Surat berserakan di atas lantai kayu dengan penerangan yang tampak remang karena hanya satu lampu tidur yang menyala. Pemiliknya duduk beralaskan lantai, membuka satu persatu surat dengan tatapan kosong, mengenang satu per satu cerita yang pernah di lewatinya. Sangat banyak dan terlalu banyak, tetapi ia mampu mengingat nya saat ini, setiap sepi, sedih, bahagia dan marah pun mampu ia ingat. Jungkook mengingat nya, segalanya mengenai Kim Taehyung.
Bagaimana pria itu mengatakan sedih, bahagia, terharu bahkan jengkel terhadapnya. Pria yang tak pernah menaikkan intonasi nada ketika bicara dengan dirinya, pria yang selalu memahami segala sikapnya dan pria yang gemar memberikan kata- kata romantis dan penyemangat untuk nya melanjutkan hidup. Pantas, Jungkook merasa sepi ketika pria itu menghilang. Tidak, bukan pria itu yang menghilang tetapi dirinya yang lupa akan hadir pria itu.
Jungkook terdiam ketika ia membaca salah satu surat sederhana, hanya dari kertas koran lalu dilipat empat. "Aku mencintaimu." Membacanya mampu membuat Jungkook terisak. Suara barithone yang mengatakan itu masih terdengar jelas di telinga nya dan Jungkook tak mungkin lupa lagi. Jungkook menyukainya, rasanya begitu membahagiakan hingga Jungkook menangis, kembali tersedu untuk malam ini.
"Aku juga mencintaimu."
***
Hari berlalu begitu saja, sudah cukup bagi Jungkook untuk mengurung diri dan merenungi keputusannya. Jungkook hanya tidak ingin egois mempertahankan pria itu di sampingnya, pria itu memiliki kehidupan dan dirinya bukan lah orang yang sama seperti dulu. Ingatannya menghilang, bahkan Jungkook menyadari ia tidak mengingat siapapun mengenai teman semasa sekolahnya.
Kakinya melangkah pelan, menyusuri jalanan yang menanjak. Entah kemana Jungkook pergi, hanya saja rumah bukanlah pilihan baik. Ingatannya terus mengarah pada Kim Taehyung yang sepertinya, benar telah pergi. Bohong jika Jungkook tidak mencari pria itu, Jungkook mencari nya di jalanan menuju kampus, toko kelontong, rumah makan bahkan kotak surat yang kini kosong.
Jungkook terdiam, langkah nya terhenti. Iris hitam nya memperhatikan guguran bunga sakura yang berjalan mengikuti angin. Entah akan berlabuh di mana bunga sakura itu, tetapi Jungkook mampu merasakan kesedihan yang kembali muncul karena bayangan mengenai Kim Taehyung yang menyusuri jalanan itu menggunakan sepeda datang begitu saja. Jungkook tak bisa menghapus nya, setiap kenangan baru yang pria itu tinggalkan.
Ia terus membayangkan setiap detik kehidupannya ketika pria itu kembali datang, menyanyikan musik jazz, meminum minuman dari vending machine dan berjalan di bawah hujan yang turun begitu deras. Jungkook tertawa, Jungkook menyadari bahwa itu begitu menyenangkan, sangat menyenangkan hingga tawa itu berubah menjadi tangis secara perlahan, kaki nya perlahan ditekuk dan wajah yang kini disembunyikan di antara kakinya.
Jungkook merindukannya, sangat merindukan Kim Taehyung. Ia baru menyadari setelah pria itu tidak ada di sekitar nya hingga Jungkook ingin menyalahkan keadaan. Keadaan begitu buruk menyapa nya membuat Jungkook merasa sakit, sangat sakit seolah ini adalah bagian kedua dari kebakaran yang menghabiskan kedua orang tua nya di kapal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
RomanceRindu. Kata yang menggambarkan kisah di musim semi yang bermekaran. Kata yang ditakdirkan untuk dua manusia yang terpilih oleh semesta. Rindu bukan hanya kata belaka, ada makna dan kisah bagaimana rindu bisa datang. Karena cinta, ingatan atau perpis...