BAB 8

365 85 20
                                    

"Apa aku boleh ikut?" Suara itu terdengar memohon walaupun pemuda yang masih mengenakan baju tidur itu masih dalam keadaan setengah sadar, langsung terbangun karena Kim Taehyung baru saja pamit untuk melakukan bimbingan mengenai penelitiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku boleh ikut?" Suara itu terdengar memohon walaupun pemuda yang masih mengenakan baju tidur itu masih dalam keadaan setengah sadar, langsung terbangun karena Kim Taehyung baru saja pamit untuk melakukan bimbingan mengenai penelitiannya. Pertanyaan itu membuat Taehyung terdiam beberapa saat dan mengangguk setelahnya. "Tentu, aku akan menunggu mu bersiap." ucap Taehyung dengan senyumannya yang begitu khas, tetapi Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Ka Taehyung pergi lebih dulu, aku akan menyusul." ucap Jungkook menjelaskan maksud pertanyaannya. Hal itu membuat Taehyung terdiam, merapikan helaian rambut Jungkook yang sudah cukup panjang. Jika dipikirkan, Jungkook pasti bosan jika harus menunggu nya bimbingan dengan seorang profesor senior yang cukup berumur.

"Kau yakin bisa sendiri? Mau membawa sepeda ku?" tanya Taehyung lagi mengingat Jungkook gemar membawa sepeda nya untuk sekedar pergi ke toko kelontong. Apartemen nya tidak jauh dari kampus, seharusnya semuanya baik- baik saja, hanya Taehyung memang mudah khawatir jika itu mengenai Jungkook. "Aku akan membawa sepeda, hanya dua kali lampu merah dari sini kan?" tanya Jungkook hingga Taehyung menganggukkan kepalanya. Jungkook pasti baik- baik saja hingga Taehyung pun memilih untuk berangkat lebih dulu.

Jungkook menyukai nya kebersamaan dengan Taehyung, menyenangkan dan banyak cerita. Aneh nya, tak ada rasa canggung ataupun khawatir seolah Jungkook sudah terbiasa dengan pria itu. Benar, dirinya memang sudah terbiasa dengan Taehyung hanya saja ingatannya yang belum terbiasa karena hilang begitu saja.

Ia menikmati hawa dingin yang mengenai kulitnya ketika ia mengendarai sepeda. Taehyung mengirim pesan melalui pager jika dia akan selesai jam 15.00 dan akan menunggu di sebuah cafe di dekat kampusnya. Tinggal beberapa blok lagi Jungkook akan sampai dan waktu masih menunjukkan pukul 14.30. Terlalu cepat, tapi Jungkook akan menunggu Taehyung sambil mengabadikan bunga sakura yang bertumpah ruah di jalanan. Musim semi akan berakhir.

Irisnya memandang toko di seberang jalan, siapa tau ada makanan yang lebih menarik di sana. Ia menemukan sebuah toko kecil yang berisi pernak-pernik membuatnya tertarik hingga Jungkook pun memilih untuk menyebrang terlebih dahulu sambil menunggu Taehyung. Namun, Jungkook tersentak, tubuhnya seketika terpaku ketika ia mendengar suara klakson mobil yang begitu berisik. Jungkook menutup telinga nya, memejamkan mata dengan jantung yang berdetak cepat karena ketakutan.

"Apa kau buta?"

Seseorang berteriak dari dalam mobil membuat Jungkook melirik dan menatap ke arah lampu penyeberangan jalan. Ia tidak salah. Namun, Jungkook memilih untuk menyebrang jalan, ia tidak ingin membuat keributan. Ia hampir saja mati konyol karena pengendara yang tidak tahu aturan. Mungkin itu pertama kali nya mereka membawa mobil. Jungkook siap untuk mengumpat dan merendahkan pengendara itu.

Namun, Jungkook terdiam ketika pengendara mobil itu berhenti di pinggir jalan. Sedikit was-was, apa pengendara itu akan memarahi nya lagi atau memukul nya. Jungkook sedikit ketakutan, tetapi tak ada satupun yang turun dari mobil itu, mungkin memang mereka hanya akan parkir di sana membuat Jungkook menghela napas.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang