"Jangan cemas Kita tau dan yakin kalo nathaniel kuat" ujarnya mem puk puk pipi zayyan.
Zayyan : "tangan Lo" ujarnya melepaskan tangan marlon yang ada di pipinya.
Marlon terkekeh
Marlon : "ngechat siapa?" ujarnya.
Zayyan : "papanya nathaniel ngirim uang lagi" ujarnya.
Zayyan Marlon sama seperti nevan tak habis pikir dengan orangtua nathaniel.
Zayyan : "gue ga ngerti sama pola fikir orangtua nathaniel mereka gabisa Dateng beralasan sibuk kerja. Anaknya disini berusaha kuat, udah lama gasadar" ujarnya kesal.
Marlon : "gue juga ga ngerti tapi setidaknya nathaniel punya kita kita yang bakal ngeganti jaga dia" ujarnya.
Alat tiba tiba berbunyi membuat marlon zayyan menengok
Nathaniel kejang kejang.
Mereka berdua sama sama panik ga karuan, buru buru mereka keluar panggil dokter.
"DOKTER!" teriak Marlon.
Dokter suster yang mengetahui kepanikan zayyan Marlon menghampiri mereka setelah itu memasuki ruangan opname nathaniel dengan langkah cepat
Zayyan Marlon menunggu diluar mengigit jari mereka cemas
Diliat dari jendela dokter suster terlihat panik gelagatnya juga cepat.
Salah satu suster menekan alat kebagian jantung nathaniel Nathaniel tambah bergejolak kejang kejang.
"Dokter! Pasien kehilangan detak jantungnya!" ujar suster tersebut.