11.

335 42 2
                                    

Halo halo!! Gimana kabarnya readers book ini mweuehehehe semoga baik.

ternyata bab sebelumnya pas 10 vote, sesuai kata author author bakal up chapter selanjutnya dan ini dia~~

Ekhem jadi chapter kali ini agak panjang jadi... jangan bosen ya!!

Oke langsung aja!

                  

                         Chapter 11..

Berapa lama lagi? Berapa lama lagi kamu akan terombang-ambing di kapal ini? Serius isi perut mu rasanya ingin keluar sekarang

Lampu yang ada di dalam ruangan yang kamu tempati tadi tiba-tiba mati jadi kamu tidak bisa melihat apapun saat ini.

Mau bertanya pada siapa? Jangankan bertanya bahkan saat ini jika ingin berbicara saja susah ,

suaramu bahkan sudah hampir hilang karena terus berteriak untuk meminta di bebaskan,tenggorokan mu rasanya seperti tercabik.

Krieettt..

Saat kamu hampir hilang kesadaran terdengar suara pintu terbuka bersamaan dengan langkah kaki.

Suara pintu? Itu suara pintu ruangan ini?! Ada yang masuk?! - Batinmu.

Kamu mengetuk pelan lantai kapal dengan tumit sepatumu agar menimbulkan suara

"Hey ada orang di dalam sini?" Tanya seseorang yang membuka pintu ruangan tersebut.

Suara ini?!

"H-h..aru?itu lo... kan Haru?"

Ah~ sehabis ini kayanya kamu bakal ngunyah Vitasimin 10 tablet biar suaranya balik lagi.

Yang di tanya malah terdiam, dengan cepat dia merogoh Handphone yang ada di saku celananya dan menyalakan penerang kemudian mengarahkan nya kepada sanderanya bapak Kambe.

"KAKAK?!"

Kakinya dengan cepat mendekati sang kakak dengan panik.

"Kakak kenapa ada disni?!"

"Kenapa kakak di iket?!"

"Kenapa kakak babak belur?!"

"Siapa yang buat kakak begini?!"

"Kakak!!-"

"Adek laknat cerewet banget sih lo hm?"  [Name] membenturkan kepalanya pada dahi Katou pelan lalu terkekeh.

Tak lama raut mukanya berubah menjadi sangar. Siap ngeluarin ceramah panjang lebar

"Udah lama ga ngunjungin gue kemana aja lo hah?! (Wah padahal tadi suaranya ilang apakah ini kekuatan Omelan kakak?) Udah lupa lo sama kakak lo yang suka ngomel-ngomel ini ?Enak banget apa sekolah polisi makanya ga pul- eh"

"Kak.. maaf" 

Katou terisak di pelukan kakaknya.
Baru kali ini Katou melihat kakak nya Se berantakan ini.

Luka dimana-mana, wajahnya yang sembab karena menangis seharian.

Hati nya sakit..

Dia gagal menjaga keluarganya dia gagal menjaga kakaknya dia gagal menjadi seorang adik.

"Haru kenapa nangis?" Suara [Name] melembut.

"Duh rasanya mau ngunyel nguyel pipi Lo deh ehehehe." Lanjut [Name] sambil menampilkan cengirannya yang khas.

Katou yang denger kakaknya ngomong begitu malah tambah kejer nangisnya, kamu auto panik.

"HEH HEH HEH LO KENAPA?!"  Ucap mu sambil meraba-raba bahu Katou.

Miskin?apa iya? - Kambe Daisuke X Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang