Bab 1

2.9K 226 6
                                    

Happy reading, semoga suka.

Cerita ini sudah lengkap di Karyakarsa ya. Khusus 21+

Temanya ini friends to lovers.

Temanya ini friends to lovers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy

Luv,

Carmen

_________________________________________________________________

"Hentikan omong kosongmu, Bryan," Aku memotong ucapan sahabatku itu sambil tertawa. "Lupakan saja ide tololmu itu, aku tidak akan pernah setuju."

"Ayolah, Elijah, percayalah padaku, ini akan berhasil." Bryan masih bersikeras, tidak menyerah untuk mencoba.

"Aku tidak percaya, kau benar-benar berpikir kalau ini akan berhasil, bukan? Kalau ini semacam ide luar biasa." Aku menggeleng, sambil tertawa. "Bisakah kau berhenti menyebut-nyebut hal ini lagi?"

"Memangnya kenapa? Apa ruginya, sih?" tanya Bryan lagi, jelas mulai kesal padaku.

"Apa ruginya, katamu? Bagaimana kalau dimulai dengan harga diriku, rasa hormat yang dimiliki Zoe padaku? Jika dia tidak setuju, dia akan sangat membenciku. After all, this is crazy idea, Bryan!"

Bryan berdecak sangat keras. "Itu kan menurutmu, Eli. Belum tentu Zoe berpikiran serupa. Dengar, aku dan Emma sudah sepakat, dia jujur berkata bahwa dia lebih tertarik padamu dan kau juga tahu kalau aku tertarik pada Zoe. Aku hanya menyarankan agar kau bertanya pada Zoe, siapa tahu dia juga menginginkan hal yang sama. Come on, Buddy, aku tahu kalian memang berkencan tapi tanpa komitmen, kalian hanya bersahabat. You guys are not exclusive, jadi jangan membuat keputusan untuknya."

"Ya, ya, tentu saja. Jadi apa yang kau ingin aku katakan pada Zoe? 'Hey, Zoe, kau tahu, aku dan Bryan punya ide, apa kau ingin mendengarnya? Kita sudah berkencan selama dua bulan, bukan? Aku dan Bryan berpikir kalau mungkin kita bisa mencoba sesuatu yang baru. Bagaimana menurutmu jika aku mengencani Emma, kekasih Bryan dan kau boleh mencoba berkencan dengan Bryan. Kau tahu, Bryan tergila-gila padamu, dia bahkan menyimpan keperjakaannya untukmu, apa kau tertarik?' Ya, aku yakin, setelah itu Zoe akan menonjokku."

"Fuck you, Eli," ujar Bryan tapi dengan nada biasa. "Jangan mengarang. Aku sudah lepas perjaka jauh sebelum dirimu."

"Ya, tentu saja." Aku bergidik pelan. "Dengan Maya, gadis yang tidur dengan siapa saja yang menginginkannya. Kau seharusnya mengecek dan memastikan kau tidak tertular penyakit seksual, Bryan."

Sindiranku hanya dibalas dengan seringaian. "Kenapa? Kau cemburu?"

"Yang benar saja, Bryan. Maya itu tetanggaku. Jika aku ingin tidur dengannya, aku sudah lama melakukannya. Tapi maaf saja, dia sama sekali bukan tipeku."

"Bagaimana kalau Zoe?" tanya Bryan kemudian.

Zoe... aku berpikir sejenak. Zoe sebenarnya cukup membuatku terjekut. Awalnya ketika pertama bertemu dengan gadis itu di tahun pertama high school, aku pikir dia tipe yang agak pemalu, juga pendiam. Tapi rupanya setelah mengenal Zoe, gadis itu ternyata menyenangkan dan juga cerdas. Dia juga cantik. Sayangnya Zoe bukanlah tipeku, aku lebih menyukai gadis berambut pirang daripada gadis berambut gelap. Tapi hal itu tidak bisa menghentikan kami untuk berteman baik hingga college. Dan sebenarnya cukup mengejutkan ketika kami berdua memutuskan untuk berkencan. Mungkin karena situasi dan saat itu mungkin kami berdua sedang merasa kesepian.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang