•••••••
Katherine terbangun, mengerjapkan matanya perlahan dan melihat pemandangan indah di depan matanya. Ribuan bahkan jutaan bintang bertebaran di atas sana. Dia terpesona, baru pertama kali ia melihat begitu banyaknya bintang.
Tersadar, dia lalu bangun menatap sekelilingnya dengan bingung. Di mana lagi dia sekarang.
Rumput dengan bunga liar di sekelilingnya, pohon pinus yang berjarak cukup jauh lalu sebuah danau di depan sana.
Lagi-lagi Katherine di buat kagum dengan bulan yang bersinar terang di atas pegunungan di sebrang danau. Bentuknya yang bulat sempurna bahkan ukurannya yang dua kali lebih besar dari bulan biasa.
"Kau sudah datang."
Katherine berjengit kaget, dia reflek menoleh kearah sumber suara. Ternyata seorang wanita bergaun putih duduk dengan anggunnya di sebelah kirinya. Parasnya sangat cantik, bola matanya berwarna coklat terang, rambutnya pun berwarna coklat berglombang.
"Lama tidak bertemu Katherine." ucap wanita itu lagi.
"Siapa?." Tanya Katherine penasaran.
"Teman lamamu."
Katherine tak menjawab, Teman lama? Tapi dia tak mengenah wanita itu. Dimana mereka pernah bertemu?.
Wanita cantik itu tersenyum maklum "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu Kathe. Sesuatu yang seharusnya aku katakan padamu dahulu."
Katherine mengernyi semakin tak paham.
"Aku harap kau bisa menerima takdirmu." Wanita itu kembali melanjutkan.
Takdirnya? Takdir yang seperti apa? Katherine masih diam mencerna setiap kata yang di ucapkan wanita itu. Kemudian dia bisa melihat senyum wanita itu semakin lebar saat menatap karah depan.
"Lihat. Dia sudah menyadarinya dan sedang menunggumu."
Katherine menoleh, menatap kearah yang di maksud oleh wanita itu. Di sana, di pinggiran danau berdiri seorang pria yang sedang memunggungi mereka. Siapa?. Katherine menoleh lagi, menatap wanita itu meminta penjelasan.
"Kau akan mengetahuinya setelah kau bangun Kathe."
Masih dengan rasa bingungnya tiba-tiba kepalanya terasa berdenyut. Dia melihat kearah pria itu lagi dan di saat itu si pria hendak berbalik kearahnya namun Katherine sudah lebih dulu tak sadarkan diri.
≈≈≈≈≈≈≈
Di sebuah istana terlihat seseorang tengah berdiri membacakan sesuatu kepada pria yang duduk di singgasananya dan di samping kiri orang itu berdiri juga seorang pria dengan tatapan datar.
Pria yang duduk di singgasana itu adalah Damian Nyxe Callister, raja Negri Arda. Dia memejamkan matanya seraya bertopang dagu, meskipun begitu dia masih memperhatikan setiap kata yang di ucapkan pria di depannya.
Damian tiba-tiba mengernyit. Hidungnya tiba-tiba mencium aroma yang begitu menggoda. Dia belum pernah mencium aroma wangi seperti ini sebelumnya. Dia ingin mengabaikannya namun semakin lama aroma wangi itu semakin mengganggunya sampai jantungnya berdebar.
Tak tahan lagi akhirnya dia beranjak, membuat orang yang tengah membacakan pesan itu berhenti. Damian menuruni 5 anak tangga lalu berjalan lurus keluar istana, mengabaikan kedua orang di sana yang tengah kebingungan.
Damian berhenti di depan gerbang. Menghirup aroma itu untuk mengetahui dari mana asalnya. Setelah mendapatkannya dia mengeluarkan sayap hitam besar dari belakang punggungnya. Mengepakkan sayapnya dan melesat terbang kearah timur.
Benar saja, semakin dia terbang kearah timur aroma wangi itu semakin menyengat indra penciumannya dan membuat jantungnya semakin berdebar.
Dia melewati penduduk Elf hingga perbatasan dan tak jauh dari sana ia melihat sebuah pondok. Dia yakin aroma itu datang dari sana. Damian kemudian turun, menginjakkan kakinya di batang kayu saat melihat seorang pria keluar dari pondok itu, kemudian pria itu berubah menjadi seekor serigala sebelum akhirnya pergi. Damian menoleh, menatap jendela di pondok itu yang terbuka lalu terbang rendah dan masuk melalui jendela tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER WORLD : The Human Wife And The Red Diamond
Fantasy( Fantasy - Romance ) Judul awal = AGELESS : The human wife and the legend of the red diamond • ( Update 1 minggu sekali ) • • Dan suatu hari Katherine Laurence tidak sengaja terjatuh saat mendapti seekor pegasus terbang tidak jauh darinya membuatny...