1

144K 744 24
                                    

Seorang wanita dengan paras yang cantik mulai melajukan mobilnya keluar dari perkararangan rumah mewahnya.

Rose Zeica Dirgantara ber usia 25 tahun, putri satu satunya keluarga Dirgantara. Pemegang semua aset saat ini.

Memiliki tubuh yang sintal dan berisi membuat siapa saja yang melihat tertarik untuk memiliki apalagi dengan wajah yang mulus dan cantik. Kharisma itu turun dari Maminya yang juga memiliki wajah dan tubuh yang bagus hingga sekarang ini.

Memiliki bentuk ukuran payudara yang besar membuat Rose kadang sudah untuk memilih pakaian yang cocok sehingga sering kali kekecilan dibagian dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memiliki bentuk ukuran payudara yang besar membuat Rose kadang sudah untuk memilih pakaian yang cocok sehingga sering kali kekecilan dibagian dadanya.

Pagi ini ia akan menghadiri rapat dengan beberapa kolega perusahaan nya.

Rose sudah memegang kendali sendiri di perusahaan nya. Ia juga turun langsung untuk menyelesaikan pekerjaan nya, dibantu asisten pribadinya yang bernama Kaivano Adijaya. Teman sekaligus partner kerjanya.

Rose keluar dari dalam mobilnya dengan elegant semua mata tertuju padanya banyak laki-laki yang berhenti berkedip melihat dua gundukan berisi dan kenyal milik  Rose membuat siapa saja yang melihat tegang. Sedangkan para karyawan wanita menatap iri bosnya yang memiliki semuanya tanpa terkecuali, sangat sempurna.

Tersenyum ramah kepada semua karyawan merupakan rutinitas yang selalu ia pancarkan setiap datang ke kantor. Hingga rumor bahwa ia adalah bos galak lenyap setelahnya.

Ia seperti memiliki kepribadian ganda bersamaan kadang menjadi wanita yang lemah lembut dan kadang menjadi wanita arogan dan bar bar tidak lupa dengan wajah galaknya.

"Pagi Rose.. " sapa Kai ketika melihat bosnya sudah berada di dalam ruangan.

Rose mengangguk sebagai jawaban, ia tidak minat basa basi.

"Pukul berapa rapat nya? Dan jelaskan apa pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini." tanya Rose to the point dengan menghidupkan laptop yang berada di atas meja.

Mulai membuka satu persatu e-mail yang dikirimkan beberapa perusahaan yang menawarkan kerja sama.

Kai mulai menjelaskan semua kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini.

"Kamu bisa kembali keruangan." ujar Rose sedikit mengusir.

"Oh ayolah Rose, aku sudah sering kali mengajak mu menikah kenapa kamu selalu menolak? Apa aku kurang kaya? Atau tampan?" ujar Kai dengan nada merajuk di depan Rose.

Rose yang tadinya fokus dengan layar laptopnya kini beralih menatap Kai dengan malas.

Ia geleng-geleng kepala dengan kelakuan teman nya yang satu ini.

"Aku sudah bilang bukan, aku tidak tertarik dengan mu." jawab Rose sekenanya. Sudah sering kali ia menjawab hal ini. Dengan jawaban yang sama pula.

"Tidak cukupkah ukuran penisku untuk mu?" tanya Kai terkesan frontal.

Rose mendelik, ia memang sudah pernah melihat milik Kai bahkan memegang nya. Hanya sampai situ tidak lebih. Begitu juga dengan Kai yang kadang meremas miliknya bahkan pernah juga menghisap.

Tiba-tiba Rose jadi ingin melakukan hal itu sekarang, ia menarik nafas dalam guna menormalkan dirinya sendiri agar tidak bernafsu sekarang karena sebentar lagi akan ada rapat.

"Keluar Kai!" usir Rose akhirnya sebelum mereka berdua melakukan hal yang enak.

Kai dengan lesu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan menuju ke ruangannya.

Kini fokus Rose kembali ke layar laptopnya hingga beberapa pekerjaan selesai ia kerjakan dan selanjutnya ia akan rapat sebentar lagi.

"Ruang rapat sudah siap?"

"Sudah Bu.. " jawab Kai sopan, mereka harus formal ketika tidak hanya berdua.

Semua orang mulai memasuki ruangan termasuk Kai dan juga Rose.

Semua kolega yang ada di dalam merupakan pemilik saham di perusahaan ini. Dengan kisaran usia 27 tahun ke atas.

Semua mata tidak henti menatap dua gundukan yang menyembul itu, beberapa kali menelan saliva mereka karena ingin sekali rasanya mencicipi.

Kai yang menyadari semua menatap ke arah Rose itu merasa cemburu ia berdeham untuk mengalihkan pandangan semua orang disana ke arahnya.

Rapat di mulai oleh Kai dengan tertib, semua berjalan dengan semestinya.

Rose yang awalnya fokus dengan penjelasan Kai itu seketika tersentak kala ada tangan yang menyelinap masuk ke arah pahanya. Rok pendek yang dikenakan Rose membuat orang itu dengan leluasa masuk. Ia menormalkan degup jantunganya yang bertalu cepat. Ia tahu siapa yang melakukan ini. Siapa lagi kalau bukan Pratama Hartanto. Laki-laki yang sudah beristri dan memiliki anak itu masih saja suka bermain wanita.

Pratama sudah sering melakukan hal ini kepada Rose bahkan ia hapal jika Rose tidak memakai celana dalam dan juga bra saat ini. Sangat terlihat jelas choco chips menyembul disana.

Jari Tama satu persatu masuk kedalam milik Rose membuat si empunya merem melek keenakan. Titik lemah milik Rose ada disana. Ia berusaha menahan desahan karena keenakan dibuatnya.

Hingga jari ketiganya membuat Rose menggigit bibirnya karena sudah tidak tahan ingin pelepasan. Dan benar saja cairan milik Rose keluar meleber yang langsung di ambil Tama tidak lupa ia melahap habis cairan itu ditangan nya. Membuat Rose menatapnya penuh nafsu. Hal itu tidak luput dari pandangan laki-laki disebelah kanan Rose yang sepertinya juga ingin melakukan hal itu.

Laki-laki itu tidak percaya jika wanita karir di depannya ini sangat binal dan haus akan penis laki-laki.

Wahyu Pambudi ia meneruskan perusahaan milik orang tuanya dan baru kali ini ia ikut bergabung dalam rapat karena biasanya ia sibuk mengurusi proyeknya.

Kalau tahu ada santapan lezat seperti ini Wahyu tidak segan-segan untuk ikut rapat setiap hari kalau perlu.

Dengan berani saat Rose lengah jemari kasar dan besar milik Wahyu meraba paha atas milik Rose.

Rose yang awalnya mengira kalau itu adalah Tama kini mulai menatap curiga karena kedua tangan Tama berada di atas meja.

Ia mengerutkan dahinya, dan menatap laki-laki disebelah kanannya yang memasang senyum smirk nya.

"Tampan, " batin Rose dengan meneguk salivanya. Ia merem melek menimati belaian dan sentuhan yang dilakukan laki-laki itu.

Rose ingat namanya, Wahyu Pambudi.

"Sepertinya bisa ku coba." batinnya nakal.

Wahyu menggerakan jarinya maju mundur selama rapat berlangsung sekitar 20 menit dan itu membuat vagina Rose becek sekarang.

Wahyu juga sempat kaget karena Rose tidak memakai celana dalam untuk menutupi vaginanya benar-benar binal bukan.

Rapat akhirnya ditutup oleh Kai dan diberi tambahan sedikit oleh Rose sebagai pemilik saham terbesar di perusahaan nya. Yakni Dirgantara Corp.

"Bisa kita melakukan nya lagi dilain tempat?" tanya Wahyu berbisik ditelinga milik Rose.

Rose bergidik ngeri dengan nafas hangat Wahyu yang mengenai tengkuk lehernya.

"Di hotel Dirgantara lantai 18 nomer 115 ku tunggu disana malam ini," bisik Rose yang dapat di dengar jelas oleh Wahyu.

Seperti mendapat durian runtuh ia sangat senang sekali sebentar lagi akan mencicipi tubuh wanita cantik yang sintal dan berisi. Ah membayangkan saja sudah membuat Wahyu bernafsu.


Hai!

Jangan lupa vote dan komen ya

Unsur dewasa untuk novel ini. Semoga suka 18+

Suami LumpuhkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang