Hujan itu menjadi saksi bagaimana senangnya aku saat mulai bertukar pesan denganmu -inisial A
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sheyla membawa nampan berisi makanan pesanan Rhea dan Hesti. "Makasih ya, Shey" ucap Hesti saat semangkuk mie ayam mendarat di depanya. "Santai aja, Hes" Sheyla berucap sambil mengatur duduknya di sebelah Rhea. Tak sengaja melihat meja sebelah yang berisi Keinan dan kawan-kawan, Sheyla menyenggol bahu Rhea pelan. "Cowo, lo, tuh Rhe" ucap Sheyla menunjuk meja sebelah dengan dagunya.
Tak hanya Rhea, tapi Hesti refleks menoleh ke arah meja itu. Deg!, Mata mereka bertemu, Keinan dan Hesti. Hesti seakan terkunci di ruangan sepi dan hanya ada mata dalam itu yang menatapnya. Tubuhnya seakan kaku, gue sering lihat, lo, tapi baru kali ini gue natap mata, lo. Keinan masih menatap Hesti dengan dalam, mencoba mencari sesuatu yang mungkin bisa dia baca dari mata Hesti. "Woy, Hesti!" Ia kaget saat Rhea memanggilnya. "H-hah apa, Rhe?" Ucapnya masih diiringi gelagapan. Buru-buru ia memutus kontak mata dengan Keinan, baru mata saja dia sudah membeku. "Pandang-pandangan Lo sama, Keinan?" Tebak Sheyla.
"Mereka itu dekel paling ganteng se–SMANSATA" kata Sheyla terlihat antusias. "Yang sebelah sini di kursi kiri, itu namanya Fajar, Fajar Dewangga, pacarnya Rhea, ya kan, Rhe" ucap Sheyla menjelaskan yang langsung di hadiahi geplak an maut dari Rhea. "Awsss, sakit bego" ringisnya memegangi lengannya yang terasa panas. "Calon pacar" tegas Rhea pelan. Takut mereka denger ntar
"Sebelahnya Fajar, itu ada Bagas, Abhinara Bagas Semesta gue, namanya" jelas Sheyla lagi, kali ini diiringi tawa khas nya. Hesti dan Rhea hanya memandangnya datar. "Depanya Fajar, itu ada Genta, Gentala Endaru Buana, kocak geming pokoknya, dan, yang terakhir itu Keinan Mandana Pradigta—". Nama yang bagus, yang bakal gue simpen di ingatan gue.
"—ada satu lagi sih, tapi kayanya itu cowok gak masuk, namanya Reihan, tapi lupa Reihan siapa" Penjelasan Sheyla barusan membuat sekali lagi, Hesti melirik ke arah Keinan yang tampak sedang memainkan ponselnya. Dan berikutnya, satu pesan masuk ke dalam ponselnya. Satu pesan yang lagi lagi memberhentikan jantungnya. Tanganya menggenggam benda pipih itu dengan erat. Kenapa sekarang, gue belum siap ketemu Lo, secara langsung, Digta.
Itu kamu kan, lokaa?
"Lo kenapa liatin Keinan mulu sih, Hes?, Naksir pandangan pertama?" Tanya Rhea. "Sebarangan aja, Lo" tapi mungkin iya, imbuhnya di dalam hati. "Boleh aja sih, Hes, tapi gue ingetin ya, Keinan itu di sukai sama salah satu anak dari 12 IPS 1, Jessica namanya, udah setahun belakangan ini tu cewek ngejar-ngejar Keinan tapi gak pernah di gubris, dan gue denger, dia juga punya pacar, tapi gue gak tau jelasnya itu siapa, kalo suka Keinan hati hati aja sama Jessica, orangnya ada di ujung sana" jelas Sheyla sambil menunjuk meja paling pojok di akhir kalimatnya, disana ada sekumpulan cewek yang terlihat mencolok.