•••••••
"Bagaimana kau tahu aku di sana?."
Damian menunduk, menatap manik mata penasaran milik Katherine. Seulas senyum yang menenangkan tercetak di bibirnya sebelum kemudian menyahut.
"Karena dimanapun kau berada aku bisa menemukanmu."
"Aku masih tidak mengerti." Katherine menggeleng. Dia menatap kearah depan menatap pohon-pohon yang berselimut kabut di bawahnya. Seberapa luas hutan ini?
Katherine kembali mendongak "Bagaimana dengan adikku?."
"Ada di belakang kita."
Tangan Katherine yang melingkar di leher damian bergerak, menekan pundak Damian untuk membawa tubuhnya naik. Katherine menyelipkan kepalanya di celuk leher Damian, melihat kebelakang.
Syukurlah. Cassandra baik-baik saja. Katherine bernafas lega. Adiknya itu telah selamat meskipun masih dalam keadaan pingsan, Katherine yakin adiknya baik-baik saja.
Di sana Cassandra di bawa oleh seorang pria. Katherine masih belum tahu nama orang yang sudah dua kali bertemu meskipun tidak pernah saling berbicara. Dan sekarang bertambah lagi satu orang asing.
"Siapa mereka?." Katherine bertanya, masih dengan posisi yang sama.
"Yang menggendong adikmu bernama Dean Cassius, dia adalah tangan kananku. Di sebelahnya Ethan Grimmwolf, tangan kiriku."
"Mereka juga memiliki sayap sepertimu." Katherine bergumam, menyandarkan dagunya di bahu Damian.
Damian tidak menjawab tetapi melirik kearah Katherine, aroma wangi bunga Gardenia dari tubuh Katherine menyengat penciumannya secara langsung.
Katherine menatap langit malam penuh bintang di atas sana. Langit yang sama namun berbeda dengan dunianya. Di Negeri Arda jumlah bintang lebih banyak dan lebih terang. Jaraknya pun terlihat sangat dekat seakan-akan Katherine bisa menggapainya hanya dengan menjulurkan tangan. Apalagi saat ini ia tengah berada di tengah udara yang membuatnya semakin terlihat dekat.
Terasa damai sekali perasaannya saat ini. Katherine bahkhan lupa bahwa beberapa menit yang lalu dia berada dalam ketakutan.
Katherine mengernyit, melihat laju terbang Damian berubah arah dan kedua orang di belakang mereka tetap lurus kedepan.
"Kemana mereka akan membawa Cassandra?." Katherine bertanya bersamaan dengan kepalanya yang menjauh dari pundak Damian.
"Seharusnya kau bertanya kemana kita akan pergi." Damian menjawab. Tatapannya yang begitu teduh menenangkan Katherine setiap kali gadis itu menatapnya.
"Oh, kemana kita akan pergi?." Katherine kembali bertanya dengan polosnya.
Katherine sebenarnya adalah gadis yang dewasa terlihat bagaimana dia menanggapi adiknya yang membencinya tetapi sebenarnya dia gadis yang cukup ceria dan sedikit kekanak-kanakan.
Seperti saat ini. Sikap kekanak-kanakan nya selalu muncul saat bersama Damian. Katherine terlihat seperti seorang anak kecil yang tengah bermanja kepada Ayahnya.
"Kesuatu tempat yang mungkin kau akan menyukainya."
Katherine penasaran. Tempat seperti apa itu?. Seulas senyum tercetak di bibinya kemudian bersandar di dada Damian menantikan tempat tujuan mereka saat ini.
≈≈≈≈
"Uwah.." Katherine menatap takjub pemandangan di depannya. Padang rumput dengan danau di bawah kaki gunung. Sinar bulan dan bintang yang cukup terang membuat tempat itu semakin tampak cantik. Belum lagi puluhan kuda yang tengah mengistirahatkan diri di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER WORLD : The Human Wife And The Red Diamond
Fantasy( Fantasy - Romance ) Judul awal = AGELESS : The human wife and the legend of the red diamond • ( Update 1 minggu sekali ) • • Dan suatu hari Katherine Laurence tidak sengaja terjatuh saat mendapti seekor pegasus terbang tidak jauh darinya membuatny...