4. Pria misterius

347 65 0
                                    

Jiwoong yang tengah makan dengan tenang langsung mengecek keadaan Matthew. Tidak ada gejala aneh yang ditunjukkannya selain ia merintih kesakitan. "Kamu baik?"

Matthew membalasnya dengan mengangguk. "Sedikit sakit tadi, entahlah lupakan saja Hyung."

Mereka berdua dikejutkan dengan kabut asap tebal yang berasal dari seberang sungai tempat mereka saat ini. Jiwoong menduga bahwa itu adalah kebakaran hutan biasa sampai sebuah kobaran api aneh dan siluet hitam menyala didalam asap tebal itu.

Jiwoong mengernyitkan dahinya saat sadar satu percikan cahaya hitam mengarah ke arah mereka. Ia menarik Matthew untuk menyingkir dari tempat mereka makan. Namun sebuah ledakan terjadi ketika cahaya itu menyentuh tanah membuat mereka berdua terpental.

"Hyung! kamu berat!" Matthew mendorong tubuh Jiwoong yang mendindihnya.

"Itu tadi sesuatu yang aneh."

Perlahan kobaran api itu mendekat ke arah sungai. Kabut asap semakin tebal disekitar mereka. Seharusnya mereka lari menjauh, namun Jiwoong seperti ingin menuju ke seberang untuk memeriksa apa yang terjadi.

Matthew menahan tangannya agar tidak berlari ke seberang. "Hyung gila?! ayo lari!"

Melihat reaksi Matthew membuatnya sadar. Mengapa ia harus lari sedangkan ia bisa memadamkan api itu menggunakan air sungai. Jiwoong mengarahkan tangannya keatas diikuti dengan air sungai yang perlahan mengalir keatas bagai tanpa gravitasi. Ketika cukup banyak air telah terkumpul di atas mereka, Jiwoong membayangkan air itu tertekan oleh suatu tekanan yang membuatnya menyembur ke arah seberang sungai.

Matthew yang melihat itu hanya menganga kagum hingga terjatuh kebelakang hingga terduduk karena tersandung batu. Perlahan demi perlahan kobaran api mulai mengecil dan berhenti membara ke arah mereka meskipun sebagian kecil masih ada kobaran di sisi lain hutan.

Dari tengah asap tebal yang mengepul, samar samar muncul bayangan hitam membesar. Diikuti dengan seseorang pria berpakaian hitam. Hal yang paling membuat mereka berdua kaget hingga kaki mereka melemas adalah kaki orang itu tidak menapak diatas tanah. Orang itu menatap mereka berdua bergantian, lalu tersenyum miring.

"Sepertinya aku telah menemukan dua sekaligus haha." Pria itu mengucapkan kalimat yang sama sekali tidak bisa dicerna baik Jiwoong maupun Matthew. Pikiran mereka dipenuhi rasa takut, heran, dan bingung disaat bersamaan.

Tangan pria itu terarah ke Matthew mengeluarkan bayangan hitam persis seperti yang hampir mengenai mereka tadi. Bagaikan kilat, bayangan itu bergerak mengenai Matthew yang membuatnya terlempar sejauh lima meter kebelakang. "Tapi sayangnya, kalian tetap lemah."

"Matt!" Jiwoong berlari ke arah Matthew yang kini terbaring jauh dibelakang mengernyit kesakitan.

"Apa yang kamu lakukan padanya?!"

Pria serba hitam itu mendekat ke Jiwoong yang kini menatapnya dengan tatapan tajam. Orang itu tertawa lepas melihat tatapan itu. Membuat Jiwoong semakin geram dengannya. "Aku hanya iseng, itu tidak akan membuatnya mati."

Sementara itu, dari arah belakang pria itu muncul bola api besar yang mengarah kearahnya. Jiwoong yang melihat itu langsung menunduk, sedangkan pria aneh tadi melesat ke atas menjauhi mereka. Dari arah asal bola api itu ada seorang remaja yang terengah engah.

"Sepertinya kamu menemukan temanmu Hanbin, sayangnya mereka lemah..." Jiwoong dan remaja diseberang yang dipanggil Hanbin itu saling bertatapan lalu kembali menatap pria berpakaian hitam diatas mereka.

"Aku belum melihat kuncinya diantara kalian. Tapi dia akan segera bertemu kalian. Baguslah, semakin cepat berkumpul semakin cepat juga aku melakukan rencanaku."

At the end of the time || ft. ZeroBaseOne ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang