Pesta pernikahan dilaksanakan hari ini di hotel milik keluarga Dirgantara. Pernikahan mewah yang membuat semua orang iri melihatnya. Walaupun terkesan dadakan tapi semuanya tertata sesuai dengan keinginan mereka.
Rose menuruni anak tangga dihotel dengan di dampingi kedua orang tuanya. Sedangkan disana sudah menunggu sedari tadi di atas kursi roda Reno Pratama Bakrie. Dengan setelan jas warna senada dengan Rose membuat penampilan mereka berdua sangat serasi hari ini. Bagai raja dan ratu.
Setelah janji suci pernikahan di ucapkan mereka berdua resmi menjadi pasangan suami istri.
Rose mendekat dan sedikit menunduk untuk menyetarakan dengan posisi suaminya.
Dengan khidmat Reno mengecup kening istrinya yang langsung saja mendapatkan tepuk tangan meriah.
Tanpa membuang waktu Reno juga mencium bibir ranum Rose dengan lembut membuat si empunya sedikit kaget karena tidak menyangka suaminya akan melakukan ini di depan umum. Sontak hal itu membuat para tamu undangan riuh karena adegan panas barusan.
Rose mundur untuk mengakhiri ciuman mereka membuat Reno menatapnya datar karena tidak suka kegiatannya diganggu.
Satu persatu tamu undangan mengucapkan selamat di atas panggung pernikahan semua kolega Rose juga ada disana tidak terkecuali yang pernah bermain dengan nya dulu.
"Selamat atas pernikahan nya Rose, " ujar Kai memberi selamat. Ia tidak mau banyak bicara karens tidak ingin reputasi sekaligus karirnya hancur jika menghina suami bosnya itu yanf bahkan lumpuh dan tidak bisa apa-apa.
"Terima kasih, Kai." balas Rose dengan senyum tipisnya.
Oh ayolah kapan sandiwara untuk terus tersenyum ini berakhir.
"Selamat Rose.. " ujar Wahyu memberi selamat.
"Ah ya, selamat juga karena terpilih menjadi ketua di partai politik." memberi selamat juga karena Rose sempat mendengar jika Wahyu terpilih sebagai ketua.
"Terima kasih, " menundukkan badannya dan tersenyum.
Tidak hanya mereka berdua laki-laki lainnya yang pernah bermain dengan Rose yang notaben rekan kerja juga ada disana menghadiri acara pernikahan nya tanpa terkecuali.
Rose melirik sekilas suaminya yang menatap datar kedepan sedari tadi. Sepertinya ia akan mendapat masalah besar.
"Kita langsung ke mobil," ujarnya tanpa melihat sang istri.
Rose mengikuti suaminya dari belakang dengan gaun panjang yang berusaha ia pegang agar tidak menjuntai dan mengakibatkan dirinya jatuh nanti.
Setelah perjalanan yang tidak memakan waktu lama mereka sampai di rumah megah milik keluarga Bakrie.
Reno turun terlebih dahulu disusul dengan Rose yang kesusahan mengeluarkan gaunnya.
"Langsung ke kamar saya masih ada perlu." titah Reno membuat Rose mau tidak mau mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Lumpuhku
RomanceTidak pernah terpikirkan dalam benak Rose jika ia harus menjadi istri dari seorang duda yang lumpuh dan sudah memiliki seorang putri. Bagaimana kelanjutannya? Yuk kepoin!