PISTANTHROPOBIA

CHAPTER 8

KITA ABSEN DULU DISINIII

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA

I HOPE YOU LIKE IT

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ⚠️

HAPPY READING BEP 

.

.

.

8. PISTANTHROPOBIA

Sore ini langit terlihat mendung, rintik hujan turun membasahai seisi Kota Bandung hari ini, Braxton melepaskan jaketnya untuk melindungi kepalanya dan berlari menju mobilnya yang terpakir tidak jauh dari posisinya saat ini. Ia menyimpan jaketnya di bangku belakang, dan melajukan mobilnya. 

Matanya menyipit tatkala melihat wanita bertubuh gempal sedang berlindung dibawah pohon, sambil mengusap kedua tangannya. Ia segera membuka kaca mobilnya, "Udah sore, mau pulang bareng gue ?" Seorang remaja perempuan itu terheran-heran dengan sikap Braxton, ia menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan jika Pria yang berada di dalam mobil mengajaknya.

"a-aku ?"

Braxton terlihat begitu kesal, "Yaiyalah, emang gua ngajak ngomong setan ?"

"Gak deh, aku tunggu ujannya reda."

Mata Braxton melirik kearah name tag Wanita itu AUREL , "Ujannya bakal awet, lo mau nunggu disini sampe kapan ? Jangan-jangan lo kunti ya ? yang lagi nyamar jadi Aurel" ledeknya, sambil tertawa lepas.

Jantung Aurel seketika berdegup kencang, bukan karena ia merasa takut, namun terpana melihat Braxton yang tampan saat tertawa. "Kok kamu bisa tau nama aku ?"

"Masuk dulu kemobil gua, baru gua kasih tau."

Akhirnya Aurel menerima tawaran Braxton, "heh, lo kira gua supir ? pindah kedepan." Lagi-lagi ia harus mendengar decakan pria didepannya. 

Braxton mendekat, jarak diantara mereka benar-benar terkikis bukan hanya itu Aurel merasa atmosfer disekitarnya juga semakin menipis, ia memejamkan matanya, "Seatbelt lo belum kepasang,  Jangan salah paham gue gak sebejat apa yang Lo pikirin." Braxton mendorong jidat Aurel dengan telunjuknya, ia duduk seperti semula.

Mobil kembali melaju begitu Aurel sudah memasang Seatbelt. Pipinya memerah, tak hanya itu bahkan jantung Aurel juga berdegup kencang, ia merasa jika ia benar-benar jatuh cinta ?

"Kamu aneh !" Ujar Aurel tiba-tiba.

Salah satu alis Braxton terangkat keatas, kenapa tiba-tiba wanita disampingnya mengatainya aneh ?

"Kamu tuh aneh, disaat orang lain gamau deket sama aku karena jiji tapi kamu malah-"

"Gausah pede gue cuman bantu lo, gada niatan apapun !" Potongnya.

"I-iya aku tau, siapa jug yang pede dih."

---

Aurel membuka pintu Ruang rawat inap ibunya, sama sekali tidak ada peningkatan, dan kondisinya juga masih sama, Aurek merasa bersyukur karena kondisi ibunya yang tidak bertambah buruk danmerasa sedih karena tidak ada peningkatan. Aurel benar-benar Rindu Ibunya, ia rindu dengan snyumannya, pelukannya, dan bahkan masakannya. Ia menginginkannya semua itu kembali, sama seperti ketika Aurel massih kecil.

"Ibu Aurel rindu Ibu, Ibu bangun ya, Ibu emang gak kangen Aurel sama Alunan ? Aurel janji ketika Ibu bangunn, Aurel gak akan nyusahin ibu, Ibu tau ? sekarang Aurel udah bisa nyari duit sendiri, Alunan juga jadi anak yang baik, dia selalu bantuin Aurel."