9. Better be Friend

29 4 0
                                    

Taeyong lagi misuh-misuh saat ini. Seharusnya dia mendengarkan kata temannya! Iya! Perkataan temannya yang berkata bahwa crushnya ini banyak yang suka. Bukan cuma suka, tapi banyak yang mendekati crushnya.

Entah dia yang polos dan lugu, yang tidak bisa mengartikan kebaikan crushnya itu sebatas rasa kemanusiaan saja. Atau memang crushnya yang merupakan perayu ulung kepada semua wanita. Entah-lah! Intinya dia itu sedang badmood saat ini! Sudah beberapa hari belakangan ini dia lihat crushnya pergi bersama beberapa wanita berparas cantik yang membuat dirinya langsung insecure.

Tadi pagi pas berangkat sekolah, dia gak sengaja melihat crushnya yang sedang berboncengan dengan Roseanne Park atau yang sering di panggil Rose.

Terus tadi gak sengaja berpapasan, kalau crushnya sedang jalan dengan Choi Tzuyu, atau yang sering di panggil Tzuyu. Terus pas di perpustakaan, ketika dia ingin minjem buku paket yang di suruh guru Bahasa. Dia gak sengaja melihat crushnya yang sedang berbincang dengan wanita lain yang bernama Kim Jennie.

Nah, pas dia lagi jalan menuju ruang kesiswaan, dia melihat crushnya sedang bersama Kim Jisoo di ruang musik. Terus pas ingin balik ke kelas, ia melihat crushnya yang sedang berdiskusi dengan Kim Dahyun. Lalu kemarin dia liat, crushnya pulang sama Sana.

Semua yang dekati crushnya itu cewe popular yang memiliki paras yang sangat cantik, tinggi, berbadan bagus, serta berprestasi di bidangnya masing-masing. Gimana dia gak mau insecure kalo saingainnya seperti ini?

"Yomg, mau lo aduk sampe kuah bakso itu sampe tangan lo lepas juga gak ada guna. Itu kuah bakso gak akan kembali jadi tawar. Mending lo makan sekarang deh." Teguran yang Lisa berikan, yang sudah jengah melihat temannya yang terus mengaduk kuah bakso.

Taeyong tidak menjawab atau menanggapi ucapan temannya. Ia hanya membalas dengan helaan nafas frustasi.

"Lo kenapa sih? Lagi badmood sama siapa? Sama gue mah gak mungkin. Orang daritadi pagi gue belum bikin ulah sama lo." Seruan yang Mingyu berikan, yang juga bingung dengan keterdiaman temannya. "Lo ngapain dia sampe badmood kayak gini?" Tuduhan yang ia berikan kepada temannya.

"Paling dia lagi overthinking masalah kemaren yang lo bilang kalo crushnya itu banyak yang suka, plus gue bilang crushnya udah punya pacar." Seru Lisa.

"Lo lagi mikirin ucapan yang kemaren?" Tanya Mingyu yang terkejut, setelah mendapat jawaban dari temannya ini. Ia gak nyangka kalau teman mungilnya ini sampai segininya.

Taeyong yang mendengarnya pun langsung menghela nafasnya kasar, perlahan kepalanya mengangguk, membenarkan ucapan temannya. Sedangkan temannya malah tertawa melihat balasan yang ia berikan, dan langsung di hadiahi pelototan darinya.

"Oke oke maafin gue. Lagi lo krnapa pake di pikirin segala sih?" Tanya Mingyu yang gak percaya dan gak habis pikir. Tampang kayak temannya  yang bodo amatan ternyata punya pikiran juga ya.

"Ya gimana gak pikiran kalo gue lihat semuanya pake mata gue sendiri?!" Rutukan kesal yang ia berikan.

"Liat apa sih?" Tanya Mingyu yang sangat penasaran. Baru kali ini dia melihat temannya sefrustasi ini karena seorang pria.

"Itu, cewe-cewe yang ngedeketin dia ternyata banyak juga. Mana cewe hits semua." Ujarnya yang langsung murung mengingat kembali.

Sedangkan Mingyu malah terkekeh, menepuk bahu temannya pelan. "Gausah di pikirin. Walaupun lo jelek dan gak secantik mereka, gak se-hits mereka, atau---"

"Ngajakin ribut?" Ucapan yang Taeyong berikan, yang saat ini tengah menatap temannya dengan tatapan nyalang. Mengibarkan bendera peperangan.

"Damai." Ucap Mingyu seraya menunjukkan jari berbentuk V kepada temannya. "Lagi nih ya, Yong! Kalo jodoh itu gak akan kemana! Kalo emang dia itu takdirnya lo? Mau secantik, sebening, sebagus apapun wanita yang deket sama dia? Kalo emang takdirnya lo, ya lo yang bakalan jadi pemenangnya." Sambungnya, memberikan semangat untuk temannya.

"Tumben otak lo bener." Sahutan yang Lisa berikan akan penuturan temannya ini, yang langsung di balas dengusan tak suka dari temannya. "Jadi, gimana? Mau nyerah sampe sini karena udah liat wanita yang deket sama dia?" Sambungnya, yang langsung menatap temannya yang sedang galau ini.

Taeyong langsung menggelengkan kepalanya. "Mana bisa, hati gue udah nyantol banget ke dia. Gak bisa pindah atau nyerah sebelum dapetin." Lirihnya. Emang benar hatinya dia itu udah stuck di crushnya. Jadi, dia gak bisa nyerah. Dia pengen selalu ada di dekat crushnya, dia pengen crushnya itu jadi miliknya. "Tapi gimana caranya?" Lirihnya yang sudah sangat badmood.

"Tinggal bilang gue suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue, kenapa harus ribet sih?" Seruan kesal yang Mingyu berikan untuk temannya ini. Kenapa perempuan itu ribet dalam perasaannya sendiri?!

"Masa iya perempuan duluan yang bilang?" Ujar Taeyong yang gak mau melakukan hal itu.

"Daripada gak bilang sama sekali dan dia malah sama yang lain karena lo gak bilang?" Saran Mingyu.

"Tapi kalo dia nolak gimana?" Tanyanya lagi yang emang lagi bimbang sama pikiran dan juga hatinya.

"Ya lo paksa-lah sampe dia mau!" Seruan yang Lisa berikan, yang juga masuk ke dalam pembicaraan ini. Menyemangati temannya.

Baru saja ia ingin membalas ucapan temannya, orang yang sedang mereka omongin datang. Terpaksa mereka harus memberhentikan omongan mereka. "Kalian mau kemana?" Tanyanya, ketika melihat kedua temannya yang langsung beranjak dari kursinya.

"Mau ketemu pak Minho dulu." Sahut mereka secara bersamaan.

"Hai, Taeyong!" Sapaan yang Jaehyun berikan, yang sudah ada di samping Taeyong.

'Baru di sapa plus di senyumin aja hati gue udah menyumblim.' Batinnya, ketika melihat senyuman yang crushnya berikan untuk dirinya. "Hai juga, Jae." Balasan yang ia berikan sekenanya.

"Maafin aku ya." Ucapan yang crushnya berikan secara tiba-tiba, yang membuat dia bingung. "Maaf buat apa?" Tanyanya yang emang bingung.

"Maaf buat semuanya." Balas crushnya yang membuat dirinya semakin bingung.

"Emang lo ada salah?" Tanyanya kembali, yang semakin bingung dengan jawaban crushnya ini.

Jaehyun langsung mengedihkan bahunya acuh. "Aku gak tau, tapi aku minta maaf aja. Siapa tau aku ada salah sama kamu."

"Tiba-tiba?" Tanyanya.

"Heum. Kamu terlihat menghindari aku. Jadi aku pastikan kalo aku ada salah sama kamu." Balas Jaehyun. "Kok cuma di liatin aja sih makanannya? Makan dong." Titahnya yang mulai menyuapi wanita yang ada disampingnya ini.

"Taeyong, buka dong mulutnya." Pintanya kepada wanita yang ada disampingnya ini, yang terus saja diam. "Taeyongiee." Teguran yang ia berikan sekali lagi.

"Jaehyun, stop ya?" Pintanya.

"Berhenti kenapa? Kamu gak mau makan? Kenapa? Makanannya gak enak? Mau beli yang lain?" Tanya Jaehyun yang heran dengan penuturan wanita ini.

Taeyong langsung menggelengkan kepalanya. "Stop bersikap baik kepada semua orang." Pintanya.

"Loh, emangnya aku salah ya bersikap baik?" Tanya Jaehyun yang dibuat semakin heran.

"Gak salah. Tapi sikap kamu yang kayak gini, bisa membuat orang salah mengartikan kebaikan kamu." Balasnya.

"Salah mengartikan bagaimana? Kan aku gak pernah minta imbalan sama mereka." Ujar Jaehyun, yang sukses membuat dirinya frustasi.

"Gue gak tau lo itu beneran gak tau maksud gue, atau pura-pura gak tau. Tapi yang jelas konsepnya gak kayak gitu! Dengan lo bersikap baik kepada mereka? Lo kayak ngasih kesempatan atau harapan kepada mereka! Mereka itu gak cuma nganggep lo sebagai teman. Anjing banget sih! Kesel gue jelasinnya." Ujar Taeyong yang merasa kesal kepada dirinya sendiri.

"Ya kan itu bukan salah saya. Itu salah mereka. Saya kan berbuat baik gak ada maksud dan tujuannya." Balas Jaehyun. "Lagipula, pacaran sama saya itu membosankan. Gak seperti apa yang kamu pikirkan." Sambungnya. "Jadi, bukan-kah lebih baik kita temenan kayak sekarang. Bukan begitu?"

'Jadi, gue di tolak sebelum menyatakan cinta?'

PROBATION - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang