BAB: 8

152 9 0
                                    

TYPO BERTEBARAAANNN....

"Dalam gemelut luka kau hadir bagaikan obat menjadi seolah realita membawa kesembuahan namun aku salah dirimu hanya lukisan semu yang pada akhirnya aku memilih menyerah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dalam gemelut luka kau hadir bagaikan obat menjadi seolah realita membawa kesembuahan namun aku salah dirimu hanya lukisan semu yang pada akhirnya aku memilih menyerah"

Maisya_dami


Extreme First Meeting


Tangan mungil itu menekan tombol jam beker yang berbunyi sedari tadi. Ia menarik selimutnya sampai kekepala melanjutkan tidur yang terasa belum cukup. Apalagi hari ini adalah minggu waktunya mageran.


Tok.. tok..tok

"Non.."

Bibi Marta akhirnya menekan tuas pintu merasa tidak ada respon nona mudanya. Senyum bibi terbit melihat cara tidur nonanya yang jauh dari kata estetik.

"Non bangun udah siang!"

"Waktunya sarapan, bibi udah masak makanan kesukaan non lo".

Maisya tetap tidak bergeming  meski badannya sudah ditepuk pelan oleh bibi. Helaan napas terdengar melihat gadis cantik itu masih bergelut dalam dunia mimpinya. Bibi tidak kehabisan akal ia mendekat kearah sarapan yang ia bawa tadi.

Hidung gadis itu mengendus-endus mencium aroma makanan favoritnya. Netra cantik Maisya terbuka dan terduduk ia menatap piring yang masih dipegang bibi.

"Bibiii" Rengek gadis itu.

"Ayo bangun non, nanti sarapannya dingin atau mau bibi kasih ke mang ujang kebetulan ia juga suka sama sayur lobak ini"

"JANGAN!! "

"Mai cuci muka dulu awas kalo bibi kasih ke mang ujang". Ancam gadis itu yang sudah menghilang dibalik pintu kamar mandinya sementara bibi terkekeh melihat mata nonanya melotot bukan terlihat garang malah menggemaskan.

Setelah menghabiskan sarapann Maisya turun kebawah ia melihat jam di dinding sudah menunjuk pukul 09.00 Wib. Sepi itu yang ia rasa dalam mansion mewah ini para maid juga sibuk dengan tugasnya masing-masing.

Maisya mendenkati Mang ujang yang sedang asyik mencuci mobil sambil bersenandung.

"Pagi Mang"

"Pagi juga non" Balas pria itu dengan ramah.

Maisya berlalu menuju taman terlihat sangat indah apalagi saat bunga-bunga itu disinari mentari pagi. Disana ada kolam kecil bagian ujungnya terdapat air mancur nan jernih berisikan  ikan koi berkeliaran didalamnya. Ia terhenti pada suatu bunga yang mana jiwanya sangat menyukai bunga tersebut.

"Cosmos Chocolate" Ia tersenyum manis apalagi mengcium aroma choklat yang khas membuat Maisya terasa nyaman.

Maisya membawa pot tersebut kedalam mansion untuk diletakkan di sudut kamarnya. Maisya menghela napas saat melihat kesunyian mansion ini, kemana mereka? Entahlah ia tida begitu peduli mungkin mereka lagi wikend.

THE WEISYA TRANSMIGRASI (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang