Kembali lagi dengan sandera dan penyandera kontroversial di cerita ini wkwkw...
Tinggalkan jejak kalian yaa supaya bisa terus update cepat😍 mohon maklum typonya ya guuuyysssss.... Thankkyuuuu😚😍Happy reading!!!!
***
"AKKHHH!"
Jerit kesakitan itu menggema di salah satu ruangan rumah milik Kyuhyun tempat tubuh rapuh Donghae dihempaskan dengan amat kasar hingga membentur tembok di belakangnya.
Mulanya Kyuhyun tersadar jika salju yang turun itu semakin lebat dan dia ingat sudah hampir 2 jam lamanya Donghae diikat di bawah pohon halaman belakang rumah. Agaknya akal sehat Kyuhyun sedikit bekerja dengan baik di saat dia sedikit takut Donghae akan hipotermia dan berakhir sekarat.
Oleh karena itu dia memutuskan akan membebaskan Donghae dari ikatan yang menjeratnya. Namun, emosinya seketika naik ke titik didih kala melihat sanderanya itu sedang berusaha memanjat pagar hendak melarikan diri. Tentu saja dia tak ingin hal ini terjadi dan langsung menarik Donghae begitu kasar menuju ruangan yang baru Donghae masuki sekarang, ruangan itu tampaknya sebuah tempat khusus untuk menyimpan barang-barang yang tidak ataupun jarang digunakan.
"Kurang ajar kau, Donghae! Aku sudah berbaik hati akan membebaskanmu dari hukuman tapi yang ada kau malah hendak kabur. Jangan salahkan aku jika aku akan menyiksamu lagi sekarang!" bentak Kyuhyun dengan suara kerasnya.
"Jangan. Maafkan aku, aku tak akan kabur lagi tapi jangan hukum aku. Semua tubuhku terasa sakit, jangan..." mohon Donghae ketakutan.
Kyuhyun berjongkok untuk mencengkram rahang Donghae yang tersungkur karenanya.
"Maafmu tak berguna," desisnya.
Tubuhnya ditarik agar terduduk sebelum kepala Donghae dihempaskan dengan kasar sehingga membentur lemari kaca di sampingnya dan membuat kaca tersebut pecah berkeping-keping.
"Akh..." Donghae merasakan ada yang mengalir dari belakang kepalanya akibat tergores dan tertusuk pecahan kaca yang tajam.
Kepalanya sangat sakit, telinganya berdengung, pandangannya sedikit kabur. Lantai di sekitarnya seketika digenangi oleh darah yang berasal dari kepalanya. Dalam ketidak berdayaannya yang meringkuk lemah di atas lantai, ia melihat Kyuhyun mendekat sambil membawa rantai lalu merantai kedua tangannya ke belakang dan kakinya juga tak luput dari jeratan rantai.
Donghae sudah sangat payah, ia tak mampu banyak melawan. Hanya bisa meminta tolong dengan suara seraknya.
"To...long... J-jang...an... sik-siksa... la...gi..."
Kyuhyun hanya menatap dingin pada Donghae. Ia beralih ke lemari kaca yang telah pecah pintunya. Donghae menoleh pada lemari tersebut dan ia baru sadar ternyata di dalamnya berisi berbagai macam alat bedah juga peralatan medis lainnya.
Donghae membelalakkan mata saat ia melihat Kyuhyun memegang gunting bedah. Donghae sebisa mungkin menyeret tubuhnya mundur, tapi punggungnya segera beradu dengan dinding dan tidak bisa bergeser lagi.
"A-apa yang a-akan kau lakukan? Cukup... t-tolong... aku tak sanggup..." lagi-lagi ia menangis.
"Diam! Terima saja akibatnya karena kau mau kabur!"
Dengan sekali gunting, baju Kyuhyun yang dikenakan Donghae sudah terbelah menjadi dua membuat tubuh bagian atasnya terekspos dengan jelas. Bahkan, ada luka baru di sekitar dadanya dari gunting akibat gerakan Kyuhyun yang begitu brutal ketika menggunting baju Donghae.
![](https://img.wattpad.com/cover/345944721-288-k763567.jpg)
YOU ARE READING
Torment On Protect
FanfictionRate : 20+ Warning!!! Jangan terkecoh dengan banyak kalimat ambigu di cerita ini. ... Bagaimana jadinya jika si sandera justru merasakan hal yang lain dari si penyanderanya? Wajarkah jika kemudian ada ikatan psikologis yang positif dari si korban pa...