0011

52 14 5
                                    

⋆୨୧⋆‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿⋆୨୧⋆◓✥◓◑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆୨୧⋆‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿⋆୨୧⋆
◓✥◓

Sang surya kembali menyapa menandakan jika langit telah berganti.

Sayup-sayup mata sipit Christ yang terbuka mendapat sambutan dari damainya tidur sang putra yang masih terlelap di dalam pelukan besarnya.

Tentu ini adalah pemandangan yang tak pernah Christ lihat. Dimana lixie selalu terbangun di tengah malam bersama ketakutan.

Entah mungkin itu karena keberadaan sammayor didalam pelukan kecil itu, atau memang mimpi-mimpi buruk itu tak hadir dalam tidur putranya malam ini.

Senyum teduhnya mengembang dalam wajah tampannya. Bersama doa dalam hati agar putranya selalu damai seperti ini. Berharap mimpi-mimpi gelap itu tak akan lagi hadir dan merusak kedamaian tidur putranya.

Hati-hati Christ mengambil lengannya yang menjadi bantalan si kecil sejak semalam. Lembut sekali, dia berusaha sebaik mungkin untuk tidak menganggu tidur lixie.

Setelah berhasil, dia membenarkan selimut membiarkan lixie juga sammayor yang tenggelam dalam dada kecil putranya untuk tetap terlelap dalam tidur mereka.

Ia mengambil bathrobe sembari mengikat sampul tali meninggalkan kamar putranya.

Bersamaan dengan langkah kakinya yang akan menuju kamarnya sendiri, dentingan akses pintu apartementnya berbunyi. Menandakan seseorang berhasil masuk.

Christ sama sekali tak terkejut. Dia juga sudah dapat menebak jika yang datang adalah lisa sahabatnya.

"Hai?!" Sapa lisa dengan sekantung belanjaan dalam dekapan kecilnya.

Tak banyak basa-basi, seperti biasa lisa akan langsung menuju dapur. Menata sayur dan buah yang telah dia beli.

Di tengah kesibukan gadis itu, Christ tampak berjalan kerahnya. "Ada apa? Butuh sesuatu??" Tanyanya tanpa melihat Christ dimana mata masih terfokus kedalam lemari pendingin.

"Astaga aku lupa membeli strawberry" Sadar lisa kala melihat kotak strawberry-nya tinggal beberapa biji.

Buah merah bertekstur itu adalah kesukaan lixie. Lisa tidak pernah membiarkan kotak buah satu itu kosong.

Mata lentiknya memandang waktu di pergelangan lengan kecilnya. "Masih ada waktu" Gumannya seolah lupa dengan keberadaan Christ.

"Tidak perlu" Genggam Christ pada lengan kecil lisa seolah tau jika sahabatnya itu akan kembali ke supermarket hanya untuk membeli satu jenis buah tersebut.

Lasea II [chanhyunlix]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang