DEVILISH LOVE (END)

BAB 8: Usaha

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

EJ masih gak mau ngomong apa-apa sama Kei. Kei juga gak tahu harus gimana. Yang jelas ini gak boleh keterusan. Pokoknya gimana caranya Kei harus coba buat ajak ngobrol EJ. Mereka gak mungkin terus marahan gini. Orang tua mereka juga pasti bakalan tanya.

Makanya mumpung orang tuanya lagi pulang,Kei berusaha mengajak EJ bicara. EJ juga lagi gak tidur.

"Iju, bisa dengerin kakak bentar gak? Sebentar aja."

EJ menoleh. Kali ini dia gak memalingkan wajahnya lagi. Dia tatap mata Kei.

"Kakak? Hahaha..gue kira gue udah bukan adik Lo lagi?" Sindir EJ.

"Sorry. Gue salah. Sorry gue gak jadi kakak yang baik buat lo. Sampai-sampai bahaya pun lo gak mau hubungin gue."

Kening EJ mengeryit. Alasan dia gak mau meminta tolong sama siapapun, karena justru itu yang dimau orang-orang itu. Makanya dia lebih baik buang ponselnya ke kolam waktu itu.

"Kita gak bisa perang dingin terus,Ju. Mami papi juga pasti bakalan tanya."

"Oh jadi Lo terpaksa? Biar gak ketahuan Papa sama Bunda? Tenang aja. Gue akan bersikap selayaknya adik Lo kok kalau di depan mereka. Gak usah takut."

Salah lagi! Harus gimana sih ngomong sama EJ! Adiknya itu beneran keras kepala.

"Ju, please dong! Lo tahu bukan itu maksud gue."

EJ tahu Kei tulus meminta maaf. Dia hanya masih sedikit kesal aja,tapi sejujurnya EJ juga tahu kalau dia salah.
Gak lama Nicholas juga masuk.

"Lo bilang gue harus tinggalin masa lalu. Meskipun ini baru awal,gue lagi berusaha. Seharusnya Lo dukung gue kan? Lo juga harus tanggung jawab dengan apa yang udah Lo mulai,Ju."

"Tanggung jawab?"

"Lo yang bilang gue harus move on,itu berarti Lo juga harus bantu gue buat move on. Lo yang kalau gue cuma orang yang terus sembunyi di masa lalu,kalau gitu bantuin gue. Kasih tahu gue masa depan apa yang mau Lo perlihatkan ke gue."