28

1.4K 221 33
                                    

Sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan
Tidak ada sangkut pautnya dengan rl idol terkait

Sorry for typo
enjoy this story










flashback
kilas balik tentang orang tua Raya

Arbani Adiraya dan Sarah Antariksa sepasang suami istri yang sangat harmonis , walaupun hidup sederhana , kedua sejoli ini tak pernah mengeluh perihal keuangan , selagi mereka ada satu sama lain , itu bukanlah masalah besar , mereka selalu merasa cukup

namun , di usia pernikahan mereka yang menginjak tahun ke 3 sebuah peristiwa terjadi , Coffeshop milik Arbani di sabotase , ada yang sengaja membakar usaha satu satunya milik Arbani

sumber penghasilan mereka musnah begitu saja disaat Sarah sang Istri sedang mengandung buah cinta pertama mereka

tak ingin larut terjatuh , Arbani berusaha untuk bangkit mencari pekerjaan

dengan pakaian yang rapih , Arbani berjongkok menghadap ke perut sang istri

"dede utun , doain Abah biar dapet kerjaan yah" Arbani mengelus perut istrinya

"iya Abah" sahut Sarah dengan suara yang dibuat buat seperti anak kecil , keduanya terkekeh

Arbani mendongak sambil menggenggam kedua tangan istrinya

"Neng , doain Akang biar dapet kerjaan yah" ucapnya , Sarah mengangguk sambil tersenyum

cup

Arbani mencium telapak tangan istrinya lalu berdiri

"hati hati ya Kang" Sarah pun ikut berdiri

"pasti , kamu di rumah juga hati hati" Arbani mendekat dan mencium kening sang Istri

"Akang pergi dulu" ucapnya , Sarah pun mengantar hingga ke depan pintu

"semoga berhasil ya Kang"

namun nyatanya tak semudah yang di bayangkan , tak ada satupun perusahaan yang mau menerima Arbani , hari , minggu bulan terus berganti , kehamilan Sarah pun tinggal menunggu hari 

saat Itu, Arbani tengah duduk di ruang tengah sambil termenung , dibalik pintu kamar Sarah pun melihat itu

"aku tau kamu pasti capek Kang" gumam Sarah , ia kembali menutup rapat pintu kamarnya

"apa aku minta tolong Ayah ?" gumam Sarah namun sedetik kemudian menggelengkan kepalanya

"Ayah pasti marah,,,, apa aku minta tolong Ebram , iya Ebram pasti mau nolong aku" Sarah berjalan ke arah kasur , meraih ponsel jadulnya menghubungi sahabatnya

hallo

hallo , bram

sarah ? ada apa ?

bram , aku mau minta tolong sama kamu

apa yang bisa aku bantu ?

Jatuh Suka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang