11

1.7K 180 20
                                    

"Siapa yang melakukan ini?!" tanya Reno dengan tatapan menusuknya.

Dirinya dikejutkan oleh barang-barang branded yang tiba-tiba ada diruangan nya.

"Apa mungkin Rose?" gumamnya tampak berpikir.

Reno menggeleng, ia sangat yakin jika hal ini bukan perbuatan istrinya.

"Cari tahu siapa yang melakukan ini!" perintahnya pada Bayu.

Bayu menunduk, ia sebenarnya sudah tau siapa yang melakukan ini.

Mantan istri bosnya itu kembali, ia berbuat ulah lagi entah untuk apa.

Semua barang-barang dipesan dan dikirim ke perusahaan setelah itu perusahaan yang membayar. Sudah dua hari hal ini terjadi dan sudah banyak uang yanh dikeluarkan perusahaan hingga terdengar oleh Reno.

"Apa kamu sebenarnya tahu sesuatu?" menelisik tajam kepada asisten nya.

"Citra, " lirih Bayu yang berhasil membuat Reno mengepalkan tangan nya.

"Jika dia kemari, beritahu saya!"

Setelah mengatakan itu, Reno berlalu berjalan menuju loby perusahaan.

Ada beberapa pekerjaan diluar yang harus ia selesaikan.

Cukup lama Reno berada diluar perusahaan hingga Bayu memberi kabar jika Citra sudah berada di perusahaan. Hal itu membuat nya buru-buru untuk kembali ke perusahaan.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Reno dengan menatap sinis wanita didepan nya.

Reno tersenyum sinis, penampilan nya jauh berbeda saat dulu masih berstatus istri dari seorang pengusaha kaya Reno Pratama Bakrie itu.

Penampilan yang seperti jalang murahan, dengan dress diatas paha dan bagian atas memperlihatkan payudaranya yang besar itu. Kalau di ingat-ingat dulu tidak sebesar itu.

"Aku hanya ingin meminta uang, " ujarnya dengan berdiri mengelilingi Reno.

Reno tersenyum smirk menghadapi mantan istri yang tidak tahu diri membuatnya lelah.

"Bukan kah sudah ku transfer setiap bulan nya, apa masih kurang?"

"Jelas kurang, 30 juta mana cukup untuk kebutuhan hidupku," ujarnya mengerling nakal. Hal itu tidak membuat Reno tergoda tapi ia merasa jijik.

"Bagaimana suami mu sekarang?" tanya Reno bermaksud menyindir. Oh ayolah mantan istrinya ini sudah memiliki suami tapi kenapa masih saja mengganggu dirinya.

"Dia tidak kaya seperti mu!" desisnya jujur.

Reno tertawa puas di depan Citra, dulu ia dibuang begitu saja kala dirinya lumpuh. Bahkan Citra berselingkuh di depan matanya. Karena dirinya lumpuh.

"Saya akan memberi mu 30 juta setiap bulan nya, tidak ada tambahan lain. Lagipula Clara bersamaku."

"Oh ayolah, itu tidak cukup Reno," kesalnya dengan ekspresi merajuk terkesan menjijikan di depan Reno.

"Terima atau tidak ku beri sama sekali!" ancam Reno.

Citra memutar bola matanya malas kemudian mengangguk, ia teringat akan misinya yang satu lagi yakni menggoda mantan suaminya yang lumpuh.

"Mau apa?!" tanya Reno ketika Citra mendekat ke arahnya.

"Aku rindu, tidak bisakah kita main sebentar sayang?" tanya Citra sensual.

Reno mundur beberapa langkah untuk mengindari mantan istrinya yang tidak tahu malu itu.

"Tidak perlu munafik sayang, aku tau kamu belum puas dengan tubuh istrimu bukan," telapak tangan Citra sudah bergerilya di dada bidang Reno.

Munafik memang jika Reno tidak menikmati sentuhan Citra tapi sebisa mungkin ia tetap harus bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Silahkan keluar!" usir Reno.

Citra yang merasa diabaikan itu pun mendengus kesal. Dengan hentakan kakinya ia pergi dari sana.

"Sabar Reno, nanti dirumah sama Rose kan bisa." monolognya menenangkan burungnya yang sudah berdiri.


******

"Ini riwayat transfer setiap bulan 30 juta buat siapa Mas?" tanya Rose, ia sudah mulai ingin tahu karena sudah lama ia ingin bertanya hanya saja selalu ia urungkan.

Reno yang ditanya seperti itu istrinya pun seketika termenung.

"Buat Citra," jawab Reno singkat tanpa menjelaskan apapun.

"Citra siapa?" tanya Rose dengan dahi berkerut.

"Mantan istriku,"

Rose mendelik, "untuk apa? Ini banyak loh Mas!" mulai tersulut emosi, bisa dibilang ia cemburu kali ini.

"Udah dari lama saya selalu jatah perbulan nya," jelas Reno yang semakin membuat Rose tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya.

"Dia udah jadi mantan istri kan Mas? Terus kenapa masih kamu transfer setiap bulan."

"Udahlah, lagian juga itu uang saya. Itu juga bukan urusan kamu," cerca Reno yang tidak sengaja membuat Rose sadar akan posisinya.

Rose mengangguk setelah itu berjalan pergi meninggalkan suaminya dikamar.

Reno yang menyadari telah salah bicara itu buru-buru mengejar langkah kaki istrinya.

"Sayang.." panggil Reno yang tidak dihiraukan.

Reno menghembuskan nafas panjangnya.

"Maaf ya.."

Rose menatap tak suka suaminya, "gak perlu minta maaf ke aku. Lagian juga benar kok kata Mas Reno tadi, itu uang Mas sendiri jadi aku tidak harus ikut campur."

"Bukan, seperti itu Rose. Okey saya berhenti untuk transfer Citra lagi, sekarang sudah ya jangan mendiami saya seperti ini." dengan wajah melasnya.

Rose menatap datar suaminya.

"Kalau kamu masih mau transfer dia juga tidak apa-apa Mas," menepuk pelan pundak suaminya.

"Enggak, ayo sayang kita ke kamar."

Rose memutarkan bola matanya, "aku enggak mau buat anak."

Reno menekuk bibirnya sebelum akhirnya mengalah untuk kembali ke kamar. Sudah satu bulan ia tidak masuk ke sarangnya. Sekarang mungkin akan bertambah beberapa bulan kalau istrinya belum mau memaafkan nya.

"Gimana coba cara supaya Rose cepet hamil kalau gini caranya." kesalnya dengan memasuki kamar.

Rose yang masih bisa mendengar itu terkekeh karena dumalan suaminya.

bagaimana?
lanjut tidak?
maaf karena baru up, semoga suka. akan ku usahakan sampai selesai❤️❤️❤️❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami LumpuhkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang