BAB: 7

177 11 0
                                    

TIPO BERTEBARAAANNNN.....

Mohon maaf jika terdapat kesamaan nama tokoh, latar , alur dan sebagainya.....

"Rasa rinduku tetap menguar meski mata ini mengatakan bahwa dirimu telah pergi bertolak belakang dengan sang hati yang selalu berkata dia masih ada dan tetap ada"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa rinduku tetap menguar meski mata ini mengatakan bahwa dirimu telah pergi bertolak belakang dengan sang hati yang selalu berkata dia masih ada dan tetap ada"

Ama_lio



Bertemu Jingmi




Thasa The cafe


Maisya melangkah masuk mencari sosok yang ingin ia temui, netranya terhenti pada seseorang yang duduk dibagian pojok.

Zrakk

"Hai" Lelaki itu mendongak melihat siapa yang berada dihapannya.

Maisya terenyuh melihat tampilan pria itu lingkaran hitam jelas nampak dibawah matanya, kulit kusam dan badannya juga lebih kurus dari terakhir ia temui.

"Siapa kau sebenarnya?" Lelaki itu menatap tajam Maisya siapa lagi kalo lagi Jingmi Gu Zixin sahabat dari Weisya.

"Dalam aja Jim, akan ku jelaskan semuanya". Ucap Maisya tenang gadis itu beranjak berjalan ketempat yang ia sebutkan.

Cafe ini adalah salah satu usaha yang berada dibawah Nama Weisya karena view dan letak lokasinya strategis jadi ia bangun sebuah cafe dengan nama Thasa the Cafe. Sekarang tempat ini banyak dikunjugi terutama kalangan muda.

Maisya berjalan menuju sebuah ruangan yang hanya bisa dibuka oleh pemiliknya.

Clik

Pintu berdesain modern tersebut terbuka menampilkan ruangan yang indah dengan balkon yang memperlihatkan hijaunya pepohonan. Tentu hal itu membuat Jingmi heran, tidak mungkin sahabatnya membocorkan sandi pribadi sendiri ke orang lain.

"Kau pasti bingung, lihat wajahmu kek si icha cimongkey kesayangan pak Ujang" Kekeh Maisya melihat ekspresi sahabatnya itu.

"Bagaimana kau tahu makhluk jelek itu?" Tanya Jingmi

"Apa kau percaya transmigrasi jiwa? dan itu terjadi padaku".

"Hhah.."

"Aku Edel Weisya Amaira sahabatmu yang mengalami pindah jiwa ke tubuh ini, terdengar mustahil kan tapi itu memang terjadi pada diriku sendiri. Kau ingat Jim kita pertama kali bertemu saat tragedi mengerikan di jalan Cendana no 25 kecalakaan bruntun yang merenggut orangtuaku meyisakan diriku seorang".

THE WEISYA TRANSMIGRASI (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang