too sweetheart, bangun yah ? Ada kuliah pagi kan ? Mandi terus siap siap"

"Owkey"


Di lain tempat

"Abaaaaah , itu pisang gorengnya punya Raya" Raya merengek saat sang Ayah memakan pisang goreng miliknya

"Satu aja atuh Neng"

"Abah udah makan 5 tadi"

"Hehe, ya maaf atuh , abis pisang goreng chef raya teh edun pisan euy"

Raya memutar bola matanya

"Banyak makan gorengan ga baik" ucapnya

"Lah kamu yang bikin masa abah ga makan ?"

"Ya kan bukan cuma buat abah aja , buat Ray juga,  buat beno"

"Dih, si beno ko di kasih"

"Yakan beno pegawai abah, kasihlah buat dia sarapan"

Abah Bani tersenyum , sifat perhatian Raya sangat mirip dengan ibunya

"Neng" panggilnya

"Hum" sahut Raya yang sedang mengunyah

"Kamu kaya gini ngingetin Abah sama Ibumu"

Sesi mengunyah Raya terhenti sejenak 

"Kenapa harus inget beliau sih Bah ?"

"Ya memang kenapa ? Wajar Abah nostalgia , beliau mantan istri Abah, sebagian hidup Abah dihiasi beliau"

"Beliau aja ga inget Abah"

"So tau kamu"

Raya mengangkat bahunya acuh

"Kalo inget mah pasti dateng ke sini , seengganya jengukin anaknya udah sebesar ini ga pernah ditemuin"

Jatuh Suka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang