6. Stop Smoking

40 5 0
                                    

Crushnya benar-benar tepatin janjinya. Dia benar-benar ikut masuk ke dalam rumahnya. "Mama! Taeyong pulang!" Teriakan yang ia berikan, begitu pertama kali masuk ke dalam rumah.

Yoona yang baru selesai masak, langsung menghampiri anak perempuan satu-satunya. Dia sangat penasaran, hari ini anaknya bikin ulah apalagi. "Ya ampun Tuhan! Taeyong, wajah kamu kenapa gitu? Jelek banget, gak ada bentuknya sama sekali." Pekikan yang ia berikan, karena terkejut ketika melihat lebam dan luka di wajah anaknya.

"Ya ampun nak. Muka kamu udah jelek, tambah jelek deh. Kamu ada ada aja sih! Papa kamu bisa marah-marah kalo tau wajah anaknya kayak gini! Abang kamu kemana? Kok bisa mereka berdua ngebiarin kamu kayak gini sih?!" Ocehan yang dikeluarkan sang ibu, seraya melihat seluruh luka yang ada di tubuh anaknya.

"Loh ini siapa? Pacar kamu ya? Akhirnya anak Mama ada yang mau juga!" Sambungnya, yang langsung menghampiri pria yang ada dibelakang anaknya. "Kamu siapa namanya? Kok kamu mau sih sama anak tante?" Serentetan pertanyaan yang ia berikan.  Dia juga langsung menyentuh wajah pria ini.

Sementara Taeyong langsung meringis, melihat kelakuan ibunya. Ia langsung menghampiri ibunya, dan langsung menyingkirkan tangan ibunya dari wajah crushnya. "Mama, udah!" Pintanya.

"Kenalin ini Jae, ini Mama gue. Dan mama, kenalin ini Jaehyun, temannya aku yang bentar lagi otw jadi pacar. Doain aja." Celetukan yang ia berikan.

"Ah, lagi masa pdkt toh." Seruan yang sang ibu berikan, begitu mendengar ucapan anaknya.

"Hallo tante. Saya Jaehyun, temannya Taeyong." Ucap Jaehyun, yang turut memperkenalkan dirinya.

"Iya, Jaehyun. Kamu mau minum apa, biar tante ambilin?" Tanya sang ibu begiu mendengar calon pacar anaknya memperkenalkan diri.

"Gak usah repot-repot kok, tante. Saya mau langsung pulang aja. Saya ke sini cuma mau anterin anaknya tante pulang kok. Kalo gitu, saya permisi ya tante." Ujar Jaehyun yang pamit, dan langsung pergi.

"Beneran lagi deket, Yong?" Tanya sang ibu kepada anaknya dengan tatapan penuh selidik. Ia tidak percaya anaknya bisa suka sama seseorang.

"Mama kepo, aku males ngasih taunya kalau mama kepo." Balasan yang Taeyong berikan, yang langsung pergi meninggalkan ibunya sendirian diruang tamu.
***

"Maksud lo apaan buang sampah sembarangan? Punggut!" Perintah yang Taeyong berikan kepada seorang pria, yang saat ini tengah membersihkan toilet pria, kepada salah satu teman seangkatannya. "Tuli lo? Pungut anjing! Jangan mentang-mentang lo cowo gue takut ya!" Titahnya lagi, yang udah siap buat gelut.

Lengan baju yang udah di gulung ke atas, baju yang di keluarkan, dan rambut yang udah di kuncir cepol. Sukses membuat anak cowo itu menunduk ketakutan. Anak cowo itu langsung memungut sampah tisu yang ia buang sembarangan, ke tong sampah.

Setelahnya, ia langsung memukul punggung belakang pria ini. "Anjing, pagi-pagi udah ada aja yang bikin gue emosi." Rutukan penuh emosi yang ia lakukan kepada orang yang sudah membuat moodnya turun drastis.

"Bisa gak sih kalo negur atau ngomong sama orang itu yang sopan? Dia kakak kelas kita loh." Ucapan seseorang yang baru saja keluar dari bilik toilet.

Taeyong yang melihat crushnya baru keluar dari bilik toilet pun terkejut. Ia langsung merutuki mulutnya yang tadi ngomong kasar. Mana tau dia kalo ada crushnya ini di dalam. Ia terus menatap punggung gagah milik crushnya yang tengah mencuci tangannya di wastafel.

Pandangannya langsung terputus begitu saja, dan langsung naik pitam ketika melihat crushnya ini yang buang sampah sembarangan. "Buang sampah pada tempatnya." Ujarnya yang berusaha menahan emosinya yang ingin keluar.

Tidak ada sahutan atau gerakan dari crushnya. Crushnya ini tidak mengidahkan ucapan yang ia berikan. "Jaehyun, di samping kamu ada tempat sampah. Tolong buang sampah di tempatnya ya." Seruan yang crushnya berikan, sukses membuat dirinya menautkan kedua alisnya, bertanya melalui tatapan mata. "Coba kamu ngomong kayak gitu." Perintah crushnya.

""Jaehyun, di samping kamu ada tempat sampah. Tolong buang sampah di tempatnya ya." Seruan yang entah kenapa dia lakukan, mengulangi perkataan crushnya.

Sedangkan Jaehyun yang mendengarnya pun langsung tersenyum, mengambil sampah tisu yang ia buang sembarangan, lalu memasukkannya ke dalam tong sampah, mencuci tangannya kembali lalu membalikan tubuhnya menghadap wanita yang ada dihadapannya ini. "Lain kali kayak gini juga ya. Kamu terlalu imut untuk bicara kasar." Ujarnya sebelum pergi keluar.

Perkataan yang diberikan crushnya ini sukses membuat dirinya tersenyum senang. "Banyak kupu-kupu deh di perut gue." Ujarnya sangking senangnya mendengar ucapan crushnya, yang secara gak langsung bilang kalau dia tuh imut.

Namun kesenangannya tidak langsung lama ketika melihat sahabatnya yang buang sampah sembarangan. "Eh, anjing! Monyet bekantan! Buang sampah yang bener ya anjing!" Tuhkan, baru di bilangin sesaat, mulut kasarnya udah berulah lagi.

"Gak mau! Ngomong yang kayak tadi dulu dong! Yang manis, kayak lo sama Jaehyun tadi." Tolakan yang Mingyu berikan, yang saat ini sudah menatap sahabatnya dengan tatapan pongahnya.

"Pungut atau kita gelud?" Perintah yang Taeyong berikan, memberikan sahabatnya ini sebuah pilihan.

Bukannya memungut sampah yang ia buang, sahabatnya malah lebih memilih kabur dari hadapannya. "Yak! Mingyu! Babi! Jangan kabur lo ya, Anjing!" Teriakan yang ia lakukan, yang langsung mengejar sahabatnya yang sudah lebih dulu pergi.

"Tuh calon pacar lo." Seruan yang Eunwoo berikan, yang saat ini sedang ada di samping sahabatnya.

Yup, habis dari toilet, dia tidak langsung kembali ke kelas. Dia sedikit berbincang dengan sahabatnya, tidak jauh dari toilet. "Calon pacar apanya. Aku gak suka sama cewe bar-bar kayak dia."

---
Setelah aksi kejar-mengejar dengan sahabatnya, Taeyong lebih memilih untuk nyantai di rooftop sekolahnya. Dengan sebatang rokok yang jadi teman santainya saat ini. "Capek gue punya temen kayak Kim Mingyu." Monolog yang ia lakukan, yang saat ini sedang menatap gedung pencakar langit yang ada di hadapannya.

"Ternyata selain tawuran sama ngomong kasar, kamu juga suka ngerokok ya." Seru seseorang.

Sedangkan Taeyong yang mendengar suara crushnya, ia langsung buru-buru membuang putung rokoknya, menginjaknya dan menendang putung rokok. "Siapa yang ngerokok?" Tanyanya, seraya menampilkan senyum andalannya.

"Aku ngeliat daritadi loh, Taeyong." Ujar Jaehyun, yang langsung di balas dengusan kasar oleh wanita yang ada dihadapannya ini.

"Mau di bawa ke ruang kesiswaan kan?" Tanya Taeyong yang udah siap untuk di bawa ke ruang kesiswaan.

Bukannya pergi, Jaehyun malah mendudukkan wanita ini kembali, dan mengeluarkan sebuah kantong belanja yang berisi beberapa camilan kepada wanita ini. "Berhenti ya ngerokoknya, di ganti sama makanan aja gimana? Coklat? Permen? Atau apa yang kamu mau, biar aku beli." Tawaran yang ia berikan, agar wanita ini berhenti merokok. "Gak baik tau buat kesehatan." Sambungnya.

"Ya emang gak baik. Lagi siapa yang bilang rokok itu baik bagi kesehatan sih?" Kalimat ketus yang Taeyong berikan akan ucapan crushnya yang retorik.

"Ya makanya itu. Berhenti ya, ganti sama makanan aja?" Tawaran yang Jaehyun berikan lagi. Entah kenapa dia gak suka melihat wanita ini merokok. Wajahnya terlalu imut untuk mengenal yang namanya rokoj.

"Lo kira berhenti ngerokok segampang itu?" Lagi, kalimat ketus yang Taeyong keluarkan. Otaknya gak mikir lagi kalau yang sedang bicara ini crushnya.

"Gak gampang, tapi aku yakin kamu bisa kok. Abang-abang kamu aja bisa berhenti ngerokok." Bujukan yang terus Jaehyun berikan.

"Ya itu karena abang-abang gue udah bucin tolol ke pacar sama gebetannya." Celetukan yang Taeyong berikan untuk kedua abangnya yang sudah termakan ucapan budak cinta.

"Ya aturan kamu juga bisa kayak abang-abang kamu. Kan kamu suka sama aku, jadi bisa dong buat berhenti ngerokok?"

PROBATION - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang