•••••••
Jessy kembali ke dalam kamar, membawa sekranjang buah-buahan lalu ia duduk di pinggiran ranjang seraya memangku kranjang buah itu.
"Aku baru saja memetiknya tadi. Makan lah."
Katherine mengambil sebuah apel lalu menggigitnya. Manis, rasanya lebih manis dari yang biasa ia makan. Menggigitnya lagi dan kini lebih besar dari gigitan sebelumnya.
"Kau tak ikut makan?." Tanya Katherine.
Jessy menggeleng "Aku hanya makan daging."Katherine tanpa curiga mengangguk mengerti. Dia kembali melahap apel di tangannya hingga tersisa bagian dalamnya saja lalu mengambil buah itu lagi. Katherine sangat lapar, dari kemarin dia tak memakan apapun di tambah lagi luka yang cukup parah hingga mengakibatkannya kekurangan darah. Katherine menikmati sarapan paginya sampai lupa ada yang ingin dia tanyakan pada Jessy.
3 buah apel sudah ia habiskan kemudian menenggak air minum yang tersedia di atas meja nakas di dekatnya.
"Negri Arda itu berada di mana?." Tanya Katherine.
Mengerti maksud Katherine, Jessy pun menjawab "Kalau kau melihatnya di peta dunia manusia kau tak akan menemukannya, karena keberadaan tempat ini tak di ketahui oleh manusia apa lagi tergambar di sana."
"maksudmu seperti dunia lain?."
"Emm.. mungkin. Tapi kami bisa keluar masuk ke dunia manusia sesuka hati berbeda dengan manusia, mereka tak bisa masuk kecuali bersama makhluk negri Arda."
"Kenapa bisa begitu?." Tanya Katherine tak terima.
Jessy hanya tertawa mendengarnya apa lagi ekspresi wajah tak terima Katherine yang begitu jelas.
"Manusia tak memiliki kekuatan seperti kami Kathe, sekalipun mereka tahu pintu masuk dunia kamipun mereka tak akan mungkin bisa masuk. Makhluk Negri Arda tak hanya satu ras tapi ada banyak. Meskipun setiap ras memiliki pemimpin masing-masing kami tetap memiliki seorang Raja yang menguasai Negri Arda." Jessy menjelaskan dengan begitu semangat.
Katherine mengangguk mengerti. Dia menatap kaki kirinya yang terbalut perban lalu beralih ke pakaian yang ia kenakan. Dia sudah tak lagi mengenakan pakaian sebelumnya. Kathe yakin Jessy yang sudah menggantinya dengan pakaian miliknya.
"Aku sudah sedikit mengerti, jadi.. kau termasuk ras apa?." Katherine bertanya.
Jessy menyebutkan manusia tak memiliki kekuatan seperti kami. Apa jessy seorang manusia super atau.. Eemm.. penyihir?. Katherine berpikir logis karena hanya itu yang menurutnya masuk di akal.
"Aku manusia serigala."
Katherine sedikit terkejut namun masih tak percayad. Dia menatap Jessy mencari kebohongan di sana dan hasilnya wanita itu jujur. Katherine tercekat mencoba bertanya kebenarannya lagi.
"Kau tak sedang menipuku kan?." Tanya Katherine meminta kepastian.
"Tidak. Untuk apa aku menipumu." Pernyataan Jessy membuat Katherine hampir tak bisa bernafas.
"Aku akan menunjukannya padamu."
Dan seketika Jessy berubah menjadi seekor serigala berwarna coklat tepat di depan mata Katherine. Katherine memekik tertahan tak sengaja mengangkat kaki kirinya yang terluka karena kaget. Dia memejamkan matanya merasakan sakit dan ngilu yang bersamaan di sana.
Jessy yang melihat itu segera kembali ke wujud manusianya lalu mendekat kearah Katherine.
"Kau baik-baik saja Kathe?."
Katherine mengangkat tangannya, meminta Jessy untuk tak mendekat kearahnya. Jessy terlihat khawatir dan juga ada rasa sedih di matanya saat Katherine menolak di dekati olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER WORLD : The Human Wife And The Red Diamond
Fantasy( Fantasy - Romance ) Judul awal = AGELESS : The human wife and the legend of the red diamond • ( Update 1 minggu sekali ) • • Dan suatu hari Katherine Laurence tidak sengaja terjatuh saat mendapti seekor pegasus terbang tidak jauh darinya membuatny...