Rubah putih

4 1 0
                                    

••••••

Tengah hari Katherine baru terbangun dari tidurnya, mendapati dirinya berada di atas tempat tidur yang di tutupi tirai berwarna putih di sekelilingnya.

Katherine membuka tirai itu sedikit, mengintip keluar untuk melihat situasi. Kosong, tidak ada siapapun di sana. Dengan hati-hati akhirnya Katherine keluar, berjalan mengelilingi ruangan yang luas itu.

Tidak banyak prabotan di sana. hanya tempat tidur dengan tirai berwarna putih senada dengan warna dinding ruangan berpadu dengan hiasan unik berwarna emas, terdapat meja nakas di setiap sisi ranjang.

Terdapat ruangan lain tanpa pintu juga di sana. Katherine melangkah ke dalam, menemukan sebuah sofa panjang dan juga meja kaca persegi di depannya.

Kamar yang sangat mewah layaknya kamar seorang bangsawan namun terlalu kosong. Tidak banyak prabotan yang menghiasi ruangan itu.

Kreet..

Katherine menoleh tak kala suara pintu terdengar olehnya.

"Kau sudah bangun?."

Itu Damian. Pria itu melangkah masuk, berjalan kearah di mana Katherine berdiri. Damian menangkup sisi kanan wajah Katherine, mengusap pipinya dengan lembut.

"Tidurmu nyenyak?." Damian bertanya.

"Ehmm.." Jawab Katherine seadanya.

Katherine hanya memandang wajah rupawan pria di hadapannya ini dalam diam, seakan terkena sihir.

"Kau lapar?." Damian kembali bertanya.

Lagi, Katherine hanya berguamam namun kali ini dengan anggukan kepala. Damian tersenyum, kemudian meraih tangan Katherine dan membawa gadis itu keluar dari kamar.

Berjalan melewati lorong hingga sampai pada ruangan kosong yang luas, hanya ada sebuah meja kaca bulat di tengah ruangan itu kemudian berlanjut menuruni anak tangga yang cukup panjang dan lebar. Terdapat karpet berwarna emas dan kecolatan yang menghiasi tangga. Motif railing tangga yang rumit berwarna emas pun membuat tangga itu terlihat sangat mewah.

Di bawah, Katherine sedikit kecewa melihat ruangan yang saat ini ia pijaki sangat kosong. Ruangan yang sangat luas bak lapangan sepak bola itu terlihat kosong, tidak ada satupun hiasan atau prabotan lainnya yang ada di sana. Namun matanya tertuju pada ujung ruangan, terlihat sebuah kursi yang begitu gagahnya di letakan di depan jendela yang sangat besar nan tinggi, di hiasi korden yang terbuka.

Katherine di bawa ke ruangan lain, itu adalah ruang makan. Ruangan yang tak pernah Damian singgahi lagi setelah ratusan tahun lamanya.

Katherine duduk di kusi sisi kanan sedangkan Damian berada di ujung meja. Tak lama seorang wanita muda berpakaian seperti pelayan datang membawa nampan berisi makanan. Wanita itu meletakan piring berisi daging panggang kedepan Katherine kemudian segelas air putih, setelah itu meletakan gelas berisi cairan berwarna merah kedepan Damian.

Sepanjang kedatangan pelayan wanita, Katherine terus memperhatikannya karena wanita itu terus saja menunduk hingga selesai dan meninggalkan ruangan.

Katherine menoleh, mendapati Damian yang diam di tempatnya dengan tenang namun Katherine merasa aneh dengan ketenangan pria itu.

"Tolong.. seseorang tolong selamatkan aku."

Katherine terpranjat, Dia segera beranjak dari duduknya saat mendengar triakan sesrorang yang dia kenal.

"Cassandra?."

Katherine bergegas pergi kearah sumber suara.

"Cassandra." Katherine memanggil saat dia berhasil menemukan seseorang yang dia cari.

ANOTHER WORLD : The Human Wife And The Red DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang