Gue langsung masuk ke kamar setelah beli hokben, gue liat Gia lagi tidur langsung saja gue bangunin dia. "Gi bangun, makan dulu."
"Lama banget Dre." Kata Gia sambil menguap
"Macet, jamnya orang pulang kantor ditambah antri untung masih ada. Yaudah ni lo makan dulu."
"Thanks."
Hari ini acara Anniversary papa mama mertua ku di adakan jam 6 sore, mengundang keluarga besar dari papa mama, rekan bisnis papa mama dan mengundang papa mama ku juga. Aku belum bilang ke papa mama ku kalau sebentar lagi mereka akan punya cucu, mungkin aku akan bilang nanti. Kami semua sudah berkumpul di halaman belakang tempat diadakannya acara. Sebentar lagi acara akan di mulai.
"Untuk para hadirin yang masih berada di luar halaman, untuk segera merapat karena acara akan segera kami mulai." Ucap MC yang akan memandu acara hari ini.Para tamu sudah mulai memasuki halaman belakang. Aku menghampiri papa dan mama yang baru saja tiba.
"Pa ma baru sampe?""Iya, macet jalanan." Sahut mama ku
"Ma, Nata udah ada kabarnya?"
"Mama udah hubungin dia, dia bilang masih belum tau sampai kapan di Paris. Dia bilang sama mama udah mencoba ikhlasin Andre buat kamu."
"Ma.. Pa.. Gia hamil." Ucapku sedih
"Gimana kalau Nata makin benci sama aku setelah dia tau aku hamil anak Andre. Harusnya waktu itu aku tolak aja permintaan papa dan Nata yang suruh aku untuk pulang ke sini.""Mama bentar lagi bakal punya cucu? Yaampun seneng banget mama. Walaupun mama punya cucu dengan cara seperti ini tapi mama tetep senang. Dan stop untuk nyalahin diri kamu sendiri Gi. Mama yang akan ngomong pelan-pelan sama Nata. Kamu gaboleh stress tetep jaga kesehatan. Kalau kamu butuh apa-apa bilang aja sama mama." Kata mama sambil memeluk ku. Ku lihat Andre jalan menghampiri kami. "Udah lama pa ma?"
"Lumayan lah Dre." Kata mama ku. "Oh iya, kami belum nyamperin papa mama kamu Dre. Mama sama papa kesana dulu deh ya."
"Oke ma.""Kenapa lo?" Tanya Andre
"Gapapa."
"Yaudah ayok kesana. Gandeng tangan gue Gi." Ucap Andre sambil bicara berbisik kepadaku. Aku hanya menuruti saja.
"Malam Pak Bima." Ucap Andre ke rekan bisnis papa dan kebetulan dia juga kenal.
"Malam Dre. Wah udah lama kita ga ketemu. Terakhir ketemu 2 tahun ya lalu ya."
"Iya Pak bener, gimana bisnis di Singapure lancar pak?"
"Lancar, berkat pake legal papa kamu."
"Syukurlah Pak. Oh iya Pak, kenalin ini istri saya Gia. Sayang kenalin ini rekan bisnis papa, Pak Bima." Lalu aku dan Pak Bima ini saling bersalaman.
"Wah Dre, jadi kamu udah nikah? Pedahal saya baru mau kenalin kamu ke anak saya Nadine. Kebetulan dia katanya ngelamar di kantor kamu."
"Oh iya pak, kebetulan memang di kantor lagi rekrut pengacara lagi sih. Tapi saya belum liat ada yang namanya Nadine Pak."
"Wajar kamu gatau, boss mana mungkin ngurusin ginian kan."
"Yasudah om, saya tinggal kesana dulu ya." Kami pamit meninggalkan Pak Bima. Sambil jalan aku mengeluarkan suara ke arah Andre
"Keren juga lo Dre, sampe ada yang mau jodohin lo sama anaknya.""Berisik lo Gi." Ucapnya dengan nada ketus. Loh kenapa nih orang tiba-tiba kek orang kesel pedahal aku aja ngomong gitu kan cuma bercanda gamungkin lah dia sampe kesel gitu.
Papa dan mama sedang diatas panggung untuk meniup lilin dan memotong kue. Aku, Andre dan Rea dipanggil oleh MC untuk naik ke atas panggung. Kami semua mengambil kue hasil dari potongan papa dan mama. Setelahnya kami langsung turun kembali.
Aku mendengar bisik-bisik dari Tantenya Andre saat kami melewati mereka.
"Eh kayaknya bener deh, istrinya si Andre lagi hamil, perutnya rada buncit gitu." Ucap Tante Maya. Tante Maya ini sepupu jauh dari papa Andika."Iya ya May, keliatan juga kayak rada lemes gitu." Ucap Tante Indri yang merupakan adik kandung dari papa Andre.
"Capek gue Dre, dengerin omongan sodara-sodara lo mengenai kehamilan gue." Kata ku berbicara lesu.
"Yaudah gausah lo dengerin. Udah makan belum lo? Makan dulu kasihan bayinya."
"Ga nafsu gue, tadi udah minum susu juga."
"Yauda temenin gue makan aja deh, siapa tau nanti lo jadi mau makan juga."
Aku menemani Andre mengambil makanan dan setelahnya kami duduk di meja yang sudah ada Hilda, Dion, Putri, Tasya, dan Satya.
"Berduaan mulu lo Dre, si Gia gabakalan kabur juga kali" ucap Dion dengan nada bercanda."Berisik lo. Serius gamau makan?" Tanya Andre kepada ku. Aku jawab dengan gelengan kepala.
"Mba Gi, beneran punya toko bunga ya? Tanya Putri.
"Iya"
"Boleh dong Mba, nanti aku pesen bouquet di Mba."
"Bo...."
"Kurang jauh lo pesennya, toko bunganya Gia aja ada di Bandung." Ucap Hilda menyela omongan ku
"Ya gapapa dong Mba Hil, kan nanti aku yang ambil sendiri."
"Btw, udah berapa minggu Gi?" Tanya Tasya. Tasya ini kakak kandung dari Putri anaknya Tante Vina juga, kebetulan ia juga sudah menikah dengan Mas Satya sekitar 2 tahun lalu tapi sampai sekarang belum dikasih momongan.
"7 minggu Mba."
"Lucky banget si kamu, baru merit udah dikasih kepercayaan buat hamil."
"Iya Mba, semoga Mba cepet dikasih anak ya. Amin." Ucap ku dengan tulus dan diaminin oleh yang lain juga.
Tak terasa acara sudah mau selesai, para tamu undangan juga sebagian sudah ada yang pulang. Para sepupu dari Andre ada yang memutuskan untuk nginep dan ada juga yang pulang. Akhirnya hari ini terlewati dengan ku tanpa drama-drama permualan. Lalu ku usap perut ku ini sambil berbisik "Makasih ya sayang untuk hari ini, kamu kuat"
Xosoxohe
KAMU SEDANG MEMBACA
Gianna
ChickLitKami menikah bukan karena cinta, tapi karena kejadian satu malam yang membuat kami harus menikah. Bisakah kami menjadi orang tua yang baik untuk dia? Sedangkan kami saja tidak saling mencintai.