"Saya hari ini ada rapat sampai malam, mungkin pulang tengah malam." jelas Reno kepada istrinya.
Rose yang sibuk dengan handphone nya kini mengalihkan eksistensinya ke arah suaminya. Ia mengangguk sebagai jawaban.
"Mamah sama Papah belum juga pulang Mas?" tanya Rose karena sudah lebih dari satu minggu tapi kedua mertuanya itu tak kunjung pulang.
"Kemarin Mamah ngabarin kalau untuk sementara waktu tinggal di Malaysia. Sebelumnya juga mereka tinggal disana kok, cuma memang akhir-akhir ini ingin bertemu dengan Clara." jelas Reno membuat Rose mengerti.
Rose jadi menerawang, rumah sebesar ini hanya ditinggali mereka bertiga, sungguh berlebihan bukan.
"Kamu hari ini kerja?" tanya Reno.
"Iya, paling sampai sore." jawabnya.
"Mau ikut sekalian satu mobil atau bawa sendiri?"
"Bawa sendiri aja, lagian juga nanti Mas repot."
Reno mengangguk membenarkan, ia memang tidak suka merepotkan dirinya sendiri.
Bayu Handika asisten Reno masuk ke dalam rumah, bergabung ke meja makan.
"Jadwal kita pagi ini Pak.. " jelasnya dengan menyerahkan tab miliknya yang menyala.
Rose menatap laki-laki yang sepertinya seumuran dengan nya.
"Ini Bayu, asisten saya." memperkenalkan Bayu ke istrinya yang dibalas Rose dengan anggukan singkat. Begitupun bayu sama sama kaku karena mereka belum saling mengenal.
"Saya berangkat dulu, kamu hati-hati."
Rose berdiri dari duduknya, menghampiri suaminya dan mencium punggung tangan nya. Setelah itu beralih Reno yang mencium bibir ranum milik istrinya.
Ini bukan kali pertama mereka berciuman setiap hari mereka melakukan hal ini. Dan hal ini adalah hal yang biasa menurut keduanya.
Jadwal Rose pagi ini ia akan ke proyek untuk mengecek beberapa bagian disana."Sudah dicek semua Kai?"
"Sudah, semua sesuai," sambil mencermati beberapa bagian disana.
Rose mengangguk, "kita makan diluar yuk!" ajak Rose karena jam sudah menunjukkan waktu makan siang.
"Boleh, " mengemudikan mobil milik bosnya ke jalan raya.
Mereka berdua makan siang di salah satu restaurant terkenal. Jam makan siang membuat restaurant itu ramai dipenuhi para pekerja kantoran.
Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka berdua mungkin karena tidak sengaja warna kemeja yang mirip dan juga kita berdua terlihat seperti pasangan.
Mereka berdua duduk dan menunggu pesanan, tidak perlu menunggu lama karena pesanan mereka sudah berada di atas meja.
Rose dengan cekatan mulai memakan makan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Lumpuhku
RomanceTidak pernah terpikirkan dalam benak Rose jika ia harus menjadi istri dari seorang duda yang lumpuh dan sudah memiliki seorang putri. Bagaimana kelanjutannya? Yuk kepoin!