Bab 11

308 49 0
                                    

Happy reading, semoga suka.

....

Dua minggu setelah aku putus dari Zoe, di pagi Hari Minggu, aku menyetir ke kota sebelah untuk mengunjungi orangtuaku. Ayahku sedang keluar bersama adikku untuk membeli alat-alat untuk mengisi garasi mereka. Hanya ibuku yang ada di rumah. Beliau sangat senang melihatku, tentu saja. Sejak pindah, kami berusaha mengunjungi satu sama lain tapi dengan jadwal college dan pekerjaan paruh waktuku, terkadang sulit menemukan waktu yang pas. Terutama di bulan-bulan terakhir ini ketika aku begitu sibuk dengan Zoe.

"Senang melihatmu lagi, Eli."

"Aku juga, Mom."

Aku memeluknya dan mencium kedua pipinya.

Kami bertukar kabar sejenak lalu Mom menggiringku ke dapur untuk menikmati sarapan. Jujur, aku benar-benar merindukan masakannya.

"Kau tampak... murung."

Aku mencoba menyengir. Selama ini, memang sulit untuk menyembunyikan sesuatu dari ibuku.

"Aku baik-baik saja, Mom."

"Oh ya? Kenapa kau tiba-tiba muncul di sini?"

"Hey, Mom, I miss you," ucapku sambil menunjukkan ekspresi tersinggung.

"Ya, ya, aku yakin begitu. But there is something else... you look..."

Aku menghela napas dalam lalu memutuskan untuk bercerita. "Aku putus dengan Zoe, Mom."

"Oh, I am so sorry to hear that, Son."

Aku menggeleng. "Tidak, aku tidak apa-apa, Mom. Memang hubungan kami tidak memiliki status jelas. Hanya... seperti dua sahabat yang saling mengambil keuntungan."

Ekspresi Mom menunjukkan rasa tidak suka. "Bullshit. Tidak ada yang seperti itu. Kalian hanya sedang menipu diri kalian sendiri."

"Mom..."

"Apa yang dikatakan oleh Zoe? Apa dia juga merasa bahwa kalian hanya berteman?"

"Tentu saja, bahkan dia yang menginginkan perpisahan ini."

"Kau yakin?"

"Ya, Mom. Aku yakin."

"Apa alasan dia memutuskanmu?"

"Dia berkata..." Aku tiba-tiba terdiam. Kenapa? Karena Zoe berpikir aku menginginkan Emma. Tapi Zoe juga berkata bahwa hubungan kami adalah sebuah kesalahan. "She said... we've made a mistake. Kami tidak seharusnya berkencan."

Mom tersenyum lalu mengusap pundakku pelan. "Eli, pria terkadang bisa menjadi sangat bodoh dalam hal cinta. Aku mungkin tidak banyak tahu mengenai hubungan kalian, tahu aku tahu kau peduli padanya lebih dari yang ingin kau akui dan Zoe juga demikian. Kenapa kau tidak menyingkirkan egomu dan bertanya tentang apa yang kau inginkan? Kau tahu... saat ini... ekspresimu persis seperti orang yang sedang patah hati."

***

Aku memikirkan perkataan ibuku ketika aku berkendara pulang. Dan entah kenapa, aku mendapati diriku kembali mendatangi rumah Zoe. Aku menghentikan mobilku di depan rumahnya lalu keluar menuju pintu. Ibu Zoe yang membukakan pintu untukku.

"Halo, Mrs. Taylor," sapaku. "Apakah Zoe ada di rumah?"

"Hai, Elijah. Ya, dia ada di rumah. Kudengar kalian berdua putus?"

Aku mengangguk.

"I am so sorry."

"Aku juga."

"Oh ya? Kukira kau yang menginginkannya?" tanya wanita itu.

Aku mendesah. "Ya, karena beberapa alasan, Zoe berpikir aku menginginkannya. Tapi dia yang membuat keputusan itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang