BAB: 9

160 9 0
                                    

Typo bertebaraaannnn.........


"Dia yang menjadi  buta dari mereka menciptakan ilusi membuatmu lupa akan realita"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia yang menjadi  buta dari mereka menciptakan ilusi membuatmu lupa akan realita"

_2R_



Sharfaraz Hospital


Tatapan lekat Adelio tak lepas dari wajah Maisya membuat sang empu langsung menyadari nya.

"I-ini saya kembalikan" Ucap Maisya sembari menyodorkan revolver itu pada pemiliknya. Baru kali ini ia gugup ditatap seperti itu .

"Sudah puas mainnya, hm" Suara berat menambah wibawa pria yang kini masih betah menatap lekat dirinya. Yang tadi sudah gugup sekarang makin gugup jangan sampe ni badan geter kek gempa.

"I..Anu...akh shhh".

Baru sekarang rasa sakit dari luka kecelakaan tadi berasa Maisya makin meringis beserta rasa ngilu dibadannya. Wajah cantik itu perlahan memucat membuat perubahan kentara diwajah Adelio.

"Rumah sakit sekarang, Sam!"

Mobil hitam itu semakin melaju kencang, Sam terus menambah kecepatan melihat ekspresi Adelio memangku tubuh gadis yang telah memucat. Namun disisi lain Sam merasa senang melihat tuannya khawatir keseorang gadis itu berarti tuannya masih manusia normal.

Sarfaraz Hospital salah satu aset milik dari Group Sarfaraz yang merupakan kerajaan bisnis di negara ini. 

Ckiit..

Langkah lebar pria itu bergerak cepat  sambil memangku gadis yang saat ini sudah tidak sadarkan diri.

"Tuan ..."

Adelio terus berjalan menuju ruang perawatan mengabaikan mereka yang menyambut kedatangannya. Guratan khawatir jelas terlukis diwajah tampan itu meski ini pertemuan pertama mereka tapi entah mengapa seakan ada benang mengikat batinnya dan batin gadis yang berada didekapannya.


========***

"Beri minuman ini pada papamu!" Wanita itu menyodorkan kopi hitam kepada anak perempuannya.

"Dia bukan papaku"

"Sampai kapan kita seperti ini  ma, rasanya mukaku sudah pegal berpura-pura terus didepan mereka". Gadis itu berdecak malas terasa memuakan tetapi harus bertahan sampai rencana yang telah lama di susun ini berjalan dengan lancar.

"Jaga sikapmu Naya, nanti kita ketahuan ingat berakting lah seperti biasa dan satu lagi terus usik Maisya sampai ia memilih menyerah".

"Pastikan situa itu meminum minuman khusus ini". Setelah mengatakan itu ia berlalu dari dapur villa tempat liburan mereka saat ini.

THE WEISYA TRANSMIGRASI (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang