ketemu sama lo? gue usahain bakal jadi yang paling menyenangkan
...
"Y-yah, yah kok malah hujan sih, tuhann" Gentala yang akan keluar cafe terpaksa masuk lagi karena tiba-tiba hujan deras. "Gue bilang juga apa, nanti aja pulangnya" Gentala mendelik pada Fajar yang masih duduk santai sambil menikmati kentang gorengnya. "Apa lo gitu?!, Kaya cewek" cibirnya lagi membuat Gentala kesal dan mendudukkan dirinya kasar di sebelah Bagas. Seperti biasa di malam hari, Cowok-cowok lagi pada nongkrong, begitu katanya.
"Lagian kenapa sih lo mau gercep pulang aja?" Keinan yang tadi duduk manis sambil mesam mesem bermain ponsel angkat bicara. "Rindu sama Mak gue" katanya sedikit acuh. "Repot, tinggal di trobos" Gentala tak lagi menjawab perkataan Bagas. Bagas itu irit ngomong, sekali ngomong sampe bisa nembus jantung kadang-kadang. "Biasanya lo betah nongkrong apalagi banyak cewek kaya sekarang" kata Fajar diiringi kekehan khas nya. Gentala mode bete
"Hujan masih air, dan dia masih gak mau balik ke gue" ucap Keinan yang membuat Bagas melempar sedotan ke arahnya. "Hehe" Keinan menyengir, gua gamon arghh. "Kena karma lo, Kei, udah sia-sia in mbak Bulan-" Gentala mencomot kentang gore g yang di makan oleh Fajar "-harusnya kasih ke gue aja kemarin" Katanya yang langsung mendapat plototan tajam dari Keinan.
gue rindu serindu rindunya
"Eh, Kei, lo masih ada hutang cerita soal anak baru yang lo minta identitas nya itu"
"Dia orang virtual yang lagi Deket sama gue, sekarang" jawab Keinan. "What?!"
...
Hari ke dua di SMANSATA, Hesti menyusuri karidor dengan sebuah paper bag bermotif Tedy bear di tanganya. Perpustakaan, tujuanya. Ia menelisik sekitaran perpus yang terlihat ramai untuk mencari seseorang. "Haduhh, deg deg an gue" ia mengelus dadanya saat matanya sudah menemukan seseorang yang menjadi tujuanya.
besok Keinan tunggu oleh olehnya di perpus, hehe
Awalnya ia kira itu hanya pesan bercanda yang di kirim oleh Keinan, tapi lihatlah sekarang, Hesti sudah duduk di samping Keinan setelah meletakan paper bag itu di atas meja tepat di depan Keinan. Keinan menoleh seketika mata mereka bertemu "Ini serius?" Hesti mengangguk meng-iyakan. Tanganya bergerak menghentikan Keinan saat laki-laki itu akan membukanya. "Digta boleh buka pas udah sampe rumah nanti" Keinan hanya menurut. Kalian mirip
"Digta gak nyangka ternyata loka sekolah disini" katanya sambil menatap Hesti. "Loka juga gak tau kalo ini sekolahnya Digta, tapi ini keren tau kita bisa ketemu" Hesti tertawa ringan. Kalo dari deket ganteng banget masyaallah
"Kamu seneng ketemu cowo aneh kaya aku?" Tanya Keinan membuat Hesti menatapnya bingung. "Kamu kan yang bilang aku aneh waktu pertama kali kita ketemu di Indomaret" kekehnya. Hesti memalingkan mukanya, ia tak menyangka saat itu Keinan mendengarnya. "Malam itu Loka langsung kaget pas Digta bilang kalo tadi habis nabrak cewek di Indomaret" ungkap Hesti kemudian. "Jadi dari awal kamu udah tau aku? Kenapa gak cerita sih" Hesti tertawa ringan "biar kejutan"
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KEINAN
Jugendliteratur'𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻𝘆𝘂𝗺, 𝗮𝗽𝗮𝗹𝗮𝗴𝗶 𝘀𝗲𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝗱𝗼𝗰𝗮, 𝘀𝗶 𝗺𝗼𝘁𝗼𝗿 𝗸𝗲𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻𝗺𝘂' -𝗲𝗹𝗼𝗸𝗮 𝗵𝗲𝘀𝘁𝗶 𝗿𝗮𝘁�...