Part 07 - Penculikan

8 1 0
                                    

•••••

"Cassandra. Bagaimana bisa kau mengatakan itu pada kakakmu."

James marah. Sesampainya mereka di rumah. Cassandra memaki Katherine yang membuat masalah di keluarganya. Tentu saja membuat James dan Teresa marah akan ucapan tak pantas dari Cassandra.

Cassandra semakin tersulut emosi. Dia mengepalkan tangannya kuat, matanya melolot marah. Lagi-lagi orang tuanya membela Katherine.

"Dia bukan kakakku dad." Ucapnya penuh tekanan.

"Apa yang kamu katakan sandra?." Teresa tidak percaya mendengar ucapan itu dari Cassandra. Taresa menatap Cassandra sedih.

"Aku membencimu." Gumamnya menatap Katherine yang terdiam di tempat duduknya.

"CASSANDRA." James bertriak memanggil Cassandra yang langsung berjalan pergi menaki tangga, mengabaikan panggilan itu.

"Hentikan dad. Yang di katakan Sandra benar. Aku hanya orang luar yang membuat masalah di keluarga ini." Katherine berbicara pelan.

Sudah lama sekali Katherine tidak mendengar kata-kata benci itu dari mulut Cassandra. Biasanya gadis itu hanya mengabaikan Katherine dan tidak ingin menganggapnya ada di rumah itu.

Namun kali ini Katherine mendengarnya. Mendengar langsung dari mulut Cassandra bahwa dirinya membenci Katherine.

"Kau tidak perlu membela anak itu Kathe. Dia memang keterlaluan." Ucap Teresa.

"Aku tidak membelanya mom. Itu memang kenyataannya."

James menghela nafas lalu meminta Katherine untuk pergi ke kamarnya.

"Pergilah ke kamarmu Kathe. Kau masih harus istirahat."

Katherine mengangguk saja kemudian beranjak, menaiki tangga menuju kamarnya yang berdekatan dengan kamar Cassandra.

Katherine berbaring di kasur. Menatap langit-langit kamarnya dalam diam. Dia tidak membenci Cassandra yang seperti itu padanya. Bukankah itu wajar, seorang anak kandung yang tidak rela membagi keluarganya pada orang lain.

Liburan musim dingin masih panjang membuat Katherine sedikit bisa beristirahat sampai ujian bulan depan di mulai.

Katherine beranjak berjalan kearah meja belajarnya. Membuka leptop nya lalu mengetikan sesuatu di sana.

≈≈≈≈

Setelah mengantarkan Katherine kembali ke dunia manusia, Damian kembali ke istana. Damian duduk di kursi kebesarannya seraya menopang dagu, menunggu seseorang datang kepadanya untuk melapor.

"Yang Mulia."

Ethan memberi hormat dengan kaki kirinya yang menekuk menyentuh lantai seraya menunduk dan satu tangannya yang ia taruh di atas paha dan satunya di belakang punggung.

"Maaf Yang Mulia. Introgasi gagal. Ada yang menyusup ke dalam penjara dan membunuh mereka tadi malam." Lapornya.

Damian masih tenang di tempatnya. Matanya yang tajam mengisyaratkan kebesarannya. Damian melirik kearah Dean yang berdiri di sisi kanannya.

"Terus cari penghianat lainnya." Ucapnya pada Dean.

Dean menunduk "Baik Yang Mulia." Kemudian berjalan pergi.

Damian kembali menatap Ethan yang masih bersujud di hadapannya. Damian beranjak dari duduknya kemudian berjalan kearah Ethan.

"Kau tidak mungkin termasuk bagian dari mereka bukan?."

Ethan menunduk semakin dalam. "Saya masih mengingat sumpah setia saya pada Anda Yang Mulia. Saya akan mati terbakar hingga jiwa saya tidak mungki bisa di bangkitkan lagi."

ANOTHER WORLD : The Human Wife And The Red DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang