BAB: 14

130 6 0
                                    


Typo bertebaran....

Ini adalah karya pertama saya, maaf jika tidak memuaskan he...........



HAPPY  READING GUYS.....


"Tumpukan luka membuamu serapuh dandelion namun memiliki makna yang berarti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumpukan luka membuamu serapuh dandelion namun memiliki makna yang berarti.

Terimakasih telah bertahan sampai menumbuhkan makna baru".

<<..............>>



Tebing Laut Biru


Seketika hening setelah Maisya mengempas sendoknya ke atas meja. Zigar dan Arkan menyergit heran merasakan suasana canggung padahal baru saja sampai  setelah mengambil makanan dari stand.

"Khe..khe..."

"Seharus nya kata-kata itu buat lo dan sodara lo itu, bahkan seluruh anak-anak disini tau bagaimana perlakuan kalian terutama lo Raihan benarkan."

"Sejak kapan lo jadi adik gue,sampai matipun kau bukan adikku. Ingat orang asing yang lo sebut itu adalah orang yang selalu ada buat gue baik susah maupun senang. Bahkan yang notabenya saudara kandung sendiri lebih dari seorang penjahat" Deretan kata terpanjang yang pernah Maisya lontarkan semenjak ia bangun dari koma. Membungkam seisi meja termasuk penghuni kantin lain yang juga ikutan terdiam.

Zrak...

Maisya beranjak meninggal baksonya yang belum ia makan sama sekali, saat ini emosinya sedang meluap takut jika ia tidak terkendali.

"Belum puas kalian menyakiti sahabat gue! semoga hukum karma segera datang saat hari itu tiba gue adalah orang paling bahagia menyaksikannya". Nada sinis itu mereka makin kelu terutama Raihan setelah itu Nara menyusul sahabatnya itu .


Maisya memutuskan membolos pergi mencari tempat untuk menenangkan rasa yang saat ini bergelut dalam hatinya. Gadis itu memberhentikan motornya  dekat tebing tepian laut yang tak jauh dari kota yang ia tinggali saat ini.

HAAAAAAAKH....

"Meski ini ingantanmu tapi mengapa sesakit ini May kenapa?".

"Kau tau kalimat tadi seakan membangkit semua kenangan yang sialnya menyakitkan, aku lemah Mai lemah dalam hal ini".

"Bagaimana kau begitu kuat menjalani selama ini yang pada akhirnya tetap memilih menyerah".

hiks...hiks...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE WEISYA TRANSMIGRASI (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang