Zayyan : "nev, nathaniel udah sadar?" ujarnya.
Nevan menggeleng lesu
Zayyan Marlon mengangguk mengerti, mereka berdua pun masuk keruangan opname nathaniel.
Dimana tertampang banyak alat ditubuh Nathaniel
Marlon : "gue sama zayyan bawain makan buat Lo
Setidaknya makan dulu" ujarnya menyodorkan makanan.Nevan : "makasih" ujarnya singkat.
Nevan : "gue kekantin bawah dulu ya ngerokok, tolong jagain nathaniel kalo sadar langsung telfon gue" ujarnya.
Zayyan : "nev? Lo mulai ngerokok?
Lo tau kan..."Nevan : "gue tau, gue cuma mau nenangin diri gue" ujarnya.
Zayyan : "gue harap setelah nathaniel sadar Lo berhenti. Dia bakal kecewa ngeliat Lo mulai ngerokok lagi" ujarnya.
Nevan mengangguk
Nevan lalu keluar dari ruangan tersebut menuju bawah area kantin rumah sakit.
Zayyan : "lon" ujarnya.
Marlon : "kenapa hm?"
Zayyan : "nathaniel kapan sadar?" ujarnya menghela nafas.
Marlon : "kapapun, nathaniel pasti sadar."
"Jangan cemas
Kita tau dan yakin kalo nathaniel kuat" ujarnya mem puk puk pipi zayyan.Zayyan : "tangan Lo" ujarnya melepaskan tangan marlon yang ada di pipinya.
Marlon terkekeh
Marlon : "ngechat siapa?" ujarnya.
Zayyan : "papanya nathaniel ngirim uang lagi" ujarnya.
Zayyan Marlon sama seperti nevan tak habis pikir dengan orangtua nathaniel.
Zayyan : "gue ga ngerti sama pola fikir orangtua nathaniel mereka gabisa Dateng beralasan sibuk kerja.
Anaknya disini berusaha kuat, udah lama gasadar" ujarnya kesal.Marlon : "gue juga ga ngerti tapi setidaknya nathaniel punya kita kita yang bakal ngeganti jaga dia" ujarnya.
Alat tiba tiba berbunyi membuat marlon zayyan menengok
Nathaniel kejang kejang.
Mereka berdua sama sama panik ga karuan, buru buru mereka keluar panggil dokter.
"DOKTER!" teriak Marlon.
Dokter suster yang mengetahui kepanikan zayyan Marlon menghampiri mereka setelah itu memasuki ruangan opname nathaniel dengan langkah cepat
Zayyan Marlon menunggu diluar mengigit jari mereka cemas
Diliat dari jendela dokter suster terlihat panik gelagatnya juga cepat.
Salah satu suster menekan alat kebagian jantung nathaniel
Nathaniel tambah bergejolak kejang kejang."Dokter! Pasien kehilangan detak jantungnya!" ujar suster tersebut.
Zayyan Marlon Masi bisa ngedenger itu
Mereka berdua nangis.
"Yan? lon? Kalian kenapa nangis? Nathaniel mana? Gapapa kan!" itu nevan.
"NATHANIEL KENAPA?!" ujarnya melihat mereka menangis sesegukkan.
Zayyan Marlon sempat ragu menjawab
Zayyan : "Nathaniel..."
"Kata suster k-kehilangan detak jantungnya Van" lirihnya.
BRESS
Darah dingin dalam nevan mengalir
gamungkin.
Seluruh tubuh nevan melemas tak berdaya.
Dokter bermasker medis tersebut keluar ruangan
"Saya mohon maaf sebesar besarnya
Bahwa, nyawa pasien tidak bisa diselamatkan"DENG
Nevan menatap dokter membuatnya makin melemas
BRUK
nevan terjatuh. Mendadak penglihatannya kabur, redup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos. [OHMNANON BXB]
Genç KurguNathaniel : "van, aku harap kita bisa terus terusan kayak gini ya."